MotoGP: Tikungan Red Bull Ring, Kartu Mati Buat Yamaha
Maverick Vinales dan Valentino Rossi, kurang percaya diri menghadapi MotoGP Austria. Yamaha M1 diyakini keduanya, bakal kesulitan ‘menari’ di Sirkuit Red Bull Ring. Terutama melahap tikungan-tikungan stop and go. Maka itu, mereka tak yakin mengumbar hasil gemilang di seri ke-11, akhir pekan ini (11/8).
Seharusnya, Yamaha bisa berbenah lebih baik saat tes resmi MotoGP di Brno, Republik Ceko, Senin (6/8) lalu. Memang, pengujian bukan difokuskan untuk seri Austria saja. Melainkan juga sebagai langkah awal untuk persiapan musim 2020. Terlihat saat Rossi ditugasi mencoba prototipe pertama M1. Namun pada kesempatan yang sama, Rossi atau Vinales mencoba perangkat baru.
Alih-alih ingin kompetitif, sang rider malah mengklaim tak ada kemajuan. Padahal, masalah pengereman, akselerasi di tikungan hingga top speed masih dirasakan pada seri Brno. Toh di tes kali itupun, kelemahan M1 masih juga terlihat. Hal ini lantas membuat joki Monster Energy Yamaha, berspekulasi negatif.
“Ketika tes di Brno, kami tidak punya banyak part baru untuk meningkatkan akselerasi,” kata Vinales. Padahal, kali itu dia mencatat waktu tercepat kedua. Bisa jadi itu adalah sikap tak puas Vinales. Apalagi catatan waktunya, sedikit kalah cepat dari Fabio Quartararo. Penunggang M1 dari tim satelit, Petronas Yamaha SRT.
Meski begitu, pembalap Spanyol ini tak sepenuhnya pesimis. Ia berujar bakal fokus dengan apa yang dimiliki Yamaha saat ini. Berusaha memberikan penampilan terbaik, dengan meracik kuda besi ke level yang diinginkan. “Spielberg punya tikungan stop and go. Jadi, kami harus mengubah racing line. Dan, memperbaiki pengereman supaya bisa late braking dan masuk lebih dalam,” ucap pemilik nomor 12.
“Kami tahu akan kesulitan dengan akselerasi. Makanya pengembangan difokuskan pada bagian depan dan feeling terhadap motor. Saya tidak yakin dengan hasilnya karena ini Red Bull Ring adalah trek yang susah. Tapi, kami coba ada di sana, dekat dengan pembalap terdepan serta bertarung,” terang Vinales.
Nada sumbang juga diutarakan The Doctor. Rossi mengamini kalau M1 tak menyukai tikungan sirkuit di Spielberg. Satu-satunya pengharapan dia, apa yang dicobanya kala tes, berguna di Red Bull Ring. “Kami mencoba sesuatu yang menarik. Saya suka setingan dan beberapa hal lainnya. Sirkuit Austria bukanlah yang terbaik bagi kami. Tapi, coba yang terbaik saja. Di sana, kami akan mencoba apa yang dipakai di Brno dan memahaminya untuk bisa kompetitif di Austria,” papar Rossi.
Pasca dihelatnya kembali MotoGP Austria 2016 silam, baik Vinales maupun Rossi memang belum pernah podium. Sejak saat itu, Rossi hanya menorehkan catatan terbaik finish ke-4. Sementara Vinales cuma mampu menempati urutan ke-6. Artinya, dalam 3 tahun ke belakang tak ada improvement atas masalah di pihak garputala.
Banyak anggapan menyebut, lay out demikian juga menyulitkan Ducati. Walau kenyataannya, Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo pernah memenangi balapan di sana. Tenaga buas Desmosedici, sudah diimbangi dengan sektor pengereman yang kuat. Jadi pembalap mereka leluasa melakukan late braking. Sementara Yamaha kedodoran di dua area itu. Ditambah lagi kurang gesit selepas tikungan. Semoga, sirkuit Red Bull Ring bukan kartu mati untuk Yamaha M1. Dengan harapan, perubahan tadi setidaknya membawa pembalap Yamaha naik podium MotoGP Austria, musim ini. (Ano/Odi)
Sumber: Tuttomotoriweb
Baca Juga: Rossi Jajal Motor Baru, Performa Lebih Baik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature