MotoGP: Ducati Makin Payah di Tikungan, Ini Penyebabnya
Andrea Dovizioso tak ingin terus berada di posisi runner up. Namun, upayanya untuk bersaing merebut gelar juara dunia MotoGP 2019, justru terkendala pada pengembangan sang kuda besi.
Rider tim Mission Winnow Ducati ini, boleh sedikit tenang karena finish keempat di balapan MotoGP Sachsenring, Jerman (6/8). Hasil itu membuatnya tetap bercokol di posisi kedua klasemen sementara. Tapi, dari balapan ini pula, Dovizioso melihat kelemahan Ducati Desmosedici tunggangannya justru makin kentara.
Diakuinya, Sachsenring memang bukan lintasan yang cocok untuk motor pabrikan Bologna. Namun, dia menyayangkan motor Ducati malah lebih lambat dari tahun lalu. Sementara itu, perkembangan signifikan terlihat dari tim lain.
"Kami tahu Sachsenring buruk untuk motor kami. Kecepatannya memang tidak jelek, namun gap dengan kompetitior terlalu jauh dibanding sebelumnya. Ini tidak bagus jika kami berpikir tentang kejuaraan. Terkait ini pula, Marc Marquez dan Honda berada di level berbeda. Selain dia, ada banyak juga pembalap yang lebih cepat dari kami dan itu tidak baik," kata pembalap berkebangsaan Italia itu.
Menurut Dovizioso, kelemahan Desmosedici GP19 terletak di tikungan. Dia mengaku motor racikan Ducati Corse sangat lambat di tengah tikungan Sachsenring. Padahal katanya, di situ akselerasi motor harus maksimal karena selalu dimanfaatkan pembalap untuk lebih cepat.
Sementara Dovizioso harus memaksa ban bekerja lebih keras yang membuat kompon lebih cepat habis. Dampaknya pun terasa di akhir balapan dengan ketertinggalan cukup jauh dari tiga pembalap di depan.
"Sangat jelas ketika kami bertarung dengan motor lain. Begitu juga di TV kamu bisa melihat perbedaan di tengah tikungan sangat besar. Saya pikir, ke depan kami butuh strategi dan lebih fokus dengan area yang membuat lemah itu," terang penunggang motor bernomor 04 itu.
Jika tanpa perubahan, bukan tidak mungkin posisi Dovizioso pada seri selanjutnya terancam pembalap lain. Sebutlah Danilo Petrucci, yang saat ini berada di urutan ketiga. Tidak menutup kemungkinan pula Alex Rins maupun Maverick Vinales dapat mengejar selisih angkanya dari Dovizioso.
"Tentu saja mudah bagi Rins dan Vinales untuk finish di atas. Jika kami tetap seperti ini, karena kami tidak punya kecepatan dan balapan pun masih banyak. Tapi, tujuan kami adalah menjadi juara dunia. Kami sudah dua kali menjadi runner up. Kami ingin berjuang untuk itu dan jelas kami harus menjadi lebih baik lagi," tutup Dovi.
Bicara soal klasemen, Dovizioso sekarang berada di urutan kedua dengan torehan 127 poin. Ketertinggalannya dari Marquez (185 poin) pun cukup jauh, 58 poin. Memang belum bisa dipastikan Marquez bakal merebut gelar juara dunia MotoGP keenam, mengingat masih ada 10 seri tersisa di musim ini. (Ano/Van)
Sumber: Crashnet, Motorsport
Baca Juga: IIMS Khusus Motor Siap Digelar
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature