Ini Sebabnya Kawasaki Indonesia Tak Terlalu Terdampak Krisis Semikonduktor
Kawasaki Motor Indonesia (KMI) menjelaskan jika kelangkaan chip semikonduktor tak begitu memengaruhi kegiatan produksi serta bisnis di pasar domestik. Ini menarik, mengingat rivalnya Honda dan Yamaha sudah mengkonfirmasi jika kelangkaan semikonduktor berimbas pada pemenuhan kepemilikan motor konsumen.
KEY TAKEAWAYS
Kawasaki Indonesia memastikan bisnis dan produknya tidak terlalu terpengaruh krisis chip semikonduktor
Sejumlah produk Kawasaki masih menggunakan karburatorProduk Kawasaki yang tidak kena imbas
Seperti W175, KLX 150 dan D-TrackerHal tersebut disampaikan oleh Head Sales & Promotion PT KMI, Michael C. Tanadhi. Menurutnya, salah satu alasan mengapa kelangkaan chip semikonduktor tak begitu berimbas pada Kawasaki karena hampir sebagian besar produknya masih mengusung sistem pengabut karburator dan minim perangkat elektronik.
"Kita kan masih jual dan produksi banyak motor karburator. Yang jadi volume maker di KMI justru model karburator, jadi kita nggak terlalu banyak terimbas (krisis semikonduktor)," kata Michael saat dihubungi OTO.com, Selasa (31/5).
Baca juga: Kawasaki Indonesia Bakal Luncurkan Motor Baru di 9 Juni 2022, Ini Bocoran Modelnya
Di pasar domestik, penjualan Kawasaki sendiri didominasi produk trail hingga 70 persen. Sementara W175 menyumbang 20 persen dan sisanya 10 persen adalah produk sport dari Ninja series. Nah untuk model trail (150 cc) dan W175 keduanya masih mengusung pengabut injeksi dan bisa dibilang fitur serta teknologinya tak terlalu kompleks.
Lain hal untuk produk sport yang sudah mengusung pengabut injeksi dan dibekali banyak fitur modern, menurut Michael kelangkaan chip sedikit mengganggu kegiatan produksi. Contohnya untuk kasus pembelian Kawasaki Ninja ZX-25R konsumen harus rela inden sekitar 2 bulan.
"Untuk semua model yang karburator saya bisa bilang ready (tersedia). Untuk injeksi perlu waktu inden tapi kami usahakan maksimal agar pengiriman bisa cepat ke konsumen," imbuh dia.
Masalah chip semikonduktor ini memang sangat berdampak terhadap beberapa industri tak terkecuali otomotif. Sejak awal 2021, chip semikonduktor yang langka memberikan efek besar terhadap industri otomotif dunia.
Perlu diketahui semikonduktor memiliki peran penting pada sebuah kendaraan, khususnya di sektor elektronik dan kelistrikan. Microchip ini tidak hanya digunakan untuk 1 fitur saja melainkan ada beberapa fitur lain yang juga memiliki komponen tersebut.
Jadi part-part elektronik seperti panel instrumen digital, sistem keyless, komponen remote, maupun sistem konektivitas smartphone tidak bisa berfungsi tanpa adanya chip semikonduktor tersebut.
Penyebab krisis pasokan chip semikonduktor disebabkan oleh meningkatnya permintaan peralatan elektronik seperti smartphone atau konsol game, namun utilitas pabrik tengah turun akibat COVID-19. Kasus kebakaran salah satu pabrik chip otomotif terbesar di dunia Renesas Electronic Corp pada Maret 2021 juga makin memperparah situasi krisis, sehingga produsen motor dan mobil saling berlomba untuk memperoleh chip. (Kit/Tom)
Baca juga: Honda: Kelangkaan Semikonduktor Hambat Produksi Motor, Efeknya Ada Inden
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature