MotoGP: Skenario Baru untuk Rossi di Tengah Coronavirus (COVID-19)
Pandemi corona boleh jadi merusak agenda balap MotoGP 2020. Terbukti, beberapa balapan sudah diatur ulang demi bisa menggelar penuh kompetisi. Namun, pihak Dorna Sports tak bisa menutup mata dengan kondisi sekarang. Jika sebarannya tetap masif, mereka mesti siap menghadapi situasi paling buruk yaitu pembatalan musim secara menyeluruh.
Opsi itu mestinya menjadi solusi terakhir, mengingat masih cukup banyak balapan di depan. Usai beberapa pembatalan dan perubahan jadwal, Le Mans digadang jadi seri pembuka. Toh, helatannya juga masih berlangsung Mei mendatang. Namun keputusan sudah dibuat, putaran MotoGP Prancis turut ditangguhkan. Bahkan tampaknya segera diikuti oleh seri Mugello (Italia). Dan baru-baru ini muncul ide serupa mengenai penyelenggaraan di Barcelona (Spanyol).
"Sampai saat ini belum ada keputusan untuk membatalkannya. Namun, GP Catalunya tidak dapat berlangsung seperti tanggal yang dijadwalkan dan belum tahu kapan bakal diatur ulang," ungkap Gerard Figueras, Secretary General of Sports pemerintahan Catalan dari kutipan Corsedimoto.
Melihat waktunya, memang seri itu baru akan bergulir 7 Juni 2020. Tapi dengan keadaan Spanyol sekarang, jelas tak akan ada izin keramaian. Bukan cuma masih memberlakukan lockdown, Spanyol juga menjadi negara terbesar kedua yang terdampak COVID-19. Per hari ini saja (6/4), masih ada 3 ribu lebih kasus baru di sana.
Dan, bukan tidak mungkin menjalar ke putaran selanjutnya. Apalagi negara-negara tuan rumah MotoGP itu juga mengalami hal serupa. Sebut saja Belanda, Finlandia, Jerman dan lain-lain. Artinya, skema mempertahankan balapan 19 seri atau bahkan 13 putaran semakin kecil. Sempat ada rumor musim balap 2020 berlangsung hingga 2021. Jelas ada konsekuensi karena umumnya kejuaraan rampung dalam setahun. Jika skema tersebut berjalan, bisa dipastikan ketetapan serupa terjadi pada helatan musim berikutnya.
Padahal Dorna dapat berkaca dari penyelenggaraan tahun 1980. Kala itu, jumlah putaran balap GP500 dipangkas hingga 8 putaran saja. Dilansir dari sumber serupa, penetapan dilakukan bukan karena faktor kesehatan, melainkan faktor perekonomian dan lingkungan. Dengan kata lain, bisa saja musim balap tahun ini dibuat lebih fleksibel. Tidak terpaku kepada perjanjian minimal dengan FIM (13 seri), tapi bertujuan menuntaskan musim dengan melihat situasi ke depan. Kalau masih tidak memungkinkan, ada baiknya melakukan pembatalan penuh MotoGP 2020.
Rossi Tetap di Tim Pabrikan Yamaha
Apalagi seruan demikian juga sudah mengemuka. Walau belum banyak reaksi, namun tim Petronas Yamaha SRT melihatnya sebagai keuntungan. Mereka dapat mempertahankan Fabio Quartararo untuk membalap lagi di musim 2021. Padahal tahun depan, pembalap Prancis itu sudah menyepakati kontrak bersama tim pabrikan Yamaha.
"Kami berdiskusi dengan Dorna tentang apa yang terjadi jika tidak ada balapan (2020). Tahun ini kami punya peluang untuk menjadi juara dunia bersama Quartararo. Jika tidak ada, maka kami ingin melanjutkan musim 2021 dengan kesepakatan seperti 2020. Ini yang akan kami perjuangkan," kata Razlan Razali selaku principal tim.
Itu berarti pihak tim bakal meminta penundaan kontrak Yamaha bersama Quartararo. "Kalau tidak ada balapan, saya mengasumsikan bahwa pada 2021 semua orang tetap menempati posisinya sesuai kesepakatan sekarang," lanjut Razlan. Tak terkecuali Valentino Rossi. Jika skenario ini diwujudkan, tahun depan Rossi tetap membela Yamaha. The Doctor sendiri memang belum menentukan nasibnya untuk musim depan. Sebagian rumor menyebut, Rossi akan pensiun. Tapi ada pula asumsi, dia bertukar kursi dengan Quartararo di tim satelit. Kita tunggu, seperti apa penjelasan pihak garpu tala! (Ano/Odi)
Sumber: Corsedimoto
Baca Juga: Dorna Gelar Virtual Race Pertama, Adik Marc Marquez Jadi Juara
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature