Mengenal Aprilia Storm 125, Skutik Eksentrik Rp 16 Jutaan
Aprilia Storm 125 dikemas bertentangan dengan skutik entry level kebanyakan. Tak seperti di Tanah Air yang semuanya hampir seragam. Tergambar siluet sosok penjelajah, sekaligus memancar aura sporty. Padanan desain eksentrik ini pun bahkan hanya dijual Rp 16 jutaan untuk versi 2020.
Bukan di Italia maupun belahan Eropa. Sejak akhir tahun lalu, Aprilia Storm 125 adalah produk yang lahir, diproduksi, sekaligus dipasarkan khusus di India. Setidaknya hingga saat ini, karena langkah berikutnya tentu saja untuk kepentingan ekspor. Berkat fasilitas produksi di Baramati itulah, mereka bisa menekan ongkos. Sekaligus menyasar segmen skutik entry level di pasar itu.
Storm cukup memberi gambaran baru di kelas ini. Tampangnya maskulin ala motor penjelajah. Shield depan dibuat meruncing ke depan, menyisakan ruang besar dari spakbor. Pemasangan mika lampu berbingkai plastik hitam juga turut membuat kesan tangguh. Bak goggle helm trail. Posisi sein depan pun unik. Tak menyatu dengan mika lampu utama maupun memisah pakai stik plastik. Melainkan tertera di batok instrumen.
Jika melihat bodinya, ia tak tampak seperti skutik 125 cc. Tergolong gambot, menyerupai Yamaha Aerox. Dan memang secara hitung-hitungan dimensi pun hampir sama. Total panjang 1.985 mm, lebarnya 703 mm dan tinggi 1.166 mm. Tarikan garis antar sumbu roda juga mencapai 1.365 mm, sementara jarak jok ke tanag sekitar 775 mm. Benar-benar mirip skutik Maxi Yamaha.
Baca Juga: Aprilia Kenalkan SXR160, Skuter Pesaing Yamaha Lexi
Namun nuansanya jelas berbeda. Komposisi ban 12 inci 120/80 di depan dan 120/80 di belakang merepresentasikan skuter Eropa. Mendonat. Dan lucunya lagi, kontur permukaan ban memakai jenis semi pacul. Bahkan ulirnya menjalar sampai ke side wall. Plus, dihias pelek tiga palang ala motor retro.
Tapi jangan terlena dengan seluruh citra ketangguhan tadi. Jangan lupa, ini skutik kasta bawah. Bekalan amunisinya tak seberapa. Dapur pacu satu silinder 124,49 cc 3-valve hanya melontar daya 9,5 Hp/7.250 rpm dan torsi 9,9 Nm/6.250 rpm. Standar. Catatan ini kurang lebih sama dengan kemampuan Yamaha Mio. Lantas untuk menahan laju, peranti pengereman juga biasa. Memakai cakram di depan dan tromol di belakang, dengan sistem pengereman CBS.
Soal bobot, tergolong besar akibat dimensi tadi. Dalam keadaan terisi, timbangan menunjukkan angka 115 kg. Jauh di atas motor sekelas yang di bawah 100 kg. Boleh jadi hasil power-to-weight-ratio pun kurang baik. Meski begitu, di satu sisi ada keuntungannya. Ukuran besar membuat Ia bisa dipasangkan tangki bensin sampai 7 liter. (Hlm/Tom)
Sumber: Bikedekho, Autocar India
Baca Juga: Italjet Dragster 200 Dijual Rp 137 Juta, Konsumen Incar Tipe Terbatas
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature