MotoGP: Balapan Sekarang Membosankan, Rossi Rindu 15 Tahun Lalu
Bukan Valentino Rossi namanya jika tak membuat berita. Pembalap paling senior di kelas MotoGP ini, membuat pernyataan yang kontroversial.
"15 years ago it was more romantic! You would ride your bike, have your feeling. But it is not like this now, you have to work more. Maybe it is a bit more boring!
“ Lima belas Tahun lalu balapan lebih romantik! Kamu mengendarai motormu, dengan perasaan. Tapi sekarang tidak, kami harus bekerja lebih keras. Mungkin balapan sekarang sedikit membosankan.”
Begitulah kutipannya. Memang, Rossi satu-satunya pembalap dari masa lalu yang masih aktif melesat di kelas para raja. The Doctor, begitu julukannya, pernah bertarung di era sebelum MotoGP, ketika masih GP500, bermesin 2-tak.
Iapun ada, waktu pergantian mesin menjadi 990 cc 4-tak. Dan terus aktif mengikuti semua perkembangan, mesin jadi 800 cc, kembali lagi ke 1.000 cc, ban dan ECU satu merek dan lainnya.
Kini balapan MotoGP dinilai Rossi sudah tak sekompetitif dulu untuk para pembalap. Menurutnya, para rider masa sekarang dan era-nya, memiliki level profesionalisme yang berbeda.
Jika dulu dengan perbedaan yang ada dari setiap tim, motor dan pembalapnya, jarak antar pembalap bisa sangat jauh. Bahkan sejak kualifikasi. Setiap tim mempunyai ramuannya untuk meracik formula paling tepat bagi pembalap di setiap trek. Perbedaan kecepatan dari setiap tim pun membuat aksi di tikungan menjadi lebih menarik.
Sekarang, balapan memang terasa lebih monoton. Para pembalap tim pabrikan ataupun satelit yang didukung pabrikan bisa kita lihat melaju serombongan di grup terdepan.
Begitu ada aksi salip-menyalip yang sangat banyak, kitapun terperangah melihat jalannya balapan. Tengok saja balapan di Assen awal bulan ini. Lebih dari 100 overtake terjadi. Dan itu menjadi tontonan menarik.
Alhasil kenekatan dan tentunya didukung oleh kemampuan tinggi si pembalap, benar-benar dituntut menuju podium. Marc Marquez, salah satu pembalap muda di era ini, ia dengan mudah mengukuhkan posisinya menuju juara musim 2018. Tak heran jika akhirnya Jorge Lorenzo, yang juga salah satu pembalap terbaik di era ini, mau bergabung dengan Honda, untuk mengendarai motor yang sama dengan Marquez.
“Saya pikir, dibanding 15 tahun lalu, level profesionalitas dari olahraga ini sudah meningkat sangat jauh. Sekarang, tim khususnya para pembalap berupaya di hal-hal detil. Anda mencoba mengerti, dari tikungan ke tikungan, rem demi rem. Saya rasa, inilah perbedaan terbesar, namun tetap, bagus untuk kejuaraan,” tutup Rossi.
Rossi mungkin terlalu gengsi untuk mengatakan, dirinya sudah tidak bisa berkompetisi ‘segila’ dulu lagi. Kegilaannya sekarang sudah menurun ke Marquez dan mungkin, Rossi tak akan pernah menapak tangga juara lagi. Tapi, biar saja. Toh meski dirinya tak juara, ia tetap jadi sosok paling dicintai di arena balap motor.
Jika Rossi rindu masa balap 15 tahun lalu, kamipun rindu kegilaan The Doctor di arena balap. (Van/Odi)
Baca Juga: Monster Naik Kelas, Kini Jadi Sponsor Nama Tim Pabrikan Yamaha
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature