FIFGroup Belum Mau Tawarkan Kredit Motor DP Nol Persen, Ini Alasannya
Federal International Finance (FIF) Group, belum mau menerapkan kebijakan uang muka nol persen. Padahal, aturan itu sudah diresmikan Otoritas Jasa keuangan (OJK) sejak awal tahun lalu. Dan perusahaan pembiayaan motor Honda yang tergabung dalam Astra Financial ini, masuk ke dalam kriteria perusahaan yang dapat memberikan penawaran itu.
Menurut Presiden Direktur FIFGroup, Margono Tanuwijaya, terdapat beberapa alasan yang membuat pihaknya belum mau mengaplikasikan aturan itu. Ia sebenarnnya tak menampik penerapan DP nol persen punya nilai positif. Tetapi sebagai perusahaan pembiayaan harus melihat situasi. Pasalnya, tidak semua orang membutuhkannya.
"Itu kan peraturan OJK, perusahaan finance yang NPF (Non-Performing Loan) di bawah 1 persen boleh menjual down payment sampai dengan nol persen. Bukan harus. Tentunya ini bisa memberikan peluang bagi konsumen agar lebih mudah membeli motor,” terangnya usai di Jakarta, Kamis (14/03).
Ia pun mencontohkan pelanggan di segmen middle-high. Uang muka tak menjadi masalah bagi mereka, karena punya kemampuan untuk membayar. Justru angsuran ringan yang mereka cari.
“Contoh kaya moge, orang-orang di segmen mid-high. Kemampuan bayarnya ada. Yang dibutuhkan itu bukan DP, tapi angsuran yang ringan,” jelasnya.
Angsuran yang meningkat sebagai kompensasi untuk menutupi hilangnya uang muka, tentunya akan menyulitkan konsumen. Kalau pun disiasati dengan memperpanjang tenor, bunga yang dikenakan bakal lebih besar. Selain itu, resale value turut menjadi pertimbangan konsumen. Ya, tren motor di Indonesia mengalami perkembangan cukup cepat. Resale value motor yang dicicil sudah pasti bakal mengalami penyusutan tiap tahun.
“Kita lihat situasinya, apakah pasar ini perlu? Tapi di event-event khusus, di segmen produk tertentu, kalau misalkan secara resale valuenya bagus. Kan motor itu setiap tipe resale valuenya berbeda-beda. Ada yang bagus, ada yang tidak. Kalau resale bagus, lalu konsumen itu kemampuan bayarnya oke, ya tidak ada masalah,” terangnya.
Walau tak menerapkan kebijakan uang muka nol persen, pertumbuhan pembiayaan FIF Group mampu mengalami peningkatan di awal 2019. Bila dibandingkan year on year tahun lalu, amount finance sampai Februari 2019 tumbuh 8,5 persen atau secara nominal naik Rp 6 triliun. Sementara bila dihitung jumlah unit kendaraan yang telah dibiayai meningkat 3 persen.
“Kenapa amount finance-nya lebih besar dari unit, karena harga motor di awal tahun biasanya naik. Kontribusi pembiayaan itu untuk motor detailnya 65 persen dari unit baru, 25 persen bekas,” tutupnya. (Hfd/Odi)
Baca Juga: Kembali Jadi Sponsor Utama GIIAS, Astra Financial Siapkan Program Menarik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature