BST HyperTEK, Naked Bike Radikal Bertenaga Listrik
Inilah HyperTEK, naked bike elektrik dari Afrika Selatan. BST yang lebih dikenal sebagai produsen pelek carbon, tiba-tiba menggebrak jagad otomotif : membuat motor buas berdesain radikal. Gelaran EICMA kemarin jadi ajang perkenalan. Dan tepat 18 bulan dari sekarang, mereka memproduksi kuda besi ini. Harganya USD 80 ribu atau Rp 1,1 miliar
Pierre Terblanche jadi sosok di balik gurat radikal motor listrik BST HyperTEK. Bukan orang baru, pria kelahiran Afrika Selatan ini, pernah berkiprah di Ducati. Sebut saja Supermono, 749, 999, Sport Classic, dan Hypermotard. Motor-motor itu buah karyanya.
Tangan terampil sang desainer tak serta merta membawa gaya Ducati. HyperTEK dibuat begitu berkarakter. Sebetulnya sangat minimalis. Bodi hampir terondol mempertontonkan isi tubuh. Namun padanan komponen terpasang proporsional, menghasilkan siluet berotot.
Coba perhatikan. Tak satupun ada panel utuh. Sekeliling hanya ditempel lempengan karbon yang ditekuk. Cover tangki, misalnya, sekadar menempel di sisi kanan dan kiri. Dilanjut fairing bawah, spatbor serta buntut yang lebih menyerupai spoiler. Sisanya dibiarkan natural.
Konstruksi utama terdiri dari tiga elemen. Tulang di tengah, swing arm tunggal dan subframe yang melayang hingga ujung. Semuanya terbuat dari karbon. Dipadukan juga dengan fork upside down superbesar. Dan di belakang pakai monoshock berposisi tidur. Letaknya pun unik, di dalam arm.
Soal sumber tenaga, seluruhnya dirancang oleh Gary Turner, sang pendiri BST. Ya, ia pernah balapan menggunakan Ducati Supermono di masa lalu. Tak aneh jika Terblanche kini dipercaya sebagai perancang HyperTEK.
Motor listrik bertitel DHX Hawk-lah yang bersemayam. Tenaga sebesar 107hp bisa dengan mudah dimuntahkan. Sementara torsi puncak menoreh angka 120Nm. Sila dibayangkan saja, betapa cepat motor itu melesat, mengingat power elektrik sanggup memberi akselerasi instan.
Kapan pun Anda mau, motor pasti menuruti perintah. Wheelie dan spinning bukan hal sulit dilakukan. Namun di lain sisi, ia mengadopsi kontrol elektronik canggih. Sehingga karakter mengendara bisa diatur sesuai keinginan. Bahkan terdapat fitur cruise control dan hill-hold.
Seperti yang kita tahu, baterai listrik itu berat. Namun berkat dipadukan material ringan, total bobot motor hanya 205kg. Tentu power to weight ratio berada di angka yang memukau. Dan lebih canggihnya, daya sebesar itu tak memakan waktu lama saat dicharge. Cukup sisihkan 30 menit, Anda pun bisa melaju hingga 300km. Jarak yang cukup jauh untuk ukuran motor listrik.
Terakhir, panel instrumen ditanggalkan dari stang. Lantas bagaimana pengoperasian fitur-fitur tadi? Ini yang paling canggih. Seluruh informasi disajikan pada helm X1 buatan Crosshelmet. Sistemnya mirip seperti HUD mobil. Mungkin yang mengendarai bakal memiliki sensasi layaknya Iron Man. (Hlm/Van)
Sumber: Bike Exif
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature