EICMA 2017: Honda Luncurkan CRF1000L Africa Twin Adventure Sport
Banyak kalangan menyanjung Honda CRF1000L Africa Twin. Motor dua alam ini menunjukkan kecanggihannya untuk menjelajah alam melebihi batas yang ada. Di Indonesia, spesies ini baru hadir Februari 2017. Namun di dunia, varian baru yang lebih tangguh dan memberikan daya eksplorasi lebih maksimum diperkenalkan. Namanya; CRF1000L Africa Twin Adventure Sport.
Nama yang panjang untuk sebuah motor, namun itu lebih dari cukup untuk menjabarkan kemampuan navigasinya. “CRF1000L Africa Twin telah membuktikan kesuksesannya sebagai mesin ke mana saja. Lebih dari dua tahun, ia menjadi motor yang mampu menempuh jutaan kilometer dan kami sudah mendapat banyak masukan dari pembelinya.
Untuk 2018 dengan varian Adventure Sports, kami ingin merevisi motor ini sebagai awal yang baru dan menambah berbagai hal yang bisa mewujudkan semua kebutuhan yang diperlukan pengendara jarak jauh saat menjelajah,” jelas K. Morita, Large Project Leader (LPL) 18YM Africa Twin Adventure Sports, dalam siaran persnya.
Revisinya? Sangat banyak. pertama sektor mesin. Unit 998 cc 2-silinder segarisnya dibuat lebih responsif untuk putaran menengah. Caranya, merekonstruksi asupan udara dan meringankan kruk as. Knalpot juga disebutnya dipermak demi meningkatkan kemampuan mesin ini saat menempuh jarak jauh.
Berikutnya fitur elektronik pengatur kendali mesin yang dibuat makin canggih. Riding modes disiapkan dalam 3 opsi, Power (P), Engine Braking (EB) dan Honda Selectable Torque Control (HSTC) dengan 7 level. Sayangnya, perbaikan menyeluruh pada sektor mesin ternyata tak diikuti dengan revisi transmisinya. Unit Dual Clutch Transmission (DCT) yang sudah terkenal cepat dalam memindahkan gigi secara otomatis, tetap dipertahankan. Mungkin girboks ini bagi Honda masih mumpuni.
Di sektor sasis dan suspensi, Honda CRF1000L Africa Twin Adventure Sport menunjukkan dirinya sebagai motor jelajah yang sempurna. Ground clearance dinaikkan jadi 270 mm (naik 20 mm). Suspensi showa pada bagian depan dan belakang juga diganti jadi lebih panjang (20-22 mm). Tentu masih dengan potensi kontrol rebound dan kompresi. Tujuan perbaikan itu, membuat motor ini lebih andal menghadapi medan yang beragam.
Pemangkasan bobot yang cukup banyak dilakukan. Maklum, walau melihat dimensinya kita bisa memaklumi bobotnya yang berat, tapi masukan dari para pemilik tentang ini perlu ditanggapi. Honda merespons dengan mengurangi bobot baterai, hingga mengefisiensi banyak material penyusun rangka dan bodi.
Sayang hingga berita ini diturunkan, belum ada harga untuk motor ini. Honda masih menyimpannya untuk peredaran yang baru dimulai pada 2018. Jika di level global saja baru mulai diniagakan tahun depan, jadi tak heran kalau Indonesia baru kebagian unit 2019.
Oh ya, untuk informasi. Benar, motor ini merupakan famili dekat dari CRF150L yang diluncurkan kemarin. Selain berada dalam satu garis CRF yang andal menjelajah, legalitasnya di jalan raya pun serupa. Itu diartikan dari aksara ‘L’ di ujung nama kedua model ini.
Baca juga: Bos Honda Ingin Jokowi Coba Honda CRF150L
Model Motor Honda
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Populer
Video Motor Honda Terbaru di Oto
Artikel Motor Honda dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature