Royal Enfield Twins Laris Manis, Interceptor 650 Juaranya
Hampir setengah abad tak memproduksi motor dua silinder, Royal Enfield kembali mewujudkannya tahun ini. Kini konsumen mereka diberi pilihan konfigurasi mesin paralel twin. Tak lagi harus memilih varian satu silinder dengan vibrasi yang cukup mengganggu.
Dua motor itu ialah Interceptor 650 dan Continental GT 650, yang akhirnya resmi mengaspal di tanah air. Keduanya mengadopsi rangkaian teknis yang sama persis. Namun, gayanya saja yang berbeda.
Motor dengan kapasitas dan spesifikasi mesin seperti ini, diklaim membuka peluang baru bagi mereka. Ini diutarakan Irvino Edwardly, Country Manager Royal Enfield untuk Indonesia. "Tujuan utama hadirnya Twins (Royal Enfield Bermesin Dua Silinder) adalah untuk membuka pangsa pasar baru. Tentu itu harapan utamanya. Karena, mengusung kapasitas mesin yang lebih besar, serta harga yang juga menarik. Kami rasa banderolnya ada di rentang yang sangat bagus. Mulai dari Rp 184 hingga Rp 196 juta. Bisa dibilang, ini yang menjadi daya tarik utama bagi para konsumen di Indonesia. Selain itu, segmen motor mid-size juga belum banyak disentuh. Mid-size, menurut kami, untuk mesin 250-750cc. Ya, memang di Indonesia sendiri sedikit berbeda. Motor bermesin 500cc ke atas lebih tinggi pricing-nya. Maka dari itu loncatan harganya cukup jauh, akibat adanya kebijakan pajak barang mewah. Tapi tentu tetap optimis. Periode 2019-2020 ini kami rasa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Selain membuka pangsa baru, tentunya para existing owner juga masuk ke dalam target pasar kami."
Ya, kami sepakat. Segelintir orang tak begitu tertarik dengan Royal Enfield bermesin satu silinder. Sedangkan, jika ingin memboyong motor dua silinder sekelas Triumph atau Harley-Davidson, harganya terlampau tinggi. Twins cukup mampu menjawab apa yang dibutuhkan para konsumen di kelas ini. Namun benarkah ia sanggup mencatat penjualan atau setidaknya respons yang cukup bagus?
"Mengenai dua motor itu, IIMS 2019 mencatat inden dan penjualan yang cukup banyak. Tapi kami tidak bisa sebutkan berapa jumlah pastinya. Namun bicara responsnya sendiri sangat overwhelming. Mudahnya begini, dilihat dari jumlah test ride saja sangat banyak. Makanya kami menyandang award atas jumlah test ride terbanyak, berkat adanya Twins. Tapi jika dikerucutkan lagi, kinerja IIMS kemarin menunjukkan Interceptor 650 yang paling banyak mendapat respons dan pemesanan. Walau begitu, tak berarti di luar lini Twins animonya merosot. Seri Himalayan, 350 dan 500 juga masih cukup positif. Jadi tak saling 'kanibal' kok,” tutur Irvino.
Tak aneh jika Interceptor 650 jadi juaranya. Bagaimanapun, ia menyandang status termurah dari lini Twins. Selain itu, bentuknya cukup mudah untuk dicustom atau jika ingin dipersonalisasi sesuai selera konsumen. Dalam keadaan standar, posisi ridingnya juga yang ternyaman. Mengingat, Continental GT 650 bergaya cafe racer, dengan memasang stang clip on serta posisi riding yang agak merunduk. Otomatis, Interceptor lebih "manusiawi" untuk dibawa harian maupun jarak jauh. (Hel/Odi)
Baca Juga: Royal Enfield Berencana Bangun Pabrik di Thailand
-
Jelajahi Royal Enfield Interceptor 650
Model Motor Royal Enfield
Jangan lewatkan
Promo Royal Enfield Interceptor 650, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Populer
Video Motor Royal Enfield Interceptor 650 Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
Kapasitas
648
|
648
|
648
|
Tenaga Maksimal
47
|
47
|
46
|
Kategori
Cafe Racer
|
Cafe Racer
|
Cafe Racer
|
Opsi start
Electric
|
Electric
|
Electric
|
Rem Depan
Disc
|
Disc
|
Disc
|
|
Tren Cafe Racer
- Terbaru
- Populer
Artikel Motor Royal Enfield Interceptor 650 dari Zigwheels
- Motovaganza