MotoGP: Setelah Qatar, Balapan di Amerika Terancam Batal
Virus Corona mengancam helatan MotoGP Amerika Serikat. Meski belum ada pengumuman resmi, putaran kedua setelah Qatar juga berpotensi dibatalkan. Pasalnya, pemerintah setempat memberlakukan beberapa aturan untuk mengantisipasi sebaran wabah mematikan itu.
Usai pembatalan MotoGP Qatar, Dorna Sports merilis kalender baru MotoGP 2020. Seri Thailand yang harusnya berlangsung bulan Maret, bergeser ke Oktober. Sedangkan laga lain, termasuk di COTA masih seperti semula yaitu 3-5 April. Artinya, lokasi itu bakal jadi laga pembuka bagi para rider MotoGP.
Kita tahu, putaran pertama di Sirkuit Losail berlangsung tanpa adanya kelas MotoGP. Akhir pekan lalu (8/3), hanya ada dua kategori dilombakan yakni Moto3 dan Moto2. Dua kelas ini dapat dilakoni, lantaran semua tim maupun pembalap sudah berada di sana sebelum adanya pembatasan kunjungan dari pemerintah Qatar.
Baca juga: Tak Ada MotoGP Bulan Maret, Ini Reaksi Para Pembalap
Namun beberapa hambatan muncul pasca ditetapkannya status bencana lokal. Secara proaktif pemerintah Austin meningkatkan langkah-langkah untuk mencegah CONVID-19 masuk ke kawasannya. Sebagai contoh, melarang acara yang melibatkan lebih dari 2.500 orang. Boleh dijalankan dengan catatan, penyelenggara dapat meyakinkan Austin Public Health soal rencana migitasi penyakit menular.
Jelas sulit buat Dorna. Saat Grand Prix (GP) Austin saja total pengunjungnya bisa mencapai 120 ribu. Besar kemungkinan pembatalan atau penundaan seri ini dilakukan. Buktinya pun sudah dilakukan terhadap ajang SXSW. Untuk kali pertama, festival teknologi, musik dan film itu tak bisa dilaksanakan setelah 34 tahun penyelenggaraan di Austin. Padahal jumlah pengunjung ditaksir berkisar 75 ribu saja.
Bila akhirnya GP Austin diundur, berarti Dorna mendorong Argentina sebagai putaran pertama kategori MotoGP. Helatannya sendiri dijadwalkan pada 17-19 April nanti. "Sampai hari ini Amerika Serikat dan Argentina baik-baik saja. Tapi saya tidak bisa mengatakan apa yang terjadi nanti," kata Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna.
Ia justru mengkhawatirkan kelangsungan jadwal balap di Eropa. Ezpeleta menilai ini bakal jadi bagian paling kritis. Sudah cukup banyak negara di kawasan itu mengkonfirmasi keberadaan kasus corona. Alhasil, diberlakukanlah pembatasan kunjungan ke wilayah-wilayah mereka. "Bahkan memengaruhi situasi di dalam paddock tim karena adanya pelarangan bepergian terhadap kebangsaan tertentu. Kami sedang memikirkan solusi untuk hal itu dan kami memiliki ide untuk bereaksi terhadap tindakan ini," lanjut Ezpeleta dari kutipan Crashnet.
"Secara kontrak dengan FIM, kami harus melakukan 13 balapan. Tapi tujuan kita adalah melakukan 19 balapan. Mungkin kita akan balapan di negara-negara yang panas ketika Natal nanti. Saya tidak terlalu optimis. Namun satu-satunya hal yang aku janjikan adalah untuk bekerja keras demi solusi apapun untuk mewujudkan semua race tersisa," tutup Ezpeleta. (Ano)
Sumber: Crashnet
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature