MotoGP 2022: Cuma Finis Kesembilan di GP Qatar, Fabio Quartararo Khawatir dengan Gelar Juara Dunia
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo mengakui bahwa dirinya khawatir di kejuaraan MotoGP 2022. Balapan perdana MotoGP 2022 di Sirkuit Losail, Qatar, membuat mantan juara dunia 2021 cemas tidak bisa mempertahankan gelarnya. Pasalnya, di race pembuka musim ini, El Diablo hanya finis di posisi ke-9.
KEY TAKEAWAYS
Fabio Quartararo finis posisi 9 di MotoGP Losail Qatar
Hasil itu memberi rasa cemas untuk mempertahankan titel juara duniaSalah satu alasan Quartararo
Ia mengeluhkan performa motor YZR-M1, khususnya soal top speed sejak tes pramusimMeski sepanjang balapan mampu bertahan di posisi kedelapan, saat mendekati garis finis dia justru disalip Johann Zarco yang hanya terpaut 0,007 detik. Rider Perancis ini memang sudah mengeluhkan performa motor YZR-M1 sejak sesi tes pramusim. Terutama dia mengeluhkan top speed yang tertinggal jauh dari tim lainnya. Alhasil ia cuma bisa menuntaskan balapan dengan selisih 10,543 detik dari Enea Bastianini yang memenangi seri pembuka.
Hal ini sangat berbanding terbalik dengan pencapaian Yamaha pada tahun lalu di sirkuit yang sama. Saat itu, Fabio Quartararo dan mantan rekan setimnya, Maverick Vinales merebut kemenangan secara bergantian pada balapan ganda di Qatar.
Boleh dibilang balapan tahun ini sedikit berbeda, sebab para pembalap Yamaha kesulitan bisa menembus posisi terdepan. Quartararo yang memulai balapan dari posisi ke-11, awalnya diprediksi mampu berbicara banyak di balapan kali ini. Namun karena performa motornya kurang bertenaga sedari pramusim, ia pun melontarkan ketidakyakinannya terhadap motor baru untuk mengarungi kejuaraan dunia pada tahun ini.
Baca juga: Federal Oil Bangga Atas Prestasi Enea Bastianini di Ajang MotoGP Losail Qatar 2022
“Well, mengetahui bahwa tahun lalu kami memenangi kedua balapan dan sekarang kami finis di belakang, cukup jauh di belakang, tentu saja saya khawatir. Saya tidak akan katakan saya percaya diri. Kami start baris keempat, pergi ke Q1 di Qatar. Jadi, saya akan bilang saya tidak bisa terlalu percaya diri. Tapi saya akan selalu mengatakan, saya bukan seorang engineer. Tugas saya adalah memberikan 100 persen dan fokus untuk setiap balapan,” tuturnya.
“Dan saya memberikan 100 persen di setiap kondisi. Jika saya bertarung untuk kemenangan, P3, P5, P9, saya mendapatkan itu semua dengan 100 persen. Jadi itu adalah sesuatu yang saya berikan dengan cara yang terbaik atas hasil apa pun yang saya dapatkan,” tambahnya.
Menjelaskan apa yang salah dalam balapannya, Fabio Quartararo mengatakan tekanan di ban depannya mencapai batas atap setelah menempuh dua lap pertama. Ini biasanya merupakan problem yang selalu dihadapi rider pabrikan garpu tala. Kurangnya top speed juga menghentikan para pembalap untuk dapat menyalip di lintasan lurus.
Masalah tekanan ban depan yang ekstrem bukan hal baru bagi Quartararo. Saat berlomba di MotoGP Aragon 2020, sang pembalap pernah didera masalah serupa.
“Saya melakukan start bagus, kemudian dari lap kedua kami sudah membuat tekanan ban menjadi sangat tinggi. Itu pada dasarnya agak aneh karena itu dari lap kedua, dan kemudian kecepatannya turun begitu saja. Pada dasarnya, saya tidak tahu. Saya mendorong maksimal, tapi kemudian ban belakang dan ban depan kami menurun,” ucapnya.
“Sejujurnya saya tidak tahu. Saya mengharapkan sedikit lebih banyak kecepatan, tetapi saat ini kami tidak bisa melakukan yang lebih baik dan itulah masalahnya,” pungkasnya. (Bgx/Tom)
Photo : Motorsport
Baca juga: Result MotoGP 2022: Bastianini Bawa Gresini Racing Juara Balap Perdana
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature