MotoGP: Andalkan Slipstream, Marquez Sukses Pecundangi Vinales
Marc Marquez (Repsol Honda) memainkan perannya dengan apik di MotoGP Australia (27/10). Saat balapan kemarin, sang juara dunia mampu meladeni persaingan Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha). Kendati unggul cukup lama, Vinales tak sekalipun hilang dari pandangan Marquez. Puncaknya, rider Repsol Honda berhasil melewatinya di lap terakhir. Slipstrem disebutnya menjadi jurus paling jitu menghadapi kecepatan sang rival.
Tak ada yang memungkiri dominasi Vinales di Phillip Island. Selain paling kencang, rider Yamaha itu juga apik menarikan tunggangannya di dua kondisi berbeda. Begitu pula saat memulai balapan, ia menghuni grid paling depan. Usahanya untuk menang pada balapan kali ini juga terlihat saat berhasil memimpin balapan.
Sayang, misi itu digagalkan oleh Marquez. Setelah cukup lama membuntuti, posisi Vinales direbut. Honda RC213V bisa menyalip di trek lurus sebelum tikungan pertama. "Sebelum race, selisih (waktu) dengannya cukup besar. Tapi di sirkuit ini, slipstream sangat mudah dan membantu. Saya memanfaatkan itu karena dia lebih cepat dari saya," ujarnya mengutip dari Crash Net.
Agar rencana berjalan mulus, Marquez mesti bisa melajukan motor dengan baik. Kesempatan untuknya mulai terbuka. Terutama ketika Vinales menekan di 5 atau 6 lap. Menurut Marquez, lap time si kompetitor itu melambat. Dari situ pula Marquez, menganalisa kelemahan Vinales. "Lap timenya sama dengan catatan saya saat kualifikasi. Tapi saya dapat mengikutinya. Kemudian saya mulai merancang kemenangan sembari menganalisa. Memeriksa kondisi ban kami, meski tak 100 persen sempurna karena dia sangatlah cepat," terang The Baby Alien.
Pengguna nomor 93 mulus melewati Vinales. Kendati begitu, Marquez mengaku melakukannya dengan risiko. Terlebih dengan kompon ban yang tak lagi punya cengkeraman maksimal. "Di lap terakhir, saya berencana overtaking di trek lurus. Kemudian menutup semua ruang. Ketika masuk tikungan, saya coba mengerem lebih dalam. Tapi roda belakang sliding karena ban sudah habis," lanjut rider Spanyol.
Cara ini digagas lantaran Marquez tak ingin di-overtake lagi oleh Vinales. Apalagi, dia sadar Vinales mengasapinya sebanyak dua kali di T10. Prediksi Marquez itu sejatinya memang sudah dicanangkan Vinales. Namun, malang menimpa pembalap Yamaha.
Dia terjatuh sebelum melahap tikungan ke kanan dengan lay out menurun tadi. Marquez malah tak mengetahui insiden itu. Padahal, Marquez juga sudah menyiapkan jurus lain, jika Vinales melewatinya lagi. "Saya tidak tahu dia jatuh. Walaupun sebenarnya saya juga punya kesempatan kedua. Sebelum garis finis, saya bakal overtake dia," tambah Marquez.
Alhasil, Marquez berhasil mempecundangi Vinales di seri itu. Walau begitu, Marquez bertutur pemilihan ban yang tepat juga berperan untuk kemenangannya di Australia. Emilio Alzamora, manajer Marquez, mewantinya untuk berhati-hati. Mungkin maksudnya agar Marquez bermain aman saja. Tapi, Alberto Puig berpendapat lain. Ia meminta Marquez untuk lebih menekan. Akhirnya dipilihlah ban belakang soft itu.
"Opsi ini bertujuan agar saya dapat mengikuti dia (Vinales). Walau harus bertahan di akhir balapan. Jika tidak begini, maka saya tetap bersama Cal Crutchlow serta yang lainnya," tutup Marquez. (Ano/Van)
Sumber: Crash Net
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature