Pabrik Honda di Cikarang Lahirkan Motor dalam Hitungan Detik
Ribuan unit skutik lahir setiap harinya dari pabrik milik PT Astra Honda Motor (AHM) ini. Fasilitas yang menempati lahan seluas 300.000 m2 di Cikarang, Jawa Barat, juga menjadi tempat dibuatnya barisan produk andalan mereka. Mulai dari Honda Scoopy, Vario 110, Vario 125, Genio dan tentu saja si volume maker, Beat. Hebatnya, setiap unit siap dicicip dalam waktu 5 detikan saja.
Wajar jika PT AHM mesti mempercepat proses produksinya di pabrik satu ini. Mengingat di sinilah produk terlaris Honda dibuat. Secara fungsi, ia diperuntukkan sebagai pencetak keempat model tadi. Tapi, penggarapan Honda Beat mengambil porsi paling besar. Dengan kapasitas produksi 9 ribuan, pembuatan Beat mencapai 60%. Tantangannya adalah bagaimana mereka dapat memenuhi demand yang tinggi itu. Sementara, model lain juga punya targetnya masing-masing.
Agar bisa beriringan, berbagai pembagian pekerjaan sistematis wajib dilakoni. Hal itu terlihat ketika kami melihat langsung proses produksi di plant 3 Cikarang. Secara keseluruhan ada 4 lineyang dipakai untuk meracik produk-produk tadi. Proses produksinya terbagi menjadi menjadi dua wilayah yaitu plant Timur dan Barat serta terdiri dari beberapa divisi. Pada bagian assembly, dimulai dengan perakitan mesin dan CVT. Pekerjaan kemudian dilanjutkan dengan perakitan unit, setelah sasis datang dari divisi pembuatan frame.
Ada dua jenis sasis yang dibuat disana yakni bahan pipa besi dan baja. Keduanya menempati lokasi berbeda. Investasi teranyar terdapat pada tempat pembuatan sasis baja. Pembuatannya menggunakan mesin tempa disertai penyatuan bagian dengan sistem laser welding. Proses pengelasan bersistem robotik, menjanjikan hasil presisi pada setiap bagiannya. Sasis anyar yang baru diterapkan pada Honda Genio ini kemudian disebut eSAF (enhanced Smart Architecture Frame). "Proses produksi sepeda motor Honda selalu mengedepankan kualitas. Sehingga rangka eSAF yang dihasilkan mampu menyuguhkan stabilitas handling dan kenyamanan maksimal bagi pengendara Honda Genio," kata Dodi Sutriadi, GM Plant AHM Cikarang.
Dengan teknologi inilah Honda melakukan pengembangan terhadap produknya. Menyajikan skutik bertubuh ringan, namun kuat dan mudah dikendalikan. Tak hanya enteng, basis rangka itu juga berperan memberikan keunggulan lain. Frame tadi membuat Genio punya bagasi dan dek lebih besar dari Honda Beat. Perihal mesin forging, Honda juga tak hanya punya satu, melainkan empat mesin. Diduga kuat, mesin itu bakal diberdayakan menggarap sasis eSAF selain untuk Genio.
Dukungan peralatan canggih tadi, nyatanya turut mendorong terpenuhinya kapasitas produksi pabrik sebanyak 9.700 unit perharinya. Sekaligus menjadikannya pabrik dengan jumlah produksi terbanyak yaitu 45% dari seluruh pabrik kepunyaan AHM. Seluruh produk digarap oleh SDM sebanyak 9.257 orang. "Di plant khusus skutik ini, setiap 4 unit motor keluar dalam waktu 22 detik dalam dua shift. Artinya, satu unit diproduksi 5,5 detik dari setiap plant," sahut Dodi.
Kecepatan ini juga tak lepas dari efisiensi jenis pekerjaan di dalamnya. Diperkirakan sekitar 80 persen parts motor di sana disuplai oleh vendor Honda. Sementara yang diproduksi secara mandiri adalah crankcase yang dikerjakan bagian machining, dan sasis berikut pengecatannya.
Masuk ke tahap akhir, proses perakitan unit dilakukan setelah rangka siap. Di sini, Tangan-tangan terampil karyawan Honda masih harus diuji lagi. Setelah motor utuh, bakal ada orang yang mengetesnya, sebelum dilepas ke tangan konsumen. Seperti menyesuaikan kecepatan di panel meter pada sebuah alat. Sebagai simulasi kondisi jalanan sebenarnya. (Ano/Odi)
Baca Juga: Honda CBR250RR Black Freedom, Varian Termurah yang Layak Beli?
Model Motor Honda
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Populer
Video Motor Honda Terbaru di Oto
Artikel Motor Honda dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature