Pertamina Tambah SPBU Sepeda Motor dan "PertaMini" di Jawa Barat
PT Pertamina berencana menambah jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) khusus sepeda motor di wilayah Jawa Barat. Tujuannya, memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di daerah penyangga, terutama dengan mayoritas pengguna kendaraan roda dua.
"Yang sudah apply (mengajukan pendirian) itu daerah Bekasi, Bogor, Tasik dan Depok. SPBU motor ini, lokasinya tidak di jalan-jalan utama, tapi di jalan-jalan kecil. Biaya pembuatannya juga lebih sedikit, tidak sampai Rp 1,5 miliar per SPBU. Dengan begitu diharapkan bisa memenuhi kebutuhan BBM di daerah-daerah," ujar Senior Sales Representative MOR III (Jawa Barat, Jakarta dan Banten) PT Pertamina, Hari Prasetyo saat acara media gathering di Jakarta hari ini.
Dia menambahkan, jumlah SPBU motor memang tidak terlalu banyak untuk saat ini. Totalnya sekitar lima unit dan berada di seputar Bogor. Ciri-ciri SPBU ini, lahannya tidak terlalu luas. Jalannya tidak bisa untuk mobil. Biasanya memiliki maksimal dua dispenser saja. SPBU motor hanya melayani penjualan BBM non-subsidi berjenis bensin, seperti Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo.
"PertaMini"
Menurut Hari, Pertamina juga berencana menambah jumlah SPBU mini pada 2017 di sekitaran Jawa Barat. Pertamini yang dimaksud tentu bukan kios eceran yang membeli bahan bakar dari stasiun setempat, dan menjualnya dengan harga lebih mahal, melainkan fasilitas pengisian bahan bakar resmi dengan ukuran sedikit lebih besar dari SPBU khusus motor.
Cirinya, berlokasi di dekat-dekat perumahan penduduk, tidak di jalan-jalan besar. Produk yang dijual BBM non-subsidi termasuk diesel, seperti Dexlite dan Pertadex. "Kalau SPBU Mini ini lokasinya di perumahan-perumahan. Wilayahnya di luar Jakarta, mulai dari Tangerang, Bekasi, Bogor dan Depok," ungkap Hari.
Saat ini Pertamina memiliki total lebih dari 1.400 SPBU di wilayah MOR III. Terdiri dari SPBU motor, SPBU mini dan SPBU besar. Khusus SPBU motor dan SPBU mini ditujukan untuk menjangkau konsumen dengan lokasi jauh dari jalan utama. Selain itu, juga untuk menstabilkan harga BBM di daerah-daerah, yang selama ini tergantung dengan penjual bensin eceran seperti Pertamini.
Menariknya, konsumsi BBM Pertamina di wilayah MOR III, saat ini didominasi BBM non-subsidi. Perinciannya untuk Premium yang notabene BBM subsidi konsumsinya rata-rata 9.217 kilo liter per hari pada Januari 2017. Sementara BBM non-subsidi seperti Pertalite, konsumsinya rata-rata 9.425 kilo liter per hari pada periode yang sama.
Baca Juga : 10 Mitos Irit Bahan Bakar Yang Ngawur
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature