MotoGP: Serba-serbi GP Sepang, Antara Duka dan Bahagia
Balapan di Malaysia akhir pekan kemarin (3/11), jadi momen tak terlupakan. Di sana, Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha) sanggup menebus kegagalannya dengan menjuarai kelas MotoGP. Selain itu, kelas di bawahnya seperti Moto3 dan Moto2 sukses menelurkan juara musim 2019. Namun, berita rider asal Indonesia, Afridza Syach Munandar meninggal dunia, jadi duka bagi insan balap seluruh dunia. Berikut serba-serbi yang terjadi di Sirkuit Sepang.
Afridza Syach Tutup Usia
Meski sudah memasuki putaran akhir musim, laga kali ini nyatanya berjalan seru. Kondisi itu bahkan sudah terlihat sejak sesi latihan hingga kualifikasi. Pun begitu dengan para pembalap di Asia Talent Cup (ATC). Apalagi, helatan di lintasan ini merupakan seri pamungkas.
Pembalap Indonesia juga tampak kompetitif. Terlebih Afridza yang menghuni starting grid ke-5. Ambisinya untuk menang tentu tinggi. Apalagi pemilik nomor 4 pernah memenangkan balapan di Sepang, pada seri 2 ATC lalu. Upaya Afridza langsung terlihat di race 1. Sayang, harapan untuk mendulang hasil maksimal terhenti di lap pertama.
Ia mengalami insiden yang memaksa balapan dihentikan. Afridza mendapatkan perawatan intensif karena ia mengalami cedera parah. Hingga pihak medis menerbangkannya dengan helikopter ke rumah sakit. Namun, dia tidak bertahan dan mengembuskan napas terakhirnya di sana (2/11).
Dedikasi untuk Afridza
Kendati begitu, race 2 tetap dilangsungkan. Sebagai bentuk penghormatan terhadap mendiang Afridza. Pembalap Indonesia lainnya, Adenanta Putra berhasil finis ketiga. Inipun menjadi persembahannya untuk almarhum yang rekannya di program pembalap binaan Astra Honda Motor.
Rider ATC lain juga menunjukkan apresiasinya kepada mendiang Afridza. Salah satu contohnya diperlihatkan oleh juara umum ATC 2019, Sho Nishimura. Usai race tadi, pembalap Jepang itu bahkan mengganti helm balapnya dengan kepunyaan Afridza.
Ungkapan bela sungkawa juga serentak disampaikan para pembalap dunia. Sebutlah tulisan dari duet Repsol Honda di MotoGP, Marc Marquez dan Jorge Lorenzo. Begitu pula dengan pembalap lainnya. Bahkan ucapan juga datang dari tim lain, seperti pabrikan Yamaha. "Setelah kehilangan tragis pembalap Asia Talent Cup, Afridza Munandar sore ini, Yamaha menyampaikan belasungkawa untuk keluarga, teman dan orang-orang yang dicintai Munandar," begitu tulis akun Instagram Yamaha MotoGP, kemarin.
Wujud nyatanya kemudian disampaikan pula oleh Vinales. Dirinya sukses memenangkan kelas MotoGP. Usai balapan kemarin, (3/11), Vinales menyatakan bahwa prestasinya didedikasikan untuk pembalap kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat. Pernyataan serupa disampaikan pula oleh Marc Marquez (Repsol Honda). Pembalap yang sama-sama membela pabrikan Sayap Mengepak seperti Afridza.
Rekor Baru Marquez
Marquez tetap bangga, meski tak menang di seri ke-18. Torehan 20 poin yang didapat pada gelaran ini, membuat koleksi angkanya menjadi 395 poin. Dia tercatat sebagai rider dengan capaian angka terbanyak. Melampaui koleksi dari Valentino Rossi, 373 poin yang dicetaknya pada 2008 dan Jorge Lorenzo (383 poin) di musim 2010. Proses pengumpulan angka lebih banyak tentu belum berhenti. Mengingat balapan masih menyisakan satu putaran lagi di Valencia (Spanyol).
Penobatan Gelar Juara Moto2
Sang Adik, Alex Marquez lebih tersenyum lebar. Di Sepang, rider tim Marc VDS dinobatkan sebagai juara Moto2 2019. Ia memang cuma finis kedua dan kalah dari Brad Binder (KTM Racing). Tapi, hasil ini sudah cukup untuknya melakukan selebrasi gelar di sana. Pasalnya, saingan terdekatnya yaitu Thomas Luthi tak kuasa lagi mengejar perolehan angka Alex.
Hal baru lainnya juga terjadi baik selama persiapan hingga race. Sabagai contoh adalah Marquez. Di sesi latihan ia terlihat menggunakan brake lever tambahan di kiri stang. Kemungkinan itu tuas untuk rem belakang. Di seri ini juga Marquez tak memulai rave dari baris depan. Pada kualifikasi, The Baby Alien mengalami high side kala membuntuti Fabio Quartararo. Kejadian itu membuatnya start dari posisi 11.
Performa penunggang Honda lain, Johann Zarco sebenarnya cukup impresif. Pembalap cabutan LCR Honda bisa memulai balapan dari 10 besar. Ia juga bisa bersaing dengan pembalap lain. Namun, usahanya digagalkan oleh Joan Mir. Ia kehilangan posisi 8 setelah disenggol oleh rider Suzuki Ecstar. Dampaknya, pembalap muda Spanyol itu diganjar penalti.
Itulah serangkaian berita yang dapat kami rangkum pada ajang di Negeri Jiran. Semoga masih ada keseruan lainnya di hajatan pamungkas di Valencia mendatang. (Ano/Van)
Baca Juga: Rossi dan Hamilton Bakal Tukar Kendaraan di Abu Dhabi
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature