Resmi Bentuk Konsorsium, Empat Pabrikan Besar Perluas Spesifikasi Swap Baterai
Setelah menandatangani letter of intent pada Maret, Honda, Yamaha, KTM, dan Piaggio resmi membentuk konsorsium baterai yang dapat ditukar. Tujuan dari kolaborasi ini untuk memperluas jangkauan dan bisa menurunkan biaya kendaraan serta infrastruktur. Ini juga berpotensi menjadi momen penting bagi sepeda motor listrik, karena bisa menghilangkan persaingan yang mungkin dapat memperlambat pengembangan teknologi baterai-swappable.
Bila kembali ke akhir 70-an hingga era 80an, kita pasti teringat dengan perang VHS vs Betamax. Saat pemutar video menjadi lebih terjangkau, pertempuran terus berkembang dan VHS akhirnya menang. Betamax yang sejak awal mendominasi industri itu sempat menolak untuk mendengarkan pasar, dan itu menyebabkan kehancuran terakhir mereka. Atau yang paling dekat antara HD-DVD dengan Blu-Ray. Berbagai standar yang berbeda dapat memperlambat adopsi teknologi. Lagi pula, siapa yang mau membeli mereka jika ada kemungkinan ekosistem itu akan menjadi usang oleh pengaturan saingan.
Baterai sepeda motor listrik bisa berukuran kecil dan cukup ringan serta dengan mudah dimasukkan atau dikeluarkan oleh pengendara. Tidak perlu memakan banyak ruang ataupun di halaman depan stasiun pengisian bahan bakar (atau di mana pun yang memutuskan untuk menawarkannya). Namun, kunci keberhasilan ide ini adalah kompatibilitas. Jika setiap pabrikan mengembangkan bentuk dan ukuran baterainya sendiri, dengan protokol pengisian daya dan koneksi baterai yang berbeda, tidak mungkin stasiun isi ulang menyimpan dan mengisi ulang semuanya.
Dengan gabungan kekuatan mereka, keempat perusahaan memiliki rencana dengan Konsorsium ini. Pertama, mengembangkan spesifikasi teknis umum untuk sistem baterai yang dapat ditukar. Lalu mengkonfirmasikan penggunaan umum dari sistem tersebut. Kemudian membuat dan promosikan spesifikasi yang disepakati sebagai standar Eropa dan Internasional, serta perluas spesifikasi yang disepakati untuk diadopsi secara global.
Dengan mengembangkan paket baterai standar yang dapat ditukar, Honda, Yamaha, KTM, dan Piaggio bakal membuat sepeda yang jauh lebih menarik. Industri lain bisa saja terlambat, tetapi karena teknologi baterai-swappable masih dalam masa pertumbuhan, ada peluang untuk membuat standar menjadi benar-benar global.
Konsorsium mengatakan bakal bekerja sama dengan berbagai badan standardisasi internasional. Dan tampaknya mereka juga menyambut perusahaan lain atau produsen baterai untuk bergabung. Keempat anggota pendiri mendorong semua pemangku kepentingan yang tertarik dapat berkoalisi untuk memperkaya keahlian Konsorsium dan memastikan difusi besar baterai swappable standar di masa depan.
Baca juga: Setelah Senegal, Motor Listrik GESITS Bakal Diekspor ke Pasar Australia
Para Pendiri Konsorsium Teknologi Baterai-swappable
“Honda percaya bahwa adopsi sepeda motor listrik secara luas dapat memainkan peran penting dalam mewujudkan masyarakat yang lebih berkelanjutan. Untuk itu, kami perlu menyelesaikan beberapa tantangan seperti memperluas jangkauan, mempersingkat waktu pengisian, dan menurunkan biaya kendaraan dan infrastruktur untuk meningkatkan kenyamanan bagi pelanggan. Dalam Konsorsium yang telah kami buat, anggota pendiri dari industri sepeda motor dan pemangku kepentingan lainnya akan bekerja sama menuju standarisasi baterai yang dapat ditukar, sistem pengisian dayanya, dan infrastruktur sekitarnya untuk menciptakan lingkungan untuk penggunaannya. Tujuan akhir kami adalah untuk memastikan bahwa sepeda motor akan terus dipilih sebagai metode transportasi yang berguna dalam mobilitas masa depan,” kata Honda’s Chief Officer, Motorcycle Operations, Yoshishige Nomura.
Stefan Pierer, CEO perusahaan induk KTM, Pierer Mobility AG mengatakan, penandatanganan perjanjian Konsorsium ini merupakan langkah kunci untuk memastikan bahwa PIERER Mobility AG, dapat terus bergerak maju, memberikan inovasi dengan kecepatan, dan memajukan visi strategisnya untuk kendaraan roda dua bertenaga listrik.
“Bersama dengan mitra kami, kami bekerja untuk menghadirkan sistem baterai yang dapat ditukar untuk kendaraan bertegangan rendah (48V) hingga kapasitas 11kW, berdasarkan standar teknis internasional. Kami sangat berharap untuk memastikan bahwa kendaraan roda dua bertenaga mempertahankan perannya di masa depan baik mobilitas perkotaan maupun non-perkotaan,” jelas Stefan Pierer.
Mobilitas perkotaan sedang melalui momen transisi yang sulit menuju elektrifikasi. Berkat Konsorsium yang mewakili empat pemain global utama, sepeda motor bakal terus memainkan peran kunci dalam konteks perkotaan.
“Baterai yang dapat ditukar memberi jawaban yang tepat untuk mempercepat waktu pengisian ulang. Menawarkan pilihan tambahan yang berharga bagi pengguna. Mobilitas perkotaan adalah bagian dari DNA dan sejarah Piaggio, tujuan kami adalah untuk membawa semua pengetahuan dan sikap teknologi kami untuk inovasi ke Konsorsium,” ujar Chief of Strategy and Product Piaggio, Michele Colaninno.
“Konsorsium Baterai Swappable di Eropa akhirnya siap untuk mulai bekerja. Saya berharap bahwa langkah pertama ke depan ini akan menjadi mercusuar. Menarik pihak-pihak yang berpikiran sama ke misi kami dan mengarah pada perubahan transformatif untuk masa depan. Kami di Yamaha Motor yakin bahwa melalui inisiatif ini, dapat membantu menyatukan spesifikasi dan standar teknis yang berbeda dan berkontribusi untuk memaksimalkan manfaat tenaga listrik bagi pelanggan di seluruh dunia,” imbuh Takuya Kinoshita, Senior Executive Officer, Chief General Manager of Land Mobility Business Operation Yamaha.
Konsorsium Sebelumnya Empat Pabrikan Jepang
Sebelumnya di Jepang, Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki telah membuat standar untuk baterai sepeda motor 48V yang dapat ditukar. Lantaran 50 persen dari kelompok tersebut merupakan proporsi yang sama dari konsorsium Eropa baru, ada kemungkinan besar parameter yang sama diterapkan oleh grup baru.
Sejauh ini, dari empat pabrikan besar asal Jepang, baru Honda yang memiliki unit Electric Vehicle (EV) dengan memakai dua buah baterai. Dan dinamakan Mobile Power Pack. Alat untuk menghimpun dan membangkitkan aliran listrik yang dipakai bertipe lithium ion dan mempunyai spesifikasi 50,4 volt 20,8 Ah. Bobotnya sendiri mencapai 10 kilogram per buah-nya. Casingnya didesain tahan banting, tahan panas dan tahan getaran sesuai dengan standardisasi UN R136 atau standar kendaraan listrik di dunia.
Terdapat dua pilihan dalam hal pengecasan. Pertama bisa langsung dengan mencolokkan kabel yang terdapat di motor ke stop kontak listrik. Letak kabelnya berada di dek tengah atau yang biasa jadi lokasi tangki bensin di motor konvensional. Metode ini dapat mengisi dari kondisi kosong sampai penuh dengan memakan waktu sekitar 6 jam.
Cara lainnya yaitu dengan cara dicopot dan diisi menggunakan charger eksternal. Untuk satu baterai-nya butuh waktu 4 jam untuk diisi dari kosong sampai penuh. Tapi alat ini tidak disertakan dalam pembelian dan bisa dilakukan di pos-pos charging tertentu saja. (Bgx/Raju)
Sumber: Ride Apart, Bennetts
Baca juga: BMW Motorrad Kenalkan Prototipe CE 02, Sepeda Motor Listrik Perkotaan Untuk Gen Z
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature