Harley-Davidson Revival, Motor Listrik Untuk Kaum Milenial
Seorang desainer muda lulusan Universitas Cincinnati merancang motor listrik untuk Harley Davidson. Karyanya sangat memukau dan lebih futuristik dibanding Livewire. Sepeda motor listrik yang ia garap diberi nama Revival dan ditujukkan untuk kaum milenial.
Seperti kita ketahui, LiveWire merupakan sepeda motor listrik pertama dari Harley-Davidson. Saat pertama kali muncul, produk itu mendapat banyak pujian dari para penggemarnya di seluruh dunia. Namun seiring berjalan waktu, popularitasnya kian pudar. Hal itu lantaran harga jual yang terlalu mahal dan tidak selaras dengan keinginan pasar.
Alasan itulah yang membuat desainer industri ternama bernama Tanner Van De Veer menghadirkan sepeda motor listrik untuk Harley. Karya yang dia rancang diharapkan bisa menyelesaikan masalah yang sedang dialami Harley. Konsep yang disebut Harley-Davidson Revival ini hadir mewakili kendaraan niremisi yang minimalis dan futuristik. Targetnya bisa meraup pasar di segmen anak muda atau Gen Z.
Baca juga: Setelah Spyshot, Gambar Detail Harley-Davidson 338R Terungkap
Sesuai deskripsi yang diinginkan Tanner Van De Veer, Revival tampak ikonik, berotot dan tetap fungsional. Setidaknya di atas kertas, ia juga lebih murah dibanding Livewire, meski menggunakan bahan premium. Identitas merek yang legendaris juga ditampilkan untuk memberi gambaran kendaraan masa depan Harley-Davidson. Selain itu, supaya motor dapat dikenali langsung meski terlihat dari jauh.
Selain ekonomis dengan bentuk yang ramping, bodi tipis dan siluet yang rendah membuat motor lebih mudah ditunggangi. Sementara ground clearance yang tidak terlalu tinggi dan jarak antar poros roda meregang membuatnya gesit dan gampang beradaptasi. Struktur rangkanya model terbuka dan terbuat dari bahan ringan. Terdapat beberapa panel transparan yang menciptakan visual menakjubkan. Dengan memanfaatkan garis-garis tegas, motor ini lebih ke arah board tracker.
Model joknya tipis dan dibuat seakan menyatu dengan alur tangki. Warnanya cokelat dan memakai bahan kulit dari Carhartt, perusahaan apparel ternama dari US. Lampu depannya unik karena menggunakan cover yang serupa dengan logo khas harley. Berteknologi LED termasuk Daytime Running Light (DRL) dan sinyal belok. Stoplamp belakang dibuat minimalis di bawah kursi, agar kesan modernisasi makin terasa.
Motor ini tidak memiliki subframe, tepat di bawah kursi langsung ada suspensi belakang ganda bertabung. Swingarm terlihat ringkas selaras dengan bodinya. Untuk memutar roda belakang, motor penggerak di tengah tersambung langsung dengan van belt. Secara keseluruhan kendaraan listrik ini didominasi warna hitam.
Bentuk tangkinya memanjang dan di bawahnya terdapat box yang menampung baterai berukuran besar. Salah satu fitur unik pada Revival adalah footpeg. Selain untuk penyangga kaki saat berkendara, komponen itu juga bisa difungsikan sebagai standar dua untuk parkir.
Untuk membantu menurunkan biaya dan menarik konsumen muda, Van De Veer mengusulkan program baterai berbasis langganan. Mengacu pada sistem baterai yang dapat ditukar, agar Revival memberikan lebih banyak kenyamanan dan menghilangkan waktu henti karena pengisian. Dengan menggunakan skala ekonomi, semakin besar basis langganan, semakin banyak pemilik individu mendapatkan manfaat biaya.
Secara teori, kuda besi ini mampu memanjakan mata. Meski menggunakan bahan premium, komponen kelas atas, serta teknologi canggih, membuat proyek ini tidak semahal LiveWire. Boleh dibilang, karya Van De Veer bisa menghapus fakta bahwa citra Harley Davidson masih dikaitkan dengan pengendara motor yang garang. (Bgx/Tom)
Sumber: Autoevolution, Designboom, Tanner Van De Veer
Baca juga: World EV Day 2020: Ketika LiveWire Memporak-porandakan Akal Sehat
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature