MotoGP: Lorenzo Yakin Rossi Cetak Kemenangan Musim Ini
Sejak 2018-2019, Valentino Rossi belum lagi mengecap kemenangan. Dalam dua musim, ia hanya berdiri sebagai pelengkap. Ya, berkutat di podium 2 atau 3 saja. Itupun tak terlampau dominan. Namun, The Doctor berpeluang mengembalikan tajinya yang hilang itu musim ini.
Memang MotoGP 2020 belum juga berjalan. Pandemi COVID-19 yang mendera dunia, terpaksa membuat jalannya kejuaraan menjadi tertunda. Padahal beberapa tim seperti Monster Energy Yamaha, tampak siap berkompetisi. Seperti diucapkan Rossi pasca pembatalan MotoGP Qatar.
"Ini benar-benar berita buruk. Setelah menjalani latihan pada musim dingin, kami siap untuk memulai musim ini baik secara fisik maupun psikologi. Setelah tes di Qatar, saya ingin sekali memulai balapan pertama," tulis Rossi dari situs resmi Yamaha.
Optimisme yang logis jika melihat bagaimana persiapan tim garpu tala sejak akhir musim lalu. Ditambah lagi ada andil dari Jorge Lorenzo. Terlebih kita tahu tahu, kini dialah yang menjabat sebagai test rider tim Yamaha. Agak terlambat karena ia baru bekerja di tes pramusim Malaysia. Namun jangan lupa, Lorenzo cukup lama menunggangi Yamaha M1. Bahkan, sebanyak tiga kali pula ia meraih gelar juara dunia bersama motor itu.
Baca Juga: Skenario Baru untuk Rossi di Tengah Coronavirus (COVID-19)
Berbekal kemampuan itulah, tak butuh waktu lama baginya untuk merasakan perbekalan Yamaha kali ini. Sama halnya menilai rivalitas Rossi yang bahkan dianggap berpeluang naik ke podium teratas lagi. "Ia memiliki perasaan lebih baik dengan motor daripada tahun lalu, Rossi dapat meningkatkan hasilnya dengan sangat baik dan memenangkan balapan lagi. Saya percaya itu," kata Lorenzo dari kutipan Autosport.
Diakuinya, M1 mungkin bukanlah 'binatang paling buas' di kejuaraan ini. Lorenzo mengatakan, karakternya paling lembut ketimbang kompetitor seperti Ducati maupun Honda. "Mungkin Yamaha adalah satu-satunya motor yang tidak membuat Anda menjadi binatang buas dari seorang atlet. Namun bisa tetap kompetitif. Sebaliknya, untuk mengendarai Honda dan Ducati, kamu harus menjadi pembalap yang sempurna untuk mengimbangi lajunya sepanjang balapan," terangnya lagi kepada sumber serupa.
Penilaian terlontar, lantaran Lorenzo pernah menunggangi kedua motor itu. Soal prestasi jelas paling minim dibanding ia membela Yamaha. Jua dengan Rossi. Sebagai contoh kala The Doctor membela Ducati pada musim 2011-2012. Selama dua tahun, Rossi hanya menorehkan tiga podium. Bisa dikatakan itulah penampilan paling buruknya selama berkiprah di MotoGP.
Seiring comeback Rossi ke tim Yamaha, prestasinya melonjak walau belum lagi meraih juara dunia. Terakhir kali gelar itu dicetaknya bersama Yamaha pada musim 2009. Kemampuannya tak lantas luntur. Malah dalam tiga musim berturut-turut (2014-2016), ia mampu bersaing dalam perebutan gelar raja. Selain mendapat dukungan teknis dari paketan motor, Rossi juga terus mengadaptasi kemampuan serta gaya balapnya. Semata-mata dilakukan agar bisa terus kompetitif. Meskipun kini dilakoni dalam usia yang tak muda lagi.
"Untuk mencapainya di usia itu (40-41 tahun) di MotoGP, adalah sesuatu yang unik. Terus berjuang memenangkan balapan, tidak ada yang melakukan selain Rossi. Itu luar biasa," puji Lorenzo kepada Rossi. (Ano/Odi)
Sumber: Autosport
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature