Disalip Viar, Honda dan Yamaha Tak Gegabah Luncurkan Motor Listrik
Langkah Viar meluncurkan skutik listrik, tentu sebuah lompatan jauh. Bagaimana tidak, merek yang sebelumnya terkenal dengan motor komersial dan kendaraan niaga ini, tiba-tiba mencoba main di segmen motor yang umum (skutik) dengan pendekatan berbeda, menanggalkan mesin bakar internal konvensional.
Dengan paket harga dan desain setara skutik cc rendah yang saat ini ada di tanah air, Honda Beat eSP, Yamaha Mio Z, tentu aneh jika pabrikan besar seperti Honda dan Yamaha tak segera ikutan. “Seperti kita ketahui, Honda juga mencanangkan motor listrik di 2018. Saat ini kami masih tahap penelitian dan pengembangan bersama dengan prinsipal,” jelas Marketing Director PT Astra Honda Motor (AHM), Thomas J.A.Wijaya, ketika ditemui OTO.com (14/6).
Hal senada juga dilontarkan pabrikan lambang Garputala. Mereka tak ingin motornya hanya bisa melaju tanpa bensin namun tak bisa mengisi di mana-mana. “Kalau Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) sudah ada di mana-mana, infrastruktur sudah siap, sesuai jarak tempuh, bukan cuma jawa saja, baru kami berani,” jelas GM After Sales & Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) M. Abidin pada kesempatan berbeda.
Viar Q1 baru resmi dijual awal bulan ini dengan banderol Rp 16,2 juta (OTR-Jakarta). Motor tanpa mesin ini, bisa melaju hingga jarak 60 km sejak baterai diisi penuh. Komposisinya pun mirip skutik kebanyakan.
Baca Review Viar Q1 Di Sini
Sebelum Viar, Garansindo sudah merilis Zero, sports bike elektrik yang bisa melaju cepat. Bahkan mereka (Garansindo) tengah menyiapkan kerjasama dengan perguruan tinggi untuk merancang Gesits, motor listrik rakitan lokal.
Melihat fenomena ini, pabrikan besar seperti Honda dan Yamaha, ternyata tak merasa kecolongan. Mereka malah menunggu langkah signifikan dari pemerintah untuk menyiapkan regulasi dan infrastruktur. Hal ini cukup logis, lantaran di negara maju, kendaraan yang minim emisi malah dapat banyak insentif. Pun dengan regulasi legalnya, surat-surat untuk kendaraan tanpa mesin harus disiapkan.
“Tentu saja banyak peraturan yg perlu dipersiapkan pemerintah. Pembangunan infrastrukturnya juga, fasilitas charging seperti apa, regulasi seperti apa. Contohnya, apakah motor listrik itu perlu STNK yang sama, kan belum ada regulasinya,” tutup Thomas. (Van)
Baca Juga : Mobil Listrik Asal Amerika Dijual Rp 4,4 Milliar
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature