Desakan Recall Rangka eSAF Honda, KNKT Investigasi 3 Indikator Ini Lebih Dulu

Pembicaraan rangka eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) milik skutik Honda masih terus bergulir. Tak sedikit masyarakat yang menyerukan bahwa PT Astra Honda Motor (AHM) perlu melakukan recall atas maraknya kejadian rangka patah.

Pemerintah lewat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang melakukan investigasi rangka eSAF. Hasil dari penelitian tersebut janjinya akan diumumkan secara gamblang ke publik paling cepat 1 hingga 2 bulan.

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan coba menanggapi desakan dari publik terkait langkah recall atau penarikan unit kembali. Perlu atau tidaknya recall akan ditentukan dari hasil investigasi gabungan antara KNKT dan Kemenhub.

Saat ini, menurut Wildan, terlalu dini bila menyatakan AHM harus melakukan recall. Keputusan recall perlu didasari atas temuan fakta serta data yang sedang diinvestigasi oleh pemerintah. Setidaknya ada 3 indikator yang menentukan nasib dari rangka eSAF, harus atau tidak mengkampanyekan aktivitas recall.

"Ya misalnya ternyata masalah terjadi error by design. Error ini kan ada bermacam-macam, ada error by design, error by maintenance, atau error by operation. Nanti kalau (temuannya) error by design berarti bisa untuk dilakukan recall," kata Wildan lewat sambungan telepon, belum lama ini.

Untuk menginvestigasi kasus rangka eSAF, menurutnya perlu melakukan penemuan akurat dan pengumpulan data faktual. Dari situ KNKT dan Kemenhub akan menganalisa penyebab kekeliruan yang terjadi pada rangka eSAF.

"Nanti dari itu kita akan analisa error-nya mengapa, apakah karena pengoperasian, maintenance, atau desain. Jika terjadi karena desain maka ini masalah karena struktural rangka atau apa. Kita belum sampai ke sana, karena kita belum menyelesaikan penelitian tersebut," bebernya.

Wildan memastikan investigasi rangka eSAF buatan AHM bakal diteliti secara terukur, komprehensif, teliti, dan objektif. Dia juga menyebut bila AHM sama sekali tak dilibatkan dalam penelitian, namun porsinya hanya sebagai fasilitator, baik penyedia data dan tempat yakni bengkel AHASS.

"Kami bekerja secara profesional dan terukur, serta kami memiliki kompetensi untuk itu (investigasi). Dalam kasus ini saya pastikan KNKT dan Kemenhub tidak pandang bulu, keselamatan adalah di atas segalanya," tegasnya.

Baca Juga: KNKT Minta AHM Gratiskan Layanan Rangka eSAF yang Bermasalah

Minta AHM Layani Konsumen Secara Gratis

Sambil menunggu proses investigasi, KNKT meminta AHM untuk menyediakan kontak keluhan bagi konsumen yang mengalami keluhan rangka eSAF. Wildan juga mewanti-wanti AHM untuk memberikan pelayanan, perawatan, dan perbaikan secara gratis.

"AHM kami minta untuk membuka kontak keluhan. Tujuannya bila ada masyarakat yang mengeluh terkait rangka eSAF harus dilayani oleh AHM, diberikan pemeliharan dan perawatan secara gratis sesuai dengan kebutuhannya," tuturnya.

Merespons hal tersebut, AHM telah membuka layanan pengecekan untuk rangka eSAF yang belakangan ini dinilai ringkih oleh publik. Pemeriksaan dilakukan di bengkel AHASS dan produsen motor berlogo sayap mengepak itu membuka layanan contact center 24 jam.

Konsumen yang mendapati permasalahan pada rangka eSAF bisa menghubungi contact center Honda di 1-500-989. Selain itu, juga bisa langsung mendatangi bengkel resmi sepeda motor Honda untuk segera ditangani.

"Kami sangat berhati-hati dalam melakukan penelusuran dan analisa dengan menyelidiki penyebab permasalahan yang dikeluhkan. Kami kooperatif membantu kementerian melakukan analisa terhadap keluhan konsumen ini," ujar Direktur Marketing PT AHM Octavianus Dwi Putro dalam keterangan resminya. (KIT/ODI)

 

Baca Juga: AHM Dilibatkan di Tim Investigasi Rangka eSAF dengan Kemenhub dan KNKT, Apa Tugasnya?