Ribetnya Ganti Rangka Motor Patah, Bila Salah Bisa Berujung Pidana

Belakangan ini banyak unggahan di media sosial soal pengguna sepeda motor Honda yang mengeluhkan rangka kuda besinya mudah berkarat, keropos hingga patah. Sorotan video yang beredar memperlihatkan beberapa model skutik dengan teknologi rangka eSAF.

Dalam kondisi tertentu, rangka motor sebetulnya masih bisa diperbaiki dengan metode press atau dilas ulang untuk menyambungkan bagian yang patah. Cara pengepresan memang jauh lebih singkat, namun biaya yang harus dikeluarkan cukup mahal. Belum lagi motor harus inap dan hasilnya tidak menjamin motor kembali normal atau presisi. Untuk pengelasan juga tidak seutuhnya maksimal. Motor jadi kurang nyaman dari segi kestabilan saat riding, bahkan bisa muncul getaran saat kecepatan tinggi.

Risiko paling minim yakni dengan mengganti rangka. Namun untuk beli rangka baru tidak semudah membeli sparepart fast moving, karena di situ tertera nomor identitas. Prosesnya ribet, membutuhkan biaya banyak dan memakan waktu satu hingga dua bulan.

Ya, proses pembelian rangka berbeda dengan suku cadang biasa, sebab terdapat identitas motor berupa nomor rangka di situ. Hal ini bertujuan supaya tidak ada penyalahgunaan soal kepemilikan kendaraan dengan nomor rangka ganda. Syarat wajib yang harus disiapkan yakni membawa kelengkapan berupa KTP atas nama STNK dan BPKB (Foto Copy), STNK dengan pajak hidup (Foto Copy), BPKB (Foto Copy).

Bisa sudah siap, unit motor dibawa ke bengkel resmi. Rangka motor yang diganti wajib dalam kondisi nomor rangka terbaca jelas atau masih utuh. Kalau semua sudah memenuhi, maka bengkel resmi baru bisa memproses pembelian dan mengirimkan order ke pabrik. Sebagai salah satu persyaratan wajib, rangka motor lama nantinya bakal dikirim ke pabrik untuk dihancurkan.

Metode ini tentu butuh waktu lama, namun ganti rangka baru tentu jadi solusi paling aman dan nyaman dibanding perbaikan jika kondisinya sudah rusak parah.

Tapi jangan coba-coba mengganti rangka motor sendiri. Akibatnya bisa fatal karena tergolong melanggar hukum. Sebab ada nomor rangka yang menjadi registrasi kendaraan tersebut dan terdaftar di kepolisian Republik Indonesia.

Memindahkan nomor rangka dari sasis lama ke baru dengan cara mengelas ulang juga tidak diperkenankan. Hal tersebut bisa berujung pada tindak pidana karena tidak memiliki rekomendasi dari kepolisian.

Adapun pemalsuan nomor mesin dan nomor rangka kendaraan bermotor bisa masuk ke dalam pasal 264 Ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 8 tahun penjara.

Baca Juga: Sasis Viral eSAF Skutik Honda yang Disebut Mudah Karat dan Patah, Perlu Recall?

Rangka eSAF Dibanderol Rp1,15 Juta

Pemilik skutik Honda dengan rangka eSAF bisa klaim garansi kalau kondisi rangka motornya rusak atau keropos. Garansi rangka dan sistem kelistrikan diketahui 1 tahun atau 10.000 km, tergantung mana yang lebih dulu dicapai.

Tapi bila sudah tidak masuk dalam periode masa garansi, pemilik motor bisa membeli sasis baru. Mengacu laman resmi Daya Parts Shop milik PT Daya Adicipta Motora sebagai Main Dealer motor Honda di Jawa Barat, harga sasis eSAF seharga Rp1,15 juta. Dengan parts number 50100K1AN00, yang merupakan kode komponen rangka Honda BeAT.

Jika ingin membelinya, konsumen harus menyiapkan KTP, STNK, dan BPKB sebagai konfirmasi ke bengkel resmi untuk dibuatkan nomor rangka yang sesuai identitas kendaraan.

Sebagai informasi, rangka eSAF pertama kali dipakai Honda Genio pada 2019. Rangka ini kemudian digunakan model skutik Honda lainnya. Nama eSAF sendiri merupakan singkatan dari enhanced Smart Architecture Frame atau rangka arsitektur cerdas yang disempurnakan. Teknologi dan metode pembuatan rangka ini diklaim berbeda dengan rangka motor jenis lainnya.

Rangka eSAF menggunakan lembaran pelat baja yang kemudian di-press dan dilas. Berbeda dengan rangka motor lainnya yang menggunakan pipa yang dipotong. Untuk penyatuan beberapa pelat baja yang di-press tadi, pengelasannya juga berbeda. Proses penyatuannya menggunakan alat las laser yang diklaim dapat meminimalisir deformasi.

Setidaknya ada enam bagian sisi frame yang disatukan menjadi rangka. Pengelasannya menggunakan laser wielding sehingga hasil laser welding ini secara kualitas diklaim akan lebih baik, tidak mempengaruhi komposisi frame bodynya. Deformasi hampir tidak ada.

AHM mengklaim rangka eSAF lebih ringan 8 persen dibanding rangka skutik Honda sebelumnya. Hal ini membuat pengendaraan lebih nyaman dan mudah ketika bermanuver. Karena lebih ringan, konsumsi bahan bakar juga lebih irit. Meski lebih ringan, Honda menyebut eSAF memiliki daya tahan yang lebih baik karena menggunakan bahan baja.

Metode pembuatan rangka eSAF dikembangkan sendiri oleh orang Indonesia berdasarkan penyesuaian pasar dan kebutuhan. Material dan metode ini diklaim mampu meningkatkan efisiensi bahan bakar. Landasannya adalah hasil rangka menjadi lebih ringan 4 kilogram jika dibandingkan dengan rangka lama. (BGX/ODI)

 

Baca Juga: Sasis eSAF Honda Dituding Mudah Patah, BPKN Sebut AHM Perlu Lakukan Recall