MotoGP: Kontroversi Aksi Nyeleneh Marquez di GP Argentina
Pada 2015, Sirkuit Sepang Malaysia jadi saksi. Kala itu, konflik Marquez dan Rossi meletus. Ujungnya, insiden Rossi menendang Marquez hingga terjatuh. Hukuman berat pun diberikan pada The Doctor, pada balap berikutnya ia harus start dari posisi belakang.
Kini, seri kedua MotoGP 2018 seolah terulang, namun dengan posisi terbalik. Rossi didepak Marquez hingga terjatuh dan finish di urutan 19. Marquez yang sedang berupaya kembali ke grid terdepan pascapenalti pertama, menggila dengan menyalip banyak pembalap secara agresif.
Sebelum Rossi, Espargaro dan dua pembalap lain jadi korbannya. Dan ia (Marc Marquez) sudah dipenalti untuk memberikan posisi kembali pada Espargaro karena overtaking ekstrem-nya. Sialnya, ketika menggila di samping Rossi, menurut Marc, roda depannya kehilangan grip sehingga mendorong Rossi keluar lintasan.
“Dengan insiden Valentino, saya rasa tak melakukan sesuatu yang gila. Maksud Saya, ketika masuk di tikungan, Anda harus paham dengan kondisi sirkuit. Memang lintasan kering, tapi saya menginjak bagian basah, mengunci rem depan, lalu melepasnya. Oke, saya memang menyentuh Rossi, dan saya menengok. Begitu melihat ia jatuh, saya mencoba minta maaf,” ungkap pembalap Honda bernomor 93 itu.
Marc pun langsung menyambangi paddock Rossi usai balap untuk menyampaikan penyesalan atas tindakannya. Ia didampingi manajemen tim Honda. Namun Allessio Salucci (Uccio), tangan kanan Rossi menolak kedatangan pengendara Honda RC213v itu.
Lin Jarvis, Managing Director Movistar Yamaha mengungkapkan pendapatnya; “Tindakan yang tidak bisa diterima. Saya rasa cukup jelas bagi siapapun yang melihat di TV. Bahwa manuver itu tidak bisa dibenarkan. Itu adalah nomer kesekian dari banyak manuver berbahaya yang dilakukannya sepanjang akhir pekan ini. hingga akhirnya, ia menjatuhkan Rossi keluar lintasan. Itu sungguh tak bisa diterima, titik. Tindakan Marc menunjukkan ketidakhormatan pada pembalap lain di lintasan.”
Valentino Rossi ternyata lebih geram. Ia mencap Marquez “The Dirty Rider” atau jika diartikan “pembalap kotor”, maksudnya, orang yang melakukan balapan dengan cara kotor. Menurut Rossi, Marc sudah mencederai olahraga MotoGP dengan ketidakhormatannya pada pengendara lain.
“Saya baik-baik saja, tapi ini situasi yang buruk karena ia mencederai olahraga kami. Ia tidak punya rasa hormat pada semua musuhnya, tidak pernah. Sejak Jumat ia sudah melakukannya pada Vinales, Dovi. Lalu Sabtu lalu dengan saya, dan begitu balapan, ia menyeruduk ke empat pembalap lain. Dia melakukannya sengaja, bukan sebuah kesalahan. Ia sengaja mengincar kaki, antara kaki dan motor karena dengan itu ia bisa tidak jatuh ketika menyeruduk. Namun musuhnya jatuh, ada harapan itu pada tindakannya. Jika kau mulai bermain seperti ini, artinya balapan sudah dibawa ke level yang sangat berbahaya. Kalau ini jadi sebuah kebiasaan maka bisa berakhir fatal,” jelas The Doctor seperti diungkap Crash Net.
Rossi ternyata menyimpan ketakutan atas Marquez. Bukan takut untuk disalip, namun khawatir aksi bahaya jika sedang bertarung bersamanya. “Saya takut ketika berada di trek dengan Marquez. Saya takut hari ini ketika melihat peringatan pit board bahwa ia mendekat. Jadi Anda harus berharap tidak ada yang celaka,” ungkap penunggang Yamaha YZR-M1 itu.
Akibat tindakan Marquez, ia dipenalti 30 detik setelah finish. Membuat posisinya tercecer ke 15 dan terdegradasi ke posisi lima klasemen. Namun hal ini tak membuat Rossi puas. Ia berharap ada peringatan setimpal pada Marquez agar balap MotoGP tetap bisa berlangsung aman.
“Saya bukan race direction, mereka yang memutuskan. Namun begini, kita bertanding di olahraga dengan 300 kpj, Anda harus saling menghormati lawan. Kami juga harus tangguh, harus cepat, tapi jika seperti ini, semua berakhir,” pungkas Rossi. (Van/Odi)
Baca Juga: GP Argentina, Petaka Balap Teraneh
Sumber: Crash
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature