Pilih Mana, Lambretta V125 Special atau V200 Special?

  • 2019/08/Lambretta-V125-Special16.jpg
  • 2019/05/lambretta-vs-sprint-1.jpg
  • 2019/04/IIMS-2019-Lambretta-V125-V200-1.jpeg
  • 2019/04/Lambretta-V200-8.jpg
  • 2019/04/Lambretta-V200-3.jpg
  • 2019/04/Lambretta-V125-detail-4.jpg
  • 2019/04/Lambretta-V125-detail-2.jpg
  • 2019/03/Lambretta-v125-Orange.jpg

Dua jagoan Lambretta di Indonesia memiliki selisih harga Rp 8 juta. V125 Special Rp 44,5 juta, sementara V200 Rp 52,5 juta. Diferensiasi harganya terbilang jauh. Setelah sempat menguji Lambretta V-Special versi termurahnya lebih dari seminggu, kami pun menemukan perbedaan yang makin kentara.

Mesin

Alasan yang paling utama, ada di mesin. Lihat saja catatan di atas kertasnya. Volume silinder Lambretta V125 Special, 124,7cc, bertenaga 10HP/8.500rpm dan torsi 9,2Nm/7.000rpm. Sementara V200 berkubikasi 169cc, dengan daya 11.8HP/8.000rpm serta torsi 12.2Nm/5.500rpm. Daya kudanya tidak berbeda signifikan, pun pencapaiannya. Tapi torsi? Terpaut jauh.

Saat melakukan akselerasi, V125 rasanya lemas. Cukup mengganggu jika sedang berada di tanjakan, lalu melaju dari keadaan diam. Ditambah, CVT agak lambat merespons. Entakan tenaga baru terasa di putaran 6.500rpm ke atas. Baru setelah itu, agresif dan melesat cepat, walaupun tak begitu lama. Kala jarum speedometer menyentuh angka 80kpj, ia kembali datar. Setelah itu, topspeed pun berakhir pada 95kpj. Kurang lebih itulah kelemahan performa V125. Kalau bicara kehalusan, irit bahan bakar, tidak ada masalah.

Kini giliran V200. Di atas kertas, catatan torsi dan tenaganya jauh lebih impresif. Hal ini terbukti walaupun hanya di halaman parkir diler Lambretta. Yang paling terasa adalah torsinya. Akselerasi jauh lebih enak menunggangi motor ini. Responsnya tergolong cepat, tidak ada gejala lemot. Sayang, belum bisa merasakan lebih jauh. Tapi uji singkat itu bisa sedikit menjawab kekurangan performa mesin V125.

Pengereman

Piringan cakram yang tertanam di kedua motor sama saja. Di depan berukuran 226mm, belakang 220mm. Dengan adanya itu, sudah menjadi nilai positif, karena beberapa kompetitor seharga tak memilikinya. Sayangnya, V125 tak dibekali sensor Anti-Lock Braking System (ABS) sama sekali, hanya teknologi Combi Brake System (CBS). Teknologi pencegah ban terkunci itu baru ada di versi termahalnya, walaupun hanya satu channel di depan. Karena itu, urusan safety, V200 jauh lebih baik ketimbang sang adik kecil.

Suspensi

Satu beda lagi, racikan suspensi. Di depan sama saja pakai fork teleskopik. Tapi belakangnya, dua shock breaker siap menopang V200. Rasanya jauh lebih enak saat meliuk-liuk. Pengendalian jadi lebih akurat dan kualitas redamannya pun lebih baik. Bukan berarti si kecil punya performa pengendalian buruk, tapi saya bisa bilang, V200 jauh lebih nikmat.

Selain hal di atas, perbedaan hanya berupa kosmetik dan pilihan warna. Fitur di panel instrumen, ruang akomodasi dan lainnya sama persis. Bobotnya juga tidak terpaut signifikan, V200 masih bisa dibilang ringan.

Karena itu, menambah Rp 8 juta menurut saya menjadi layak. Anda bisa mendapat Lambretta dengan kondisi yang lebih sempurna. Tak aneh kalau Adrianus Donny, bos Lambretta Indonesia, mengatakan, versi ini lebih laris ketimbang yang kecil. Tapi, kalau Anda memang bisa berkompromi dengan kekurangan yang saya jabarkan, sah-sah saja beli V125 Special, toh masih menyenangkan dikendarai. (Hlm/Van)

Baca Juga: Beli Vespa GTS Super 150, Promonya Menarik

Helmi Alfriandi

Helmi Alfriandi

Kalau bicara petrolhead, Helmi mungkin salah satu yang cukup ekstrim. Pengetahuan otomotifnya luas, pengalaman menulisnya dimulai sebagai anak magang di Majalah Autocar Indonesia. Sempat berpaling bekerja di perbankan, tapi passion di bidang otomotif yang tidak bisa diabaikan membuatnya berlabuh di OTO.com. Meski sehari-hari menggunakan Suzuki Skywave, tapi di garasi rumahnya ada motor tua yang sedang ia bangun. Helmi juga paham betul mobil lawas, terutama Mercedes-Benz karena ia datang dari keluarga yang menggemari merek Jerman itu.

Baca Bio Penuh

GIIAS 2024

IMOS 2024

Anda mungkin juga tertarik

  • Berita
  • Artikel feature
  • Yang Akan Datang
  • Kawasaki Ninja H2SX
    Kawasaki Ninja H2SX
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Des, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Yamaha Niken
    Yamaha Niken
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jan, 2025 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Kawasaki Ninja H2R
    Kawasaki Ninja H2R
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Des, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW R 1200 GS 2024
    BMW R 1200 GS 2024
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Des, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Viar E Cross ev
    Viar E Cross
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jan, 2025 Kabari Saya Saat Diluncurkan

Tren Scooter

  • Yang Akan Datang
  • Kymco AK 550
    Kymco AK 550
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Des, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW C Evolution ev
    BMW C Evolution
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Des, 2025 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Polytron T-Rex ev
    Polytron T-Rex
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Des, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Polytron EVO ev
    Polytron EVO
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Des, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Yamaha Cygnus X
    Yamaha Cygnus X
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jan, 2025 Kabari Saya Saat Diluncurkan
Motor Scooter Yang Akan Datang

Artikel Motor Lambretta V200 Special dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Jarang Terlihat di Jalanan, Lambretta V200 Bekas Malah Lebih Mahal
    Jarang Terlihat di Jalanan, Lambretta V200 Bekas Malah Lebih Mahal
    Anjar Leksana, 24 Jul, 2023

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*