MotoGP: Fabio Quartararo, Si Anak Ajaib Calon Juara Musim 2020
"Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia," Bung Karno. Petikan dari pidato sang pendiri Bangsa ini, terngiang di benak kami saat melihat MotoGP malam tadi.
Ada seorang pemuda, umurnya baru 21 tahun. Karirnya di kelas para raja juga baru sebentar. Namun namanya terus bergema di ajang balap motor paling bergengsi, MotoGP. Kemenangan terbaiknya telah ia catatkan dalam sejarah. Jerez 2020, di tengah balapan New Normal COVID-19, Fabio Quartararo mengukuhkan statusnya sebagai si 'Anak Ajaib.'
Musim MotoGP 2020 dimulai dengan segala ketidakbiasaan. Maret, biasanya balapan sudah digelar dengan agenda 19 sirkuit berbeda dipastikan jadi lintasan adu cepat. Kini, baru dihelat pada Juli, dan nasibnya pun tak tentu. Bisa 17 seri, atau kurang, tergantung dinamika dari situasi pandemi.
Nyatanya, hal ini tak membuat si Anak Ajaib melonggarkan niatnya untuk membuktikan julukan The Prodigy yang disematkan padanya. Sepekan kemarin ia terus-terusan beringas bahkan sejak sesi latihan. Tak cuma memenangkan balapan, ia juga mematahkan rekor lap tercepat yang sebelumnya dibukukan Marc Marquez.
Keajaiban dimulai sudah sejak start dimulai. Baik tim dan Quartararo sendiri tahu, kelemahan mereka ada di start. Ia pun hanya bisa memantau kala para pembalap saling berebut posisi terdepan; Vinales, Marquez. Di situ ia terus menguntit Jack Miller yang menunggangi Ducati. Nyatanya, ia tetap dapat menjaga posisi. Hingga akhirnya, Marquez kehilangan kendali dan terbuang ke gravel.
Faktor lainnya yang secara ajaib jadi hal positif untuk Quartararo adalah Maverick Vinales yang kemudian juga menyusul Marquez kehilangan traksi rodanya. Si Anak Ajaib pun melesat ke posisi satu. Dari situ, ia sudah tak terbendung hingga bendera catur berkibar di garis finish.
Tim satelit binaan Yamaha, harusnya sangat bangga dengan kemenangan ini. Petronas Yamaha SRT pastinya merasakan keuntungan dari merekrut Quartararo musim lalu. Komitmen antara Petronas dan Yamaha dengan motor spek tim pabrikan dan pembalap berkualitas, berbuah manis bagi mereka. Hasil ini tak didapat sebelumnya kala tim satelit berkibar dengan bendera Yamaha Tech3. Johann Zarco dan Hafizh Syahrin tak ada yang bisa merebut podium satu, bahkan untuk satu kali saja.
Musim 2019, kedatangan Quartararo mengubah tak hanya peta persaingan kelas tim satelit, namun seluruh ajang MotoGP. Dari 19 seri di musim perdananya, si Anak Ajaib sukses naik podium 7 kali. Lima di antaranya finish sebagai runner up dan sisanya peringkat tiga. Ia pun mengakhiri musim dengan peringkat 5. Hanya selisih 6 poin dari Maverick Vinales yang bernaung di bawah bendera tim utama.
Bahkan sebelum musim 2020 berlangsung karena penundaan akibat wabah COVID-19, masa depan Quartararo sudah dijaminkan. 2021 nanti, ia akan tandem dengan Vinales di tim pabrikan Yamaha. Karirnya berpotensi menjadi sangat gemilang musim ini dan musim-musim berikutnya.
Pemuda kelahiran Nice, Perancis, 1999 ini memang tercatat oleh media sebagai orang yang sangat rendah hati. Dari cuplikan wawancara demi wawancara yang kami baca, ia tak pernah nampak terlalu jumawa dan mengklaim melawan para rider yang digadang sebagai rivalnya. Padahal faktanya sebagai rookie selalu menuai kiprah gemilang. Hampir di semua interview, ia selalu menjabarkan bahwa ia hanya akan menjalani balapan sebaik mungkin, dengan mengasyikkan. Mencoba melesatkan motornya se-menyenangkan yang ia bisa, tanpa beban berlebih.
Kualitas ini yang mungkin bisa membuatnya jadi juara musim ini. Modal poin penuh di balapan pertama, harusnya bisa jadi langkah awal yang baik. Apalagi kondisi musim 2020 hanya punya 13 seri yang terkonfirmasi digelar. Ditambah kondisi sang jawara bertahan, Marc Marquez sebagai pembalap dengan determinasi kemenangan tertinggi, mengalami kecelakaan parah kemarin. Sebuah faktor X yang bisa dibilang akan mempermudah langkah Quartararo mengumpulkan poin banyak bersama Yamaha dan Petronas.
Jika itu terjadi, mungkin sebuah keajaiban, mungkin juga buah dari usaha. Yang pasti, sosok pemuda seperti Quartararo, jangan Anda lewatkan aksinya di seri-seri MotoGP selanjutnya. Siapa tahu, Anda akan melihat lap demi lap bagaimana pemuda sepertinya mengguncang dunia sebagai juara musim dengan label rider tim satelit. (Van/Tom)
Baca juga: MotoGP: Kecelakaan Hingga Patah Tulang, Marquez Harus Absen Pekan Depan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature