Imbas Peraturan Emisi, Empat Pabrikan Motor Jepang Hentikan 20 Model Hingga Akhir Tahun
Sama seperti industri mobil, sepeda motor juga mengalami perubahan strategi secara dramatis. Hal itu dikarenakan ketatnya peraturan emisi dan regulasi elektrifikasi. Masalah itu dialami oleh empat pabrikan besar sepeda motor asal Jepang, Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki. Akibatnya mereka menghentikan dan mulai mengurangi model beberapa model hingga akhir tahun.
KEY TAKEAWAYS
Akibat regulasi emisi yang kian ketat
Produsen motor merek Jepang mengurangi dan menghentikan penjualan sejumlah model merekaPeraturan emisi di seluruh dunia telah memaksa banyak produsen sepeda motor untuk menghentikan model dalam beberapa tahun terakhir. Di Amerika, Yamaha membuang supersport YZF-R6. Kemudian ada Harley-Davidson yang melepas Sportster bertenaga Evo dari pasar Eropa.
Situasi itu ternyata tidak berbeda di Jepang, dan pembaruan peraturan emisi mengancam kematian lebih banyak model sepeda motor. Jepang mulai menerapkan standar yang lebih ketat pada musim gugur 2022, dengan banyak undang-undang baru untuk mengikuti jejak aturan Euro 5 di Uni Eropa.
Baca juga: Debut di Indonesia, New Honda ADV160 Dijual Mulai Rp36 Juta
Menurut laporan Nikkei Asia, terungkap bahwa Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki siap menghentikan sekitar 20 model pada akhir tahun ini. Atau mewakili sekitar 10 persen dari 190 model yang ditawarkan oleh empat pabrikan.
Honda dikatakan bakal menghapus sekitar 10 dari 80 model saat ini. Hal itu dilakukan sebagai jawaban terhadap standar emisi ketat di Jepang. Model yang siap dihentikan termasuk CB400 Super Four yang ikonik, skuter Benly, dan varian Gold Wing.
Honda bukan satu-satunya pabrikan yang memangkas jajaran produknya. Yamaha diperkirakan akan mempensiunkan FJR1300 tourer andalannya. Sementara Suzuki berpotensi menghentikan lima model dari sekitar 20 model dari jalur produksi pada Oktober 2022, termasuk sportbike kelas menengah GSX250R. Sedang Kawasaki sudah menghentikan beberapa sepeda motornya.
Demi mematuhi regulasi emisi ramah lingkungan, mengharuskan produsen sepeda motor untuk memasang catalytic converter baru dan harus mendesain ulang mesin untuk mengurangi emisi CO2. Sayangnya, harga logam yang digunakan dalam catalytic converter telah melonjak baru-baru ini. Hal itu menyebabkan pengembangan dan produksi menjadi lebih menantang.
Produsen sepeda motor besar saat ini sedang mengikuti jejak pabrikan mobil dalam mempersiapkan era elektrifikasi. Honda telah berkomitmen untuk melistriki seluruh jajarannya pada 2040. Sementara Yamaha mengatakan 90 persen kendaraannya siap menjadi model plug-in pada 2050. Rencana Kawasaki lebih ambisius lagi. Ia bertujuan hanya menjual sepeda motor hibrida dan listrik di negara maju pada 2035. Sementara Suzuki siap meluncurkan lebih dari 10 sepeda listrik dan hibrida pada 2025.
Namun, standar emisi bukan hanya dari komponen katalis. Perlambatan rantai pasokan yang sedang berlangsung dan kekurangan sumber daya juga mendorong empat pabrikan besar Jepang untuk mempertimbangkan lebih banyak produksi sepeda motor listrik dan skuter. (BGX/TOM)
Sumber: Ride Apart, Nikkei Asia, Carscoops
Baca juga: Bersiap Menyambut Skutik Petualang Aprilia SR GT 200, Ini Prediksi Harga dan Spesifikasinya
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature