MotoGP: Ini Alasan Marc Marquez Pakai Rem di Tangan Seperti Honda Beat
Tuas rem depan di stang kanan, tepat di depan puntiran gas. Sementara aktivator rem belakang, letaknya di kaki kanan. Di sisi kiri setang, hanya ada satu tuas, yaitu pelepas kopling. Itulah konfigurasi yang jamak digunakan pembalap MotoGP. Malah, format ini jamak juga digunakan pada motor-motor bertransmisi manual yang dijual pabrikan.
Namun hal baru terlihat pada MotoGP Sepang pekan lalu. Motor RC213V tunggangan Marc Marquez (Repsol Honda) punya dua buah tuas tarik di sisi kiri setangnya. Tuas pendek berwarna silver dan tuas panjang berwarna hitam.
Sebenarnya, penggunaan tuas tambahan di sisi kiri stang untuk rem bukanlah hal baru. Sejak era Mick Doohan, ia sudah menggunakan rem belakang yang bisa dioperasikan lewat tangan kiri. Caranya dengan mendorong tuas ke depan, menggunakan jempol.
Ya, dengan jempol kiri, tuas itu didorong untuk mengerem. Lantas, kenapa harus ada di tangan? Bukankah sudah ada juga di kaki? Begini kondisinya, ketika masuk ke tikungan kanan, motor akan miring ke arah yang sama. Dalam beberapa situasi, kaki kanan memang bisa digunakan untuk mengerem. Namun ada kalanya kaki itu harus berada di atas penopang dan tak memungkinkan untuk mengoperasikan rem lantaran kemiringan yang sangat rendah.
Namun, sejak Doohan hingga beberapa waktu lalu, tuas tersebut diaktifkan menggunakan jempol. Hal ini dipercaya supaya pembalap tak keliru untuk menarik tuas rem atau kopling lantaran lokasinya bertumpuk. Namun Marquez berinovasi. Dirinya meminta agar tuas bisa dioperasikan dengan jari telunjuk.
Tidakkah itu berbahaya? Ketika butuh mengerem, malah tuas kopling yang ditarik? Resiko ini memang dipahami oleh Marquez. Namun ia punya alasan khusus. "Saya pernah pakai tuas tangan untuk rem belakang (metode jempol), namun tidak nyaman. Saya harus merasakan kendali pada setang dengan tangan. Saya coba motocross dan pakai kopling juga rem depan bersamaan. Terbukti lebih mudah menggunakan metode tuas tarik (dengan telunjuk) begini," jelas sang Juara Dunia musim ini.
"Biasanya saya sangat cepat di tikungan kiri. Dan saat menikung kanan, memang masih cepat, namun tidak sangat-sangat cepat. Di situlah kami mencoba cara baru, namun ini baru fase mencoba," ujarnya. Faktanya, pada balapan kemarin, ia berhasil kedua. Padahal, ia start dari grid ke-11 yang notabene bukanlah situasi terbaik untuk memulai balapan. Hasil yang sangat bagus untuk konfigurasi baru tuas remnya itu. (Van/Hlm)
Sumber: Crash Net, GPOne
Baca Juga: Tiga Motor Baru Yamaha Hadir di EICMA 2019
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature