Jorge Lorenzo: Musuh Terberat Saya Adalah...
Kemarin (1/2) tim Ducati Corse MotoGP datang ke Indonesia. Atas undangan Shell sebagai salah satu sponsornya, mereka menggalakkan kampanye di tanah air. Dua pembalap andalannya, Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso pun menyempatkan diri berinteraksi dengan awak media nasional. Satu bahasan menarik yang kami catat, siapa musuh terberat mereka yang dihadapi musim 2018.
Andrea Dovizioso, yang tahun lalu jadi runner up menjawab bijak; “Tentu saja tidak cuma satu, karena ada lima atau enam pembalap yang bisa memperebutkan juara, jadi saya tidak hanya berusaha menyaingi satu pembalap saja.” Jawaban Dovi yang sangat strategis itu tentu masuk akal. Tahun lalu, meski dirinya bisa menaiki enam podium kesatu, dan notabene sama dengan yang diraih sang Juara, Marc Marquez, faktanya, poinnya jauh ketinggalan. Hal itu lantaran ketika ia tak di posisi satu, Dovi justru terpuruk. Ini yang membuatnya enggan mengincar satu objek saja untuk dikejar.
“Jadi kami tidak fokus mengalahkan siapa, tapi kami berusaha membuat waktu tercepat. Kami fokus di situ,” tegas pembesut Ducati Desmosedici bernomor 04 Ini.
Hal yang lebih unik justru dipaparkan Jorge Lorenzo. Pembalap yang baru bergabung bersama Ducati musim lalu ini, justru menyebut nama yang mengagetkan seisi ruang Ballroom Sheraton Gandaria. “Aku harap Dovi adalah musuh tersulit. Ya, saya berusaha bersaing dengan Dia (sambil menunjuk Dovi),” jelas pria berdarah Spanyol itu.
Hal itu membuat seluruh tamu yang hadir bersorak dan terkaget dengan jawaban Lorenzo. Ini tentu membenarkan semua prediksi yang ada di benak penonton musim 2017, si nomor 99 tidak mau dan tak akan memberikan jalan mulus bagi Dovi untuk berada di depannya.
Jika Anda mengikuti tayangan balap terakhir yang digelar di Sirkuit Valencia. Drama terjadi ketika Lorenzo, saat itu tak dalam posisi merebutkan titel juara musim, malah tak membiarkan Dovi yang berada di belakangnya untuk lewat. Ragam pesan sudah diberikan tim Ducati lewat motor maupun pitboard, namun ia tak menggubris. Padahal, Dovi sangat membutuhkan untuk berada di depan Lorenzo demi mengejar Marc Marquez yang kala itu berada jauh di depan mereka.
“Meski kami dalam satu tim yang sama, namun setiap pembalap berusaha menjadi yang terbaik, memenangkan setiap balapan, menjadi juara, berada di depan masing-masing. Bersama dia sebagai rival utama saya, Ducati menjadi sangat baik,” jelasnya.
Musim MotoGP 2018 berlangsung mulai Maret. Kini para pembalap tengah menjalani tiga seri tes pramusim. Menebak siapa yang jadi juara di tahun ini tentu cukup sulit. Namun dipastikan, dengan sikap dua pembalap ini, khususnya Lorenzo yang sudah mulai menemukan ritmenya bersama Desmosedici, tentu Ducati bisa jadi pesaing kuat merebut semua podium MotoGP. (Van/Odi)
Baca Juga: Tes Sepang Usai, Dovizioso dan Lorenzo Kampanye di Indonesia
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature