Jaga Kesehatan Karyawan dan Konsumen, Yamaha Hentikan Aktivitas Pabrik
Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) di Indonesia memang terus mewabah. Tiap harinya, ratusan orang dinyatakan positif. Hingga hari ini (2/4) 1.790 orang dinyatakan positif. 170 di antaranya meninggal. Pemerintah pun berupaya keras menghentikan penyebarannya. Langkah terbarunya adalah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 21 Tahun 2020.
Regulasi ini menetapkan pembatasan sosial berskala besar dalam rangka percepatan penganganan COVID-19. Yamaha Indonesia, sebagai salah satu pabrikan motor terbesar di Tanah Air berupaya selaras dengan pemerintah dan mengikuti aturan itu. Fasilitas pabrik yang mengutilisasi banyak karyawan dalam satu tempat, kabarnya harus ditunda dulu demi menerapkan regulasi ini.
"Ya benar, kami berhenti produksi untuk sementara waktu untuk menjaga kesehatan karyawan, dan keselamatan konsumen," jelas Antonius Widiantoro, Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing pada OTO, hari ini (2/4).
Ketika ditanya alasan pemberhentian produksi ini, ia meyakinkan bahwa karyawan dalam fasilitasnya tidak terinfeksi. " Untuk diketahui, dalam pabrik kami, tidak ada yang terinfeksi COVID-19. Langkah ini diambil justru untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Pada intinya kami mengikuti rekomendasi pemerintah terkait menjaga social distancing. Kami peduli pada kesehatan karyawan, dan kesehatan supllier, karenanya tindakan itu (penghentian produksi) diambil," imbuhnya.
Beberapa pekan lalu, lami memang sempat berkunjung ke salah satu fasilitas pabrik Yamaha yang ada di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Upaya-upaya pencegahan penyebaran COVID-19 sudah diterapkan sejak saat itu. "Sejak awal Maret, kami sudah proaktif untuk menjaga kesehatan karyawan. Misalnya dengan mengecek temperatur di pintu masuk untuk siapapun. Lalu social distancing sudah diterapkan dengan membatasi kontak fisik, hingga meniadakan seluruh aktivitas yang mengumpulkan massa," jelas Anton.
Baca Juga: Dampak COVID-19 Terhadap Industri Otomotif
Artinya, beragam langkah ini memang sengaja diambil bukan hanya demi mengikuti arahan dari regulator. Namun memastikan tidak terjadi penyebaran yang lebih luas dan merugikan banyak pihak. Seperti diketahui, penyebar (carrier) utama COVID-19 adalah manusia. Meminimalisir kontak sosial diyakini bakal memutus mata rantai penyebaran.
Meski produksinya ditutup, Anton meyakini pelayanan pada konsumen Yamaha tak akan terdistraksi. "Konsumen tak perlu khawatir. Aktivitas diler berjalan seperti biasa, penjualan motor yang ada di diler tetap berlangsung namun dengan mengedepankan keamanan dan kesehatan konsumen dan karyawan. Bahkan untuk konsumen yang butuh servis, ada layanan SKY yang siaga hadir ke tempat konsumen demi memberikan perbaikkan motor di rumah," tutupnya.
Optimalisasi SKY dalam Masa COVID-19
Kami sempat memberitakan ini sebelumnya. Ada program Service Kunjung Yamaha (SKY) yang diadakan oleh masing-masing diler. Konsumen bisa menghubungi diler resmi langganannya untuk dapat fasilitas ini.
"Service Kunjung Yamaha ini merupakan program layanan Yamaha yang sudah dinikmati konsumen sejak tahun 2012. Dan ini sangat membantu saat ada penyebaran virus corona yang mengganggu aktivitas konsumen. Mereka tidak perlu khawatir lagi karena bisa menggunakan layanan SKY yang tersebar di ratusan dealer dan bengkel resmi Yamaha. Kami siap membantu konsumen, jadi silakan menghubungi nomor kontaknya dan dapatkan layanan yang akan dikerjakan dengan baik oleh teknisi kami seperti layaknya di bengkel resmi," ungkap M.Abidin, GM After Sales & Motorsport PT YIMM dalam rilis resmi. (Van)
Baca Juga: Honda Hentikan Produksi Karena Corona
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature