Bocoran Desain Motor Listrik Beratap BMW Motorrad
Desain paten motor beratap dari BMW Motorrad bocor. Cetak biru yang tersebar murni skematis, sehingga tidak ada cara untuk mengetahui apakah atap ini adalah instalasi permanen atau dapat dengan mudah dibongkar oleh pengendara. Di lain sisi, ini mengisyaratkan potensi rencana perusahaan otomotif asal Jerman meningkatkan kendaraan roda dua niremisi.
Pihak pabrikan sebelumnya pernah menghadirkan skuter unik yang dilengkapi dengan atap dan windshied. Dulu dinamakan C1 dan hanya dibuat selama dua tahun, antara 2000 sampai 2002. Namun sayangnya produk itu gagal karena tidak menunjukkan angka penjualan yang baik. Tetapi 20 tahun kemudian, perusahaan Bavarian bersiap untuk terjun kembali ke arena yang sama.
Di 2018 juga sempat terdengar kabar kalau C1 mulai dikembangkan lagi. Masih dengan versi yang serupa, memiliki atap dan punya handling layaknya sebuah mobil. Dari gambar paten yang tersebar, terdapat perbedaan konsep. Terlihat kalau model anyar dapat diubah menjadi sepeda motor “normal” dengan melepaskan beberapa komponen. Hal ini juga menjadi dasar gagasan BMW untuk mematenkan 15 aplikasi terbaru.
BMW telah merancang semuanya demi memberikan kenyamanan dan keamanan pengendaranya. Seperti atap yang mudah dilepas dengan hanya mencopot beberapa baut. Bagian penutup itu dapat ditarik dan ditinggalkan di rumah, sehingga sang rider mendapat pengalaman berkendara yang sama dengan motor konvensional, tetapi bertenaga listrik.
Tak hanya atap yang bisa dilepas, inovasi yang diterapkan sekarang benar-benar canggih. Semacam sabuk pengaman, kantung udara (airbag) dan crumple zone yang biasa kita temukan di sebuah mobil. Gambar-gambar yang dipatenkan itu, memperlihatkan kalau produsen otomotif Jerman cukup serius untuk membuat perlindungan ekstra bagi pengendaranya. Selain itu, pengemudi juga dibuat nyaman seperti saat mengendarai kendaraan roda empat.
Karena bobot adalah musuh setiap motor, maka BMW memberikan solusi dengan menggunakan material serat karbon. Besar kemungkinan atapnya terbuat dari itu, sedangkan sasis pakai platform aluminium, termasuk penampung baterai. Bahan yang dikenal ringan itu memberikan kekuatan luar biasa, dan dirancang dengan elemen lentur. Memungkinkan untuk menyerap benturan tanpa mentransmisikan gaya langsung ke pengendara. Selain itu mudah diperbaiki usai terjadi kecelakaan.
Baca juga: BMW F 900 R Dijual Rp 380 Juta, Incar Kompetitor Jepang dan Eropa Sekaligus
Untuk model barunya ini, mereka memberikan sabuk pengaman berwujud harnes. Tidak tanggung-tanggung, BMW menyediakan komponen keamanan itu dengan empat titik ala mobil balap. Hal itu dimaksudkan untuk memastikan badan pengendara aman dari benturan depan dan samping jika terjadi roll-over. Sementara kursinya dirancang dengan sandaran empuk yang diberi kantung udara ketika pengendaranya mengalami kecelakaan.
Kemudian ada kantung udara. Airbag yang dipasang di panel samping dapat mengembang sesaat terjadi kecelakaan. Menciptakan bagian empuk di setiap sisi pengendara mulai dari pinggul sampai ke pundak dan memanjang ke depan sejauh sikuny. Sementara lengan terjaga di dalam sel pengaman selama penggunaan sabuk pengaman terpasang dengan benar.
Selanjutnya ada crumple zone di tiap sisi. Ada empat bagian yang dirancang untuk dikorbankan jika terjadi tabrakan. Ini menyerap lebih banyak energi, memungkinkan atap turun beberapa inci jika terjadi benturan dari atas. Ketika bagian bawah yang terkena benturan, pemilik tidak perlu khawatir karena relatif mudah untuk menggantinya.
BMW juga tidak melupakan dampak bagian belakang. Bagian tegak lurus di kursi pengendara terbuat dari material yang kuat, sehingga dapat melindungi tulang belakang. Terlebih lagi, perusahaan telah mengajukan paten yang menunjukkan bagaimana jok belakang memiliki bagian yang empuk. Selain itu, piranti yang terpasang bertindak sebagai peredam jika terjadi benturan dari belakang.
Meski demikian, belum ada kepastian apakah teknologi itu bakal diterapkan ke motor yang diproduksi massal. Umumnya, paten tersebut dibuat untuk mencegah plagiat desain ataupun teknologi yang dirancang oleh para insinyur otomotif.
Untuk diketahui, C1 pertama kali muncul dibangun oleh Bertone di bawah lisensi BMW Motorrad. Perusahaan Italia itu juga pernah menghadirkan model skuter listrik seperti Go! S. Produk C1 saat itu dihadirkan dalam 2 versi L1E dan L2E. Memulai debutnya pada tahun 2000 dengan versi 125 cc dengan 15 Hp. Dan pada 2001 mesin bertambah kuat dengan 18 Hp. Namun sayang pasarnya redup. Meski pada 2009 sempat dihadirkan konsep BMW C1-E berpenggerak listrik, tapi nasibnya sama.
Barulah produsen Jerman merilis C Evolution bertenaga listrik pada 2017. Tetapi lagi-lagi, unitnya itu punya harga mahal dan penjualan yang lambat. Tapi konsep yang digunakan tidak seperti pendahulunya, ia punya bentuk motor normal. (Bgx/Tom)
Sumber: bennetts, cycleworld
Baca juga: Adu Performa dan Fitur BMW F 900 R VS MT-09 dan Z900, Siapa Paling Unggul?
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature