Selepas Pandemi, Deretan Skuter ini Diperkirakan Laris Manis
Penjualan motor terjun bebas, sesaat setelah wabah COVID-19. Lembaga pembiayaan semakin ketat juga jadi faktor sistemik, mengingat konsumen motor didominasi menengah bawah. Akibatnya kemerosotan niaga menyentuh 60-70 persen, dibanding periode Maret-April tahun sebelumnya, dalam catatan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). Namun suatu saat, situasi pasti berangsur normal. Dan kala mencapai titik itu, skuter jenis apa saja yang sekiranya bakal laris?
Skutik Entry Level
Yang diprediksi lebih dulu bangkit, tentu skutik entry level. Katakanlah jika skema lembaga pembiayaan masih dalam tahap penyembuhan (Kurasi ketat dan uang muka tinggi), secara nominal masih terjangkau. Pun saat dibeli tunai tergolong mudah diakses. Apalagi hampir semua produk menawarkan kepraktisan, berikut ongkos pemeliharaan murah.
Honda Beat semisal, wajar jika mendapat perhatian terbesar. Konsumsi bahan bakar klaimnya paling irit di segmen sekelas. Satu liter bensin sanggup menempuh jarak 60,6 kpl, berkat mesin 110 cc eSP baru. Apalagi telah mengaplikasikan rangka eSAF, membuatnya praktis dipakai sehari-hari karena ringan.
Adanya fitur penunjang perjalanan seperti power outlet, turut menjadi daya tarik. Berikut desain anyar tak kalah atraktif dari skutik di atasnya. Rentang harga Beat sendiri mulai Rp 16,45 juta – Rp 17,15 juta OTR Jakarta. Paket pas untuk menemani Anda kembali mengumpulkan pundi-pundi Rupiah.
Baca juga: Dua Brand Sepeda Motor Listrik Singapura Serbu Indonesia
Tak menutup kemungkinan, Genio menjadi pilihan setelah Beat. Ia berada di kelas yang sama, serta menganut spesifikasi serupa. Harga yang ditawarkan pun masih terjangkau, Rp 17,68 juta sampai Rp 18,15 juta OTR Jakarta.
Disamping itu, FreeGo, jagoan kelas pemula Yamaha, turut memiliki potensi besar. Harga dasarnya masih di bawah Rp 20 juta. Namun dengan bekalan amunisi di atas entry level pada umumnya. Dari mulai mesin 125 cc, hingga ruang akomodasi terbaik, hampir menyetarai kelas Maxi.
Skuter Menengah
Dari sudut pandang lain, ada saja sebagian kalangan yang justru kondisi finansialnya tetap, bahkan menguat. Entah karena selisih nilai tukar mata uang, kenaikan harga emas, jenis usaha adaptif, atau sesederhana para kerah biru yang dapat penghasilan penuh - tapi tak banyak melakukan konsumsi akibat pembatasan kegiatan.
Akibat kelebihan dana tadi, boleh jadi mereka melirik sesuatu yang tidak terpikir sebelumnya. Cukup tergambar dari peningkatan drastis belanja online bukan? Dan hasrat meminang skuter menengah, kemungkinan jadi salah satu bagian nantinya.
Yamaha NMax rasanya pantas jadi calon terkuat bagi orang-orang ini. Nilai jualnya masih berkisar di Rp 30 jutaan. Masuk akal jika sebelumnya budget tak sampai, dalam beberapa bulan menahan diri jadi cukup untuk meminangnya.
Ia juga memiliki spesifikasi memuaskan. Jangankan dipakai harian, rasanya sudah lumrah melihat sosok ini dibawa jalan jauh, karena memang mumpuni. Gendongan mesin 155 cc memberi output impresif, didukung posisi berkendara nyaman. Berikut perlengkapan seperti power outlet, Stop Start System (SSS), konektivitas gawai, serta ruang akomodasi luas. Pas digunakan dalam kota maupun lintas kota.
Kalau NMax berpotensi laris, tentu diimbangi Honda PCX. Sang rival ini juga memiliki rancang bangun serupa. Serta bekalan fitur tak kalah canggih. Memenuhi kriteria skuter menengah yang bisa diajak kemana-mana. Banderolnya pun mirip, mulai Rp 29,8 juta sampai Rp 32,8 juta OTR Jakarta.
Dalam segmentasi lain, bertambahnya sisa uang bukan tidak mungkin mengubah standar kriteria soal skuter. Fungsi, fitur dan kehematan bahan bakar tak lagi jadi preferensi. Hal-hal menyangkut gaya hidup, serta memenuhi keinginan selera justru jadi prioritas.
Vespa Sprint dan Primavera, paling masuk akal menjadi sosok yang diidamkan. Untuk dijadikan kuda besi harian pun masih relevan. Dimensinya tak begitu besar, performa mesin i-get 150 cc mumpuni dan tentunya berbentuk stylish. Dua tulang punggung Piaggio di Tanah air ini dilego mulai Rp 44,2 juta – Rp 49,5 juta OTR Jakarta. (Hlm/Tom)
Baca juga: Bagaimana Industri Sepeda Motor Bisa Bangkit Setelah COVID-19?
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature