Royal Enfield Bullet dan Thunderbird 500 Disuntik Mati
Prinsipal Royal Enfield di India telah menghapus Bullet 500 dan varian Thunderbird 500 dari pemesanan online. Hilangnya kedua motor itu mengisyaratkan tidak diproduksi lagi. Model yang hilang itu sama-sama memiliki mesin berkapasitas 500 cc. Brand legendaris ini mengambil keputusan berat demi memenuji persyaratan regulasi emisi BS6, serta penjualan yang rendah.
Sebetulnya keputusan itu tidak mengejutkan. Di November tahun lalu, Royal Enfield pernah mempertimbangkan untuk menutup model 500 cc. Hal itu dikarenakan jumlah penjualan yang kurang siginifikan. Dan masalah regulasi emisi yang sulit diikuti oleh model 500 cc.
Beberapa diler besar di seluruh India saat ini telah menutup pemesanan untuk model Royal Enfield varian 500 cc. Mereka juga sudah berhenti menerima stok baru. Pemesanan untuk model lain masih dapat dilakukan melalui situs resmi Royal Enfield. Untuk model 500 yang masih bisa dipesan hanya Classic 500.
Untuk diketahui, varian mesin 500 RE masih menganut regulasi emisi BS4. Menggunakan mesin silinder tunggal berkapasitas 499 cc yang memiliki kompresi rasio 8.5:1. Tenaga yang dapat dicapai sebesar 27,2 hp dan torsi 41,3Nm. Mesinnya dikawinkan dengan gearbox 5-kecepatan. Semua produk Royal Enfield di Indonesia merupakan hasil impor atau dikirim secara utuh dari pabriknya di India. Sementara varian Thunderbird tidak masuk ke Tanah Air.
Dilansir dari Motorbeam, sebagian besar penjualan disapu oleh mesin 350 cc. Sementara untuk varian 500 hanya meraup penjualan 36.093 unit selama 2019. Sedangkan mesin kembar 650 cc (Continental GT 650 dan Interceptor 650) mampu mengumpulkan angka yang baik sejak diluncurkan pada November 2018. Bahkan memberikan kontribusi yang menjanjikan, baik di pasar domestik maupun ekspor.
Karena penjualan varian 350 cukup baik, pabrikan tetap mempertahankannya. Royal Enfield juga sedang sibuk mengerjakan generasi 350 baru. Termasuk Bullet Standard, Bullet Classic, dan jajaran produk Thunderbird. Perusahaan berencana untuk meluncurkan semua model baru sebelum 1 April 2020, atau batas waktu untuk pembaruan emisi BS6.
Namun, untuk menjembatani 350 dengan 650, ada rumor RE bakal menggarap mesin baru. Kemungkinan berkisar 400 cc dan sudah memenuhi regulasi emisi BS6 yang berlaku di negara Hindustan. Tetapi sepertinya langkah itu masih jauh. Setidaknya mereka masih punya Himalayan yang bertindak sebagai produk penghubung. Tetapi sepeda motor tualang telah menciptakan ceruknya sendiri.
Lalu, bagaimana dengan Bullet, Classic, maupun Rumbler berjantung 500 cc di Indonesia? Sama seperti di India, penjualan produk bermesin kecil masih paling laris diburu konsumen. Secara keseluruhan, ia mampu meraup 70 persen dari total penjualan. Meski pasar 500 sedikit, tentunya membuat konsumennya khawatir, bagaimana ketersedian spare partnya? Hingga kini belum ada informasi lebih lanjut dari Royal Enfield Indonesia terkait kabar itu. (Bgx/Van)
Sumber: Zigwheels
Baca Juga: Suzuki eReady, Skuter Listrik Keren Rp 20 jutaan
Model Motor Royal Enfield
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Royal Enfield Bullet 500 Terbaru di Oto
Tren Cruiser
- Terbaru
- Populer
Artikel Motor Royal Enfield Bullet 500 dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature