Pajak Motor Besar Naik, Ini Respon Honda dan Kawasaki
Pemerintah telah meramu ulang pajak untuk komoditas barang impor. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan defisit neraca transaksi berjalan melalui penyesuaian tarif PPh Pasal 22. Salah satu produk otomotif yang akan mengalami kenaikkan pajak adalah motor besar (Moge). Beberapa merek motor ternama pun langsung meresponnya.
Pajak moge akan dinaikkan dari 7,5 persen menjadi 10 persen. Hal ini merupakan dampak dari gejolak perekonomian global yang memberi tekanan bagi neraca transaksi berjalan di berbagai negara termasuk Indonesia.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pihaknya bersama Kementerian Perindustrian dan Perdagangan masih akan mengidentifikasi barang-barang apa yang bisa dikendalikan, khususnya untuk komoditas non migas.
"Kami keluar dengan 1.147 pos tarif yang kita akan lakukan tindakan pengendalian melalui instrumen PPh," kata Sri dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan, Kamis (6/9/2018). Untuk diketahui, salah satu penyebab defisit transaksi berjalan adalah pertumbuhan impor yang jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekspor.
Menanggapi hal tersebut, GM Corporate Communication PT Astra Honda Motor, Ahmad Muhibbuddin, tetap optimis bahwa kebijakan tersebut tak mempengaruhi penjualan Big Bike Honda ke depannya.
"Kami berharap tidak akan terlalu berdampak ke demand karena karakter konsumen di segmen Big Bike berbeda dengan konsumen motor segmen lainnya yang relatif lebih sensitif terhadap kenaikan harga produk," kata Muhib saat dihubungi oto.com, Kamis (6/9).
Masih belum bergeser dari data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), menurut Muhib, model moge yang masih menjadi incaran konsumen ialah Honda CMX500 Rebel. Bahkan dalam lima bulan pertama pada 2018, tercatat ada 195 unit Honda Rebel yang terdistribusi.
Dirinya mengatakan bahwa dengan kenaikan pajak tersebut, Honda masih yakin akan penjualan Rebel di bulan-bulan berikutnya. Terkait revisi harga, tentunya pihaknya akan merevisi harganya sesuai pajak yang ditetapkan.
"Nanti kita adjust tentunya karena adanya kenaikan PPh. Sedikit banyak kenaikan PPh ini akan mempengaruhi importasi big bike model karena harganya akan naik. Kami memahami kebijakan pemerintah ini karena dimaksudkan untuk mengendalikan defisit neraca transaksi berjalan. Kami akan jelaskan ke konsumen kenapa harga naik cukup besar," tutupnya.
Hal senada juga disampaikan Line Head Sales and Production Department Marketing and Sales Division Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Sucipto Wijono. Seperti diketahui, Kawasaki memiliki motor berkapasitas besar andalannya yakni Z900 yang masih menjadi moge terlaris Kawasaki.
Namun, ketika dikonfirmasi soal kenaikan pajak impor, Cipto masih belum dapat memastikan strategi yang akan diambil Kawasaki untuk penjualannya di Indonesia. "Soal regulasi pemerintah, kita tunggu saja. Untuk penjualan sih belum berani bilang," kata Cipto dalam pesan singkatnya hari ini (6/9). (Yrk/Van)
Baca Juga: Bersiap, IIMS Roadshow Kontes Modifikasi
-
Jelajahi Honda Rebel
Model Motor Honda
Jangan lewatkan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Populer
Video Motor Honda Rebel Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
Kapasitas
471.3
|
649
|
451
|
Tenaga Maksimal
44.9
|
60.3
|
51.2
|
Kategori
Cruiser
|
Cruiser
|
Cruiser
|
Opsi start
Electric
|
Electric
|
Electric
|
Rem Depan
Disc
|
Disc
|
Disc
|
|
Tren Cruiser
- Terbaru
- Populer
Artikel Motor Honda Rebel dari Zigwheels
- Motovaganza