Jorge Lorenzo Pensiun, MotoGP Valencia jadi Laga Pamungkas
Kabar mengejutkan datang dari Jorge Lorenzo (Repsol Honda). Pemegang titel 3 gelar juara dunia MotoGP, memutuskan pensiun sebagai pembalap. Hal itu diumumkannya jelang helatan MotoGP Valencia (Spanyol), akhir pekan ini. Balapan Minggu (17/11) nanti, bakal jadi laga terakhirnya di ajang balap motor paling bergengsi.
Harapan dirinya untuk bisa kompetitif bersama Honda RC213V musim depan, urung terlaksana. Tekadnya juga seolah hanya visi tanpa kenyataan. Impian besar sekaligus berat itu, terpaksa dituntaskannya melalui aksi gantung helm. Sebuah tindakan yang di luar dugaan. Mengingat sebelumnya, cukup banyak nada optimis diungkap X-Fuera. Terutama terkait dengan kemampuannya menunggangi kuda besi Honda.
Apa mau dikata, pemaparan pada sesi konferensi pers kemarin (14/11), kelihatan sudah bulat. "Saya selalu berpikir, ada empat hari penting bagi setiap pembalap. Pertama, ketika itu adalah balapan perdana Anda. Kedua, kemenangan pertama Anda. Kemudian, kejuaraan pertama yang Anda ikuti. Tidak semua orang juga bisa memenangkan kejuaraan dunia. Walaupun beberapa dari kita berhasil," buka Lorenzo.
"Lalu, ada hari dimana Anda harus pensiun. Seperti yang kalian bayangkan. Saya di sini untuk mengumumkan bahwa hari itu telah tiba untuk saya. Ini (MotoGP Valencia) bakal jadi balapan terakhir saya di MotoGP dan saya pensiun sebagai pembalap profesional," tutur pembalap 32 tahun.
Padahal Lorenzo masih punya peluang untuk mengembalikan performa terbaiknya pada musim 2020 mendatang. Toh, sekarang ini dia baru menjalani musim pertamanya bersama tim Sayap Mengepak. Meskipun tak dipungkiri, banyak pula nada minus selama kebersamaannya di sana. Utamanya kerugian waktu beradaptasi dengan motor. Awal musim 2019, ia cedera dan memaksanya absen dalam pengembangan RC213V.
Ketika coba untuk memadukan gaya balapnya, Lorenzo kembali dipaksa terbaring di rumah sakit. Ragam upaya terus dilakukan agar tak makin terpuruk. Salah satunya dengan melakukan set up khusus soal aerodinamika motor, seperti keinginannya. Sekaligus membuktikan bahwa RC213V bukan dibangun berdasar basis Marc Marquez saja.
Usai itu, memang ada peningkatan. Cuma hasil akhirnya tetap minim. Pasca-absen balapan 4 seri karena cedera tulang belakang, penampilannya kian melempem. Tak sekalipun dia finis di 10 besar. Bahkan capaian terbaiknya hanya ada di urutan 14. Keadaan ini pula yang membuat Marquez seolah bekerja seorang diri dalam misi pabrikan merebut titel tim dan pabrikan terbaik.
Kondisi tadi pun lantas menyulut munculnya beberapa spekulasi. Ada pemberitaan menyebut, Lorenzo bakal hengkang dan kembali ke Ducati. Sementara rumor Johann Zarco yang bakal menggantikan tempatnya, juga mengalir kencang. Apalagi saat debutnya mengendarai Honda RC213V, Zarco bisa lebih baik dari Lorenzo. Pun demikian dengan perkataan Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna agar dia pensiun. Saran inilah yang rupanya dipilih Lorenzo.
"Saya menyadari pada titik tertentu bahwa ini tidak mungkin, di waktu yang singkat ini dengan Honda. Pada tahap karir saya ini, tidak mungkin bagi saya untuk mempertahankan motivasi. Tujuan saya di awal musim tidak realistis, dalam waktu singkat. Saya harus mengatakan, saya merasa sangat bersalah kepada Honda Terutama kepada Alberto (Puig) yang sudah memberi saya kesempatan ini," pungkas Lorenzo dalam konferensi khusus itu.
Semoga balapan di Valencia nanti bisa menjadi kenangan manis. Setidaknya berkontribusi membawa Repsol Honda menggenggam titel tim terbaik musim ini. Apalagi jika menilik ke belakang, Lorenzo punya prestasi apik di lintasan itu. Tercatat 4 kali kemenangan diraihnya di sana. (Ano/Van)
Baca Juga: Vinales Optimis Yamaha Lebih Baik di 2020
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature