Kawasaki Indonesia Luncurkan Ninja e-1 dan Z e-1, Tenaganya Setara Motor Sport 125 cc
Motor listrik dengan DNA sport pertama dari pabrikan Jepang
Setelah melantai di ajang Japan Mobility Show 2023, Kawasaki Indonesia akhirnya memboyong Ninja e-1 dan Z e-1 ke Tanah Air. Keduanya resmi dijual dengan harga Rp149,9 juta untuk model full fairing dan Rp146,9 juta buat versi naked bike. Unit anyar didatangkan langsung dari Jepang alias berstatus CBU (Completely Built Up).
KEY TAKEAWAYS
Berapa harga motor listrik Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1?
Unit CBU Jepang ditawarkan dengan harga Rp149,9 juta untuk Ninja e-1 dan Rp146,9 juta buat Z e-1Mengusung tagline “Spark a New Era”, keduanya dirancang sebagai sepeda motor listrik bergenre sport yang setara dengan mesin pembakaran internal satu silinder 125 cc. Masing-masing menawarkan gaya yang menarik, dilengkapi dengan warna dan grafis sesuai kendaraan masa depan. Dilengkapi pula dengan sejumlah fitur utilitas yang dipadu performa sporty.
"Sebagai pabrikan motor Jepang pertama di Indonesia yang memperkenalkan motor listrik dengan genre sport, kedua unit bisa memberikan idola dan harapan baru bagi Kawasaki Lovers. KMI terus berusaha memberikan sajian inovatif serta menarik perhatian untuk Kawasaki Lovers dan motorcycle enthusiast di Tanah Air," kata Michael C. Tanadhi, Head Sales & Promotion PT KMI.
Kendaraan listrik jalan raya pertama Kawasaki ditenagai motor listrik compact brushless yang menawarkan akselerasi off the line yang kuat dan respons low-end. Tingkat tenaga yang dapat dipilih berkontribusi pada kepercayaan diri pengendara.
Kekuatan Ninja dan Z EV ini cuma setara motor bensin 125 cc. Tenaga maksimal hanya 9,0 kW (12 PS) dari 2.600-4.000 rpm. Kemudian torsi puncak 40,5 Nm (4,1 kgf.m) sejak 0-1.600 rpm. Kecepatan bervariasi tergantung mode dijalankan. Tedapat dua pengaturan mode, ECO dan ROAD.
Ia juga memiliki fitur e-Boost. Namun untuk mencegah panas berlebih, pengoperasian dibatasi hingga 15 detik. Saat diaktifkan, akselerasi menjadi lebih kuat ketika throttle diputar, seketika kecepatan meningkat. Ketika semua kondisi telah terpenuhi, indikator e-boost di tampilan instrumen akan berwarna abu-abu agar menunjukkan kesiapan tancap gas.
Buat mode ECO speed untuk Ninja e-1 dibatasi hingga 64 km/h (75 km/h with e-Boost). Sedang Z e-1 sebesar 62 km/h (72 km/h with e-Boost). Lalu gaya berkendara ROAD Ninja e-1 bisa capai 88 km/h (105 km/h with e-Boost). Sementara Z e-1 mencapai 85 km/h (101 km/h with e-Boost).
Semua tenaga yang dihasilkan berasal dari permanent magnet synchronous motor dan disokong lithium-ion battery pack. Nominal voltage mencapai 50,4 V dan berat baterai 11,5 kg per pack. Untuk mengisi dari nol hingga penuh butuh tempo 3,7 jam. Kalau konsumen menggunakan double pack, artinya waktu pengecasan dikalikan dua.
Ada tiga opsi pilihan pengisian daya, di antaranya charging secara langsung tanpa charging dock (baterai dilepas), charging dengan charging dock (baterai dilepas) dan charging dengan baterai terpasang di tempatnya (offboard charge).
Sebagai pengganti tangki bahan bakar, masing-masing unit dilengkapi dengan box penyimpanan berkapasitas 5 liter. Letaknya tepat berada di atas baterai. Bisa untuk menyimpan barang-barang kecil seperti sarung tangan dan perlengkapan hujan.
Ia juga punya Walk Mode (with Reverse). Opsi nyaman ini membantu bermanuver di tempat parkir. Saat diaktifkan, membuka throttle akan menggerakkan motor ke depan dengan kecepatan sangat rendah. Menutup throttle melewati titik ‘nol’ akan menggerakkan sepeda secara mundur.
Kemudian telah dibekali sistem regenerative. Saat pengendara melepaskan throttle, energi perlambatan didaur ulang kembali ke baterai. Hal ini berkontribusi pada jangkauan jelajah yang lebih panjang.
Lalu terpasang layar TFT 4.3 inci colour instrumentation. Di dalamnya sudah ada smartphone connectivity, menggunakan aplikasi Ridelogy. Sejumlah fungsi instrumen dapat diakses. Informasi kendaraan seperti odometer, pengukur bahan bakar, jadwal perawatan, dapat dilihat di ponsel. Saat Anda terhubung, pemberitahuan telepon (panggilan & pesan) ditampilkan di panel instrumen.
Ninja dan Z EV mengambil sasis dari Z400. Jadi tipe frame sama, trellis berbahan high-tensile steel. Untuk dimensi, panjang Kawasaki Ninja e-1 mencapai 1.980 mm, lebar 690 mm, tinggi 1.105 mm. Jarak sumbu roda 1.370 mm, Ground clearance 160 mm dan beratnya mencapai 140 kg (with batteries).
Untuk Z e-1 punya panjang 1.980 mm, lebar 730 mm, tinggi 1.035 mm. Jarak sumbu roda 1.370 mm, Ground clearance 170 mm dan beratnya mencapai 135 kg (with batteries). Untuk rodanya masing-masing 100/80-17M/C 52S di depan, dan 130/70-17M/C 62S belakang. Dan pengereman sudah mengandalkan cakram depan-belakang dengan sistem ABS.
Meski masing-masing unit dirancang sebagai model komuter, para teknisi Kawasaki bekerja keras untuk memastikan produknya menawarkan kesenangan berkendara. Dibangun dengan cermat antara penanganan dan kemampuan bermanuver yang ringan.
Selain itu, kedua unit mengadopsi Relaxed Rider Triangle. Mampu mengakomodasi berbagai ukuran pengendara dan ramah digunakan. Posisi berkendara relatif tegak dan letak footpeg sedikit ke depan, jadi rider bisa dengan mudah mengendalikan motor sekaligus memberikan kenyamanan.
Warna yang tersedia untuk dua varian yaitu, Metallic Bright Silver / Metallic Matte Lime Green / Ebony. Harganya di kisaran Rp149,9 juta untuk Ninja e-1 dan Rp146,9 juta buat versi Z e-1.
(BGX/TOM)
Baca juga: Pemerintah Tambah Subsidi Motor Konversi Jadi Rp10 Juta
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature