Merugi Rp100 Miliar, Balapan WSBK di Sirkuit Mandalika Bakal Dihapus
Balapan motor World Superbike (WSBK) wacananya akan dihapus dari kalender event yang diselenggarakan di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini dilakukan karena WSBK dinilai tak mampu menarik investor dan sponsor sehingga Sirkuit Mandalika harus menanggung kerugian hingga Rp100 miliar.
KEY TAKEAWAYS
Sirkuit Mandalika tak lagi gelar balap WSBK
Disebut merugi hingga Rp100 miliar lantaran sulitnya menarik investor dan sponsorHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Perusahaan holding pariwisata Badan USaha Milik Negara (BUMN) InJourney, Dony Oskaria saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (14/16). Dia menyebutkan akan melakukan negosiasi untuk menghapus acara balapan ini dari agenda di Sirkuit Mandalika.
"WSBK ini menunjukkan kerugian, sehingga apa yang kami lakukan adalah kami akan bernegosiasi untuk menghilangkan WSBK ini," kata Dony dikutip dari laman kanal Youtube Komisi VI DPR RI.
Lebih lanjut, dia mengatakan, apabila nantinya pentas balap WSBK di Mandalika dihilangkan maka bisa membantu menurunkan beban perusahaan. Kerugian yang ditimbulkan tak makin besar tiap tahunnya dibanding WSBK terus dipertahankan.
"Nanti WSBK ini akan turun, akan kita hilangkan, sehingga tidak muncul biaya di dalam penyelenggaraan WSBK yang itu sebetulnya event-nya tidak menarik secara sponsorship," pungkas Dony.
Bahkan bukan perhelatan WSBK saja, catatan InJourney balap elit MotoGP juga menyumbang kerugian sebesar Rp50 miliar. Bedanya, MotoGP masih bisa menarik sponsor, sehingga tetap bisa berlangsung ke depannya.
"MotoGP itu sudah kami hitung dan kita punya gap sekitar Rp50 miliar. Ini yang sedang kita carikan cara bagaimana kita mendapatkan tambahan sponsorship untuk menutupi gap ini, sehingga bisa melokalisir problem-nya di Mandalika," bebernya.
Upaya-upaya tersebut dilakukan sebagai salah satu strategi mengurangi utang Sirkuit Mandalika yang saat ini tembus Rp4,6 triliun untuk pengembangan kawasan Mandalika. Nominal utang ini terbagi atas kewajiban pembayaran jangka pendek Rp1,2 triliun serta jangka panjang Rp3,4 triliun.
Khusus pembayaran utang jangka pendek, InJourney lewat PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) meminta Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,9 triliun kepada pemerintah. Dari jumlah tersebut sebesar Rp1,05 triliun akan digunakan untuk membayar utang Sirkuit Mandalika.
(KIT/TOM)
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature