MotoGP: Lorenzo Menang di Catalunya, Ducati Bersedih?
Jorge Lorenzo (Ducati) sumringah. Bagaimana tidak? Dia naik podium tertinggi MotoGP dua kali berturut-turut. Pertama di Mugello, Italia, kemudian di Catalunya, Spanyol, kemarin malam (17/6), yang notabene kampung halamannya sendiri. Namun kemenangannya benarkah membuat Ducati sedih?
Kemenangan kedua pembalap berjuluk X-Fuera diraih penuh perjuangan. Pria 31 tahun ini, memang memulai dari pole position, namun di awal sempat tercecer karena disalip Marc Marquez (Repsol Honda) dan Andrea Iannone (Suzuki Ecstar). Meski begitu, ia sanggup kembali ke posisi terdepan untuk menang. Hasil akhirnya, Marquez mengekor di posisi dua serta Valentino Rossi (Movistar Yamaha) finish ketiga.
"Sungguh balapan yang rumit, karena permulaan yang buruk dan sempat tertinggal beberapa meter dari Marquez, tapi dalam hati saya berusaha tetap tenang lantaran balapan masih panjang," ujar Lorenzo seperti dikutip laman resmi Ducati.
"Kemenangan ini sangat luar biasa! Kami sanggup menunjukkan tidak hanya bisa menang karena meninggalkan lawan sejak tikungan pertama, tapi juga menyalip dan menyerang balik," tambahnya.
Lorenzo bisa sumringah, tapi apakah para petinggi Ducati mampu tersenyum? Maklum keduanya baru saja memutuskan untuk tidak lagi kerja bareng pada tahun depan. Ducati menganggap pembalap bernomor 99 tidak menunjukkan performa cukup baik pada tahun lalu. Sialnya setelah diputus, juara dunia MotoGP tiga kali itu langsung menunjukkan taji. Ditambah lagi dalam dua balapan terakhir, Andrea Dovizioso selaku pembalap kepercayaan Ducati, justru selalu meraih hasil di bawah Lorenzo. Di Catalunya, dia gagal finish karena terjatuh. Lorenzo pun kini sudah mengikat kontrak dengan Honda untuk musim 2019.
"Itulah hidup, tapi saya tipe orang yang selalu melihat sisi positif. Jadi lebih buruk jika kami berakhir tanpa bisa membuatnya meraih kemenangan. Saya sangat bahagia bisa menemukan solusi, dia punya solusinya. Sekarang yang harus dilakukan, menikmati balapan seperti ini," ujar CEO Ducati, Claudio Domenicali seperti dikutip laman Autosport.
Lorenzo pun sepakat untuk profesional. Dia mengaku ingin memberi kesan manis di akhir karirnya bersama Ducati. Bahkan kalau bisa, gelar juara dunia diraihnya tahun ini. Sesuatu hal yang mungkin saja, mengingat musim masih panjang. Tersisa 12 balapan lagi. Setali tiga uang, untuk membuktikan dirinya di depan tim Honda.
Klasemen sementara, mencatatkan Lorenzo berada di peringkat tujuh dengan total 66 poin dari tujuh kali balapan. Raihan itu sama dengan rekan satu timnya, Dovizioso yang jadi runner up musim lalu. Pemimpin klasemen sementara, Marquez dengan 115 poin.
"Sekarang kami punya motor dengan paket lengkap, saya pikir ini Ducati terbaik sepanjang masa. Kami harus membuat ini jadi sesuatu karena (motor) Desmosedici begitu hebat saat diuji secara virtual di semua lintasan, tidak banyak menggerus ban, dan ini keuntungan besar," papar Dominecali. (Lod/Van)
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature