Honda Jepang Siap Rilis Motor Retro Kelas Menengah, Pakai Basis Dari H'Ness CB350
Honda Jepang dikabarkan bakal merilis sepeda motor berkonsep retro kelas menengah. Menurut salah satu media sana, unit yang digadang yakni H'Ness CB350. Tapi untuk pasar lokal sana punya sebutan berbeda, yaitu GB350. Jadwal peluncuran rencananya dilakukan pada Maret 2021.
Salah satu media otomotif asal Jepang, Young Machine menyebut bahwa Honda tengah mempersiapkan GB350. Dalam waktu dekat, unit itu siap diluncurkan di Negeri Bunga Sakura. Namun menariknya, motor yang hendak dirilis itu menggunakan basis dari Honda H'Ness CB350 asal India. Kemungkinan besar memiliki spesifikasi mesin yang sama. Sudah memenuhi standar BS6 yang setara dengan norma emisi Euro 5.
GB Series merupakan salah satu motor keluaran Honda yang pernah terkenal di wilayah Eropa. Diproduksi pada 1980-an hingga 1990-an. Rangkaian model BG series terdiri dari GB400 TT, kemudian GB500 T, serta GB250 Clubman. Unit yang paling dikenal saat itu yakni GB250 Clubman, dirilis pada 1983 dan terakhir pada 1996. Meski hadir dalam waktu relatif singkat, namun kesohorannya dikenang di Eropa.
Khusus untuk GB350, desas-desus yang beredar menyebutkan, basis motor ini mengambil dari Honda H’Ness CB350 yang sudah diluncurkan di India pada Oktober 2020. Tersedia dalam dua tipe, yakni DLX dan DLX Pro. Young Machine juga menyebut kalau unitnya nanti merupakan buatan Honda India dan diekspor sebagai CBU ke Jepang. Di negeri Hindustan, harganya dibanderol mulai 190.000 rupee atau sekitar Rp 38,5 jutaan. Namun estimasi di Jepang bisa mencapai 500.000 yen atau setara Rp 67,9 juta.
Jika tebakan itu benar, berarti Honda GB350 menggendong mesin berkapasitas 348 cc silinder tunggal dengan pendingin udara. Lontaran tenaga mencapai 20,7 Hp di 5.500 rpm serta torsi 30 Nm memuncak pada 3.000 rpm. Ya, selayaknya mesin langkah panjang. Daya dan momen puntir benar-benar diraih sejak putaran bawah.
Baca juga: Ini Yang Baru dari All New Honda CBR150R, dari Transmisi Sampai Suspensi
Torsi melimpah tak cuma dijaga kontrol traksi. Transmisi lima percepatan manual dipadukan assist dan slipper clutch. Otomatis, feedback tuas kopling lebih ringan. Dan bagian pentingnya, slipper clutch menjinakkan efek engine brake. Supaya tak membuat roda mengunci saat menginjak pedal gigi dari putaran tinggi.
Daftar fitur safety juga tak bisa diremehkan. Peranti penahan laju, mengandalkan disc brake 310 mm dan 240 mm terkoneksi sensor ABS dua kanal. Tanpa harus memilih varian tertinggi, alias bawaan standar. Kedua rem itu menempel di roda 19 inci 100/90 depan dan 18 inci 130/70 belakang.
Sementara konstruksi, standar motor berpenampilan klasik. Mengenakan rangka jenis half-duplex cradle berpadu fork teleskopik serta dual shock di belakang. Suspensi depan sama sekali tak bisa disetting, tapi yang belakang punya beberapa setelan preload.
Secara tampilan, ia sangat kental dengan aura klasik. Model headlamp berbentuk bulat berhias chrome, seperti jajaran Honda CB Series. Setang pakai model tinggi. Sementara, posisi pijakan kaki pengendara tegak lurus dengan bagian tengah. Pipa knalpot krom, lampu belakang serta lampu sein juga bergaya retro.
Kemudian desain tangki, dibuat mirip dengan generasi CB lama, lengkap dengan tema two tone dan emblem Honda 70an. Satu-satunya interpretasi modern dari segi desain adalah pemasangan lampu full LED. Jok, tutup aki, dan behel belakang juga tidak jauh berbeda dari gaya motor sport jadul keluaran Honda.
Motor yang sudah melakoni debut di India ini berpenampilan klasik. Meski bernuansa lawas, Honda membekalinya banyak teknologi canggih. Paling ketara saat melirik bagian kokpit. Jauh dari kesan tua. Panel analognya didesain modern. Ditambah ada layar digital kecil menyajikan informasi komplet. Sebutlah posisi gigi, waku, trip meter, jumlah bahan bakar beserta kalkulasi rata-rata dan real time dan sensor fundamental lain. Di varian DLX Pro, bahkan disediakan konektivitas Bluetooth untuk mengoperasikan berbagai fitur. Semacam turn-to-turn navigation, melakukan panggilan telepon, sampai pemutar musik. Canggih dan tak dipunya kompetitor manapun.
Belum selesai sampai di situ modernisasinya. Tak cuma sistem hiburan, merek sayap kepak cukup serius memasang komponen elektronik perihal safety. Honda Selectable Traction Control (HSTC) menjadi perangkat bawaan. Sistem yang mengatur jumlah torsi ke roda belakang, supaya tak memberi traksi berlebih. Sekali lagi, tak ada rival yang menawarkan hal begini. (Bgx/Tom)
Sumber: Young Machine
Baca juga: Honda Malaysia Rilis EX5 35th Anniversary Edition, Sarat Nuansa Klasik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature