Royal Enfield Classic 500 Jelajah Timor Leste
Biker senior Indonesia, Freddy Soemitro, melakukan perjalanan menantang dari Cikampek ke Timor Leste. Dia berkendara dengan total jarak 5.800 km, selama 18 hari, menunggangi Royal Enfield Classic 500. Sebenarnya, perjalanan ini sudah dilakukannya tahun lalu, namun entah apa sebabnya, kisah ini baru dirilis distributor Royal Enfield, hari ini (31/7).
Perjalanan dimulai pada 15 Agustus 2016 dari Cikampek. Dia melewati jalur Pantura, menyusuri Semarang, Solo, Malang, Madiun dan sampai ke Batu. Kemudian dilanjutkan menyeberang ke Bali dan Lombok. Di Nusa Tenggara Barat inilah, Freddy diundang oleh Komunitas Royal Enfield yang akrab dikenal sebagai "The Green Team" untuk menghabiskan malam bersama.
Setelah itu, berlanjut ke Sumbawa Besar, Labuan Bajo hingga Bajawa yang dikenal memiliki panorama indah karena dikelilingi gunung berapi.
"Kami lanjutkan perjalanan dari Bajawa menuju Maumere dengan ekspektasi melihat sunrise di Gunung Kelimutu. Namun tak disangka, di tengah perjalanan kami menemui cuaca berkabut dengan densitas cukup tebal disertai hujan. Akhirnya, kami berhenti sejenak di wilayah Ende, karena terhalang jalanan yang tertutup longsor untuk melanjutkan perjalanan di malam hari. Di tengah udara dingin yang menusuk, flu menyerang, serta kabut serta hujan gerimis menghalangi kami untuk mempercepat laju menuju Maumere,” papar pria 60 tahun itu melalui rilis resmi yang kami terima.
Freedy juga sempat tersesat karena salah mengambil arah jalan. Dia melewati wilayah Oecusse sebagai perbatasan Timor-Timur. Di sinilah anggota Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) ini harus berhadapan dengan pihak berwajib.
"Kami sempat bersitegang dengan petugas setempat karena dicurigai dan tidak diperkenankan masuk ke wilayah tersebut. Setelah melalui perdebatan panjang, kami pun berputar arah kembali menuju Atambua hingga akhirnya tiba di titik Pos Lintas Batas Negara Republik Indonesia dan Timor Leste. Kami disambut langsung oleh salah seorang kerabat kami di Timor Leste, Paolo Martin. Olehnya, kami diberi keistimewaan untuk menginap di hotel dengan lokasi yang bersebelahan dengan kediaman Xanana Gusmao, Presiden Pertama Timor Leste,” jelasnya.
Bagi Freddy, perjalanannya ke Timor Leste ini tidak akan berhasil tanpa Royal Enfield Classic 500 sebagai tunggangannya. Terutama performa mesin dan ketahanannya, diklaim sangat baik. Dia sempat memacu kecepatan hingga 120 kpj. Salah satu yang disenanginya dari kuda besi asal India ini, manuvernya terasa ringan dan nyaman saat diajak menikung.
Di Indonesia, Classic 500 dipasarkan Rp 80,6 juta. Motor ini tersedia dalam tiga pilihan warna: classic tan, lagoon dan classic black. Sesuai namanya, motor ini memiliki desain klasik dengan penggunaan lampu bulat dan bodi tanpa sudut. Mesinnya berkapasitas 499 cc dengan konfigurasi satu silinder. Sistem pasokan bahan bakarnya sudah menggunakan injeksi. Jantung mekanis itu sanggup memuntahkan torsi puncak 41,3 Nm pada 4.000 rpm dan tenaga maksimal 27,57 PS pada 5.250 rpm. Sistem transmisinya menggunakan 5-percepatan manual. (Lod/Van)
Baca Juga : Royal Enfield Siap Beli Ducati?
Model Motor Royal Enfield
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Royal Enfield Classic 500 Terbaru di Oto
Tren Cruiser
- Terbaru
- Populer
Artikel Motor Royal Enfield Classic 500 dari Zigwheels
- Motovaganza