Mudik Naik Motor Masih Jadi Pilihan, Ini Alasannya
Meski sejumlah pihak banyak menyiapkan sarana mudik dengan bus dan kereta, nyatanya tetap saja sebagian besar pemudik memilih naik motor ke kampung halaman. Padahal, pemerintah pernah mengimbau agar tidak mudik menggunakan motor dengan alasan keselamatan. Tapi tetap saja, tiap tahun banyak yang nekat mengendarai motor ke kampung halaman.
Alasan paling mengemuka, soal biaya. Mudik naik motor dinilai jauh lebih ekonomis ketimbang mobil maupun transportasi umum. Biaya bensin dan kebutuhan lain yang harus dikeluarkan saat menggunakan motor dinilai lebih hemat. Termasuk biaya parkir, servis dan perawatan paskamudik. Dengan itu, ada dana lebih untuk menikmati lebaran dan liburan di kampung halaman.
Di lain sisi, ada anggapan bahwa masih tingginya pemudik dengan motor akibat minimnya transportasi yang memadai. Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno mengemukakan perihal terus meningkatnya seperti dilansir Merdeka. Disebutnya, jumlah pemudik naik motor yang tak pernah menurun karena gagalnya pemerintah mengembangkan transportasi umum di kota maupun daerah tujuan pemudik. Alhasil, masyarakat memang akan terus menerus memaksakan diri membawa motor sebagai transportasi menuju kampung halaman.
"Ini bukti kegagalan pemerintah sediakan transportasi umum. Sesungguhnya jika pemerintah serius mengurus transportasi umum, hal tersebut tidak mungkin terjadi. Pemerintah belum mau, bukan tidak mampu," jelas Djoko.
Alasan lain yang kami temukan ternyata rute. Memang motor tak bisa melintas di tol dan tiba lebih cepat di tujuan. Tapi banyak jalan alternatif yang bisa dipilih untuk menghindari kemacetan mudik. Pun saat bertemu kemacetan, dimensi motor yang lebih ringkas berpeluang menyelip di antara keramaian mobil dan bus. Maka tak jarang pemudik yang menggunakan motor sampai di tujuan lebih cepat.
Fleksibilitas, jadi alasan lain mudik menggunakan motor. Pengertiannya, bebas mengatur jalur dan waktu mudik. Karena punya kelebihan memilih jalur, bisa mampir maupun beristirahat di mana saja. Apalagi kalau dibandingkan dengan mudik menggunakan transportasi umum yang jadwalnya sudah tetap, mudik naik motor bisa berangkat kapan saja.
Setibanya di kampung halaman, motor juga bisa langsung digunakan. Berkeliling mengunjungi keluarga, sanak saudara dan teman lama. Juga jalan-jalan mengunjungi destinasi wisata.
Seperti mobil, motor - benda berharga yang bergerak - juga kerap dijadikan media pamer keberhasilan. Meski hampir setiap orang kini punya motor, toh ada saja yang merasa punya kendaraan sendiri sebagai ukuran kesuksesan.
Dengan semua alasan itu, mudik naik motor tetap dianggap punya risiko yang tinggi. Apalagi kalau tujuannya jauh. Alih-alih ingin murah, nyawa bisa jadi taruhannya. Padahal kalau ingin menggunakan motor di kampung, bisa memanfaatkan pengiriman dengan kereta.
Tapi yang perlu menjadi perhatian, saat mudik menggunakan motor, jangan membawa penumpang dan beban melebihi kapasitas serta memperhatikan kondisi fisik dan fokus saat berkendara. Kalau lelah, seyogyanya istirahat. (Tom/Van)
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature