MotoGP: Keberhasilan Davide Brivio Bersama Suzuki Ternyata Dimulai dari Rossi
Siapa sangka, ternyata keberhasilan Davide Brivio, Manajer Tim Suzuki (2012-2020) dimulai dari Valentino Rossi. Hal ini terungkap setelah Brivio menjabarkan awal dirinya dipinang Suzuki. Kisahnya bermula 2013 saat ia mendapat pesan Facebook dari pihak Suzuki, Shinichi Sahara.
"Sahara (Project Leader Suzuki MotoGP) menghubungi saya lewat Facebook, yang mana cukup janggal, soalnya saya jarang memakai Facebook. Saya memang punya profil, tapi jarang sekali digunakan. Saya bahkan tak tahu bagaimana, namun ada notifikasi dan saya melihat isi pesannya," jelas Brivio seperti dilansir Crash Net (25/1).
"Saya melihat Nama Sahara, dan ia bertanya apa yang Valentino Rossi inginkan di masa depan MotoGP-nya. Ia berujar bahwa Suzuki ingin kembali ke MotoGP di 2014 dan apakah Rossi bersedia balapan untuk mereka," imbuh Brivio.
Untuk diketahui, Brivio memang cukup dekat dengan Rossi. Dirinya termasuk salah satu orang yang berjasa membawa The Doctor pindah dari Honda ke Yamaha. Tak cuma itu, ia juga sukses meleburkan Rossi, Lorenzo dan Yamaha menjadi sebuah instrumen peraih 9 gelar juara dunia 5 kali (5 juara dunia rider, 4 juara dunia konstruktor).
Seiring Rossi hengkang dari tim berlambang garputala, Brivio terus bersama The Doctor. Statusnya adalah konsultan independen bagi sang rider. Ia terus memberi masukan bagi Rossi selama berkarir di Ducati dan membantu rider gaek membentuk program pembinaan pembalap, VR46 Rider.
Saat bersama Rossi itu, ia pun mendapat intensi menarik dari Suzuki. "Sayapun berbicara dengan Valentino, namun ia menolaknya. Menurutnya tim Suzuki kurang menarik bagianya yang saat itu lebih bertujuan kembali ke Yamaha. Jadi saya dengan sopan membalas Sahara untuk mengetahuinya bahwa Rossi tidak tertarik," tutur Brivio.
Pada saat Brivio dihubungi, Suzuki memang tengah merampungkan timnya demi berkompetisi lagi di ajang MotoGP. Sebelumnya tim ini memilih meninggalkan kontestasi usai musim 2011 lantaran krisis ekonomi global saat itu.
Jika Anda belum tahu, Tim MotoGP Suzuki di era millenium memang tidak secemerlang Honda ataupun Yamaha. Masa keemasan tim ini adalah di era 80-an dan 90-an. Pada dekade 80-an, Marco Lucchinelli dan Franco Uncini sukses membawa Suzuki mendapat dua gelar juara berturut-turut.
Masuk era 90-an, Kevin Schwantz sukses meraih mahkota juara setelah mengalahkan Wayne Rainey. Berlanjut oleh Kenny Roberts Jr. yang membuat sejarah bukan cuma bagi Suzuki, namun dirinya sebagai peraih gelar juara dunia ayah/anak.
"Kami lantas terus berbicara, dan Sahara justru menanyakan pada saya, jika ia membentuk tim di Italia, mungkinkah saya tertarik? Saya jawab iya, saya mungkin tertarik. Dari situ saya pun mulai bekerja dengan mereka di 1 April 2013,"
Sejak saat Brivio bergabung, Suzuki tak lantas meraih gelar juara. Maverick Vinales, Aleix Espargaro, Andrea Iannone, hingga Alex Rins sekalipun tak bisa menyumbangkan satu pun titel musim. Baru pada 2020, di musim COVID-19, malahan Joan Mir yang sukses mengangkat kembali pamor tim ini ke singgasana juara. Usai juara, Brivio memutuskan hengkang dari Suzuki dan MotoGP. Meski Rossi tak sempat bergabung dengan Suzuki sesuai keinginan awal, nyatanya Brivio masih bisa menutup karirnya dengan sukses mengangkat Suzuki ke puncak MotoGP. (Van)
Sumber: Crash Net
Baca Juga: Tim Indonesia Berharap Ikut MotoGP Gandeng Gressini Racing
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature