Imbas Krisis Chip, Penjualan Sepeda Motor Nasional Semester 1 2022 Anjlok 8,3 Persen
KEY TAKEAWAYS
Suplai chip masih menjadi penyebab jebloknya penjualan otomotif Indonesia
Target tahun ini 5,1 juta unit, AISI optimis masih bisa mencapainyaPenjualan sepeda motor nasional sepanjang semester 1 (Januari-Juni) 2022 turun 8,3 persen. Jika dibandingkan periode sama tahun. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) merilis angka selama 6 bulan pertama tahun ini kendaraan roda 2 di Indonesia hanya terjual 2.246.627 unit.
Sebagai perbandingan, periode yang sama 2021 penjualan sepeda motor domestik tercatat 2.450.088 unit. Penurunan juga bisa dilihat dari hasil penjualan Juni 2022 yang hanya 296.334 unit atau turun sebesar 30,9 persen dibanding Juni 2021 yang mengukuhkan 428.556 unit.
Kendati demikian, penjualan Juni 2022 naik tipis dibandingkan bulan sebelumnya. Mei 2022, penjualan motor nasional hanya berhasil mencatatkan 248.235 unit atau secara persentase tereskalasi 19,4 persen.
Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala menjelaskan, faktor utama penurunan angka penjualan motor di Indonesia disebabkan oleh suplai chip semikonduktor. Sementara penurunan bulan Mei ditengarai oleh jumlah hari kerja yang lebih sedikit.
"Untuk Mei penurunan penjualan sepeda motor terjadi karena hari kerja yang lebih sedikit dibanding bulan sebelumnya. Sementara Juni masih pada masalah ketersedian dan krisis micro chip. Di Indonesia karena 85 persennya (penjualan) disumbang motor matik, jadi memang itu yang menjadi persoalan," kata Sigit saat dihubungi OTO.com, (18/7).
Baca Juga: AHM Patok Target 30 Ribu Unit Jualan New Honda ADV160 sampai Akhir 2022
Suplai chip untuk kebutuhan produksi sepeda motor masing-masing merek didapat dari berbagai produsen. Terhambatnya proses distribusi disebabkan beberapa masalah, paling utama karena pandemi COVID-19. "Suplai chip-nya masih bermasalah, karena yang saya tahu beberapa komponen (chip) itu didapat dari beberapa negara. Nah, salah satunya ada yang dari Shanghai, di sana baru dibuka persisnya di minggu ke-2 Juni sehingga otomatis proses suplai baru dilakukan di akhir Juni," pungkasnya.
Namun Sigit optimis penjualan roda 2 di beberapa bulan ke depan akan kembali normal di angka 400 ribuan unit. Beberapa langkah untuk mengurai masalah tersebut juga sudah masuk dalam agenda AISI.
"Tentunya kita ingin mengajar, harapannya di semester 2 (penjualan normal). Kita sudah melaporkan hal ini ke instansi terkait (pemerintah), namun industri ini tidak gampang. Membutuhkan waktu cukup lama, tapi kami berkeyakinan dengan beberapa tempat sudah berkurang kebijakan lockdown-nya seharusnya proses suplai membaik," terangnya.
Optimistis Target 5,1 Juta
Sebelumnya AISI mematok target 5,1 sampai 5,4 juta sepeda motor baru bisa terjual di pasar domestik untuk 2022. Melihat situasi industri motor saat ini, pihaknya masih optimis jika 5,1 juta bisa terpenuhi.
"Waktu itu penjualan kita targetkan di 5,1 sampai 5,4 juta, mungkin kita incar di 5,1 juta pada tahun ini. Jika sampai dengan Juni hampir 2,5 juta unit, jadi misalkan dikalikan 2 hampir 5 jutaan. Mudah-mudahan tercapai, ya," imbuhnya.
Sebagai informasi, porsi jualan motor di Tanah Air masih disumbang besar oleh produk matik. Berdasarkan data AISI hingga Juni 2022, tipe skutik berkontribusi 86,86 persen, bebek (underbone) 7,41 persen, dan motor sport hanya 5,73 persen. (KIT/ODI)
Foto: dok. AISI
Baca Juga: Polisi Larang Penggunaan Sepeda Listrik di Jalan Raya, Melanggar Bisa Didenda Rp24 Juta
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Motor Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature