Motor Harian Menang di Suryanation Motorland Denpasar
Motor custom berbasis Suzuki Thunder 250 menjadi pemenang di Suryanation Motorland 2019 seri Denpasar. Karya Enggal Modified asal Banyuwangi itu, sebetulnya tidak dilahirkan untuk jadi juara. Pasalnya, motor itu tidak dikhususkan untuk kontes, melainkan dipakai harian. Selain meraih gelar best of the best, ia juga mengantongi piala Free for All untuk kategori under 250 cc.
Sang builder menuturkan, tujuan awal modifikasi adalah pemakaian harian. Tidak ada rencana khusus untuk menang di kontes Suryanation Motorland. Meski digunakan sehari-hari pemiliknya, motor beraliran boardtracker itu punya hasil finishing yang apik. “Tidak menyangka, hasil karya saya diakui para juri. Padahal saya hanya mendaftar di kelas FFA under 250. Menang di kelas itupun saya sudah merasa senang,” kata Enggal sang builder.
Pemilik motor yang berprofesi sebagai dokter, mempercayakan seluruh rancangan kepada sang builder. Dari mulai proses konsep, pengerjaan hingga hasil akhir, sang pemilik tidak pernah ikut campur. Motor ini membutuhkan waktu pengerjaan lebih kurang 6 bulan. Menurut Enggal, garapannya itu mendapat inspirasi dari majalah luar negeri dan juga riset dari internet.
Hasil tangan dingin Enggal ternyata mampu menarik perhatian juri. Banyaknya peranti kecil yang dikerjakan secara detail, membuatnya layak menjadi pemenang. Kesulitan yang dihadapi terjadi pada proses pengerjaan jalur rem dan kopling. Ia harus memasukkan kabel ke dalam frame. Karena menurutnya, jika banyak jalur kabel di bagian stang, bakal merusak tampilan. Aliran boardtracker itu harus sesimple mungkin.
Menurut Winston Yeh, builder dari Rough Craft asal Taiwan, dunia custom di Indonesia meningkat pesat. Banyak motor-motor hasil karya builder Tanah Air yang menarik perhatiannya. “Ini kunjungan pertama saya ke Indonesia, jujur saya menyukai karya-karya yang dihasilkan. Masukan yang bisa saya berikan pada builder, banyak melakukan riset perkembangan custom dunia. Kemudian fokus untuk membuat ciri khas yang menonjolkan jati diri dari builder. Ini yang bakal menjadi nilai terkuat bagi seorang builder ketika membuat sebuah karya,” katanya.
Sementara dewan juri lokal yang terdiri dari Veroland dan Dodi Chrome Cycles merasa kagum dengan builder Denpasar. Menurut mereka, komposisi gaya custom yang dihadirkan sangat bervariatif. Secara jumlah pesertanya juga merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan 3 kota sebelumnya (Medan, Palembang dan Makassar).
Pada seri keempat yang berlangsung di Lapangan Pantai Matahari Terbit, Denpasar, Sabtu lalu (28/9) dipenuhi ratusan peserta. Setidaknya ada 151 peserta yang terdaftar. Acara juga dikemas dengan berbagai kegiatan menarik. Apalagi pertunjukan musik dari band The Hydrant, Tipe X, dan juga Joni Agung & Doublet, mereka berhasil menutup rangkaian acara di Denpasar dengan meriah.
“Ini kebanggaan bagi kami, karena sangat dinantikan kehadirannya di Pulau Dewata. Pecinta custom dan roda dua terlihat sangat antusias dengan konten-konten yang kami hadirkan. Ini menjadi indikasi positif yang menandakan makin berkembangnya custom culture,” ujar Rizky Dwianto, Suryanation Motorland Committee. (Bgx/Van)
Baca Juga: Istimewa, Suzuki GSX-R150 Tiga Roda untuk Difabel
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature