Beraliran Tradisional, Chopper ini Menang di Suryanation Motorland 2019 Surabaya
Motor beraliran Traditional Chopper American jadi pemenang di Suryanation Motorland 2019 Surabaya. Queen Lekha Chopper, yang menjadi builder motor ini, menggunakan basis mesin S&S Panhead 1.200 cc lansiran 2018. Motor yang dinobatkan sebagai Best of the Best regional Kota Pahlawan itu berhasil menyisihkan 131 peserta.
Sang builder mengaku, butuh waktu 6 bulan untuk membangun chopper yang diberi julukan ‘Prahara’ ini. Namun, untuk mengumpulkan semua part butuh waktu 2 tahun. Itu agar semua terpasang rapi, proporsional dan tidak berlebihan. Hasilnya, motor milik Lufti Ardika berhasil memikat hati para juri. Bahkan satu juri tamu internasional dari Inggris, Pete Pearson terpukau dengan hasil detailnya.
“Awalnya ingin motor yang bisa diajak jalan. Saya gak mau motor yang terlalu rumit, cukup dengan tampilan simpel, minimalis dan juga clean. Sulitnya itu adalah mencocokkan pilihan part pada motor. Butuh komposisi yang pas dan tidak berlebihan, agar motor ini terlihat simpel dan nyaman dikendarai,” kata Lufti Ardika.
Beberapa bagian dibuat sendiri oleh sang builder, seperti; tangki, knalpot, dan stang. Ia menggunakan frame yang wujudnya serupa dengan Harley Davidson mesin V-Twin. Supaya mesin besarnya itu tertopang dengan baik. Lampu depan dan belakang menyesuaikan dengan tampilan klasik. Suspensi depan adopsi model springer model VL narrow dengan warna krom yang mengilap. Rodanya menggunakan ring 21 inci untuk depan dan 18 inci belakang, sesuai ciri khas chopper.
Motor ini juga menggunakan rem depan model mini drum brake, tidak seperti chopper biasanya yang tanpa rem depan. Belakangnya juga mengandalkan teromol. Agar pengendara tetap nyaman, jok memakai model cobra yang dilapis kulit suede. Sebagai sentuhan akhir, Lutfi memilih cat hijau candy tone pada seluruh bagian motor, termasuk tangki mungilnya.
“Karena bisa dipakai buat harian juga, makanya dirancang senyaman mungkin. Partnya pun cukup simpel dan tak terlalu outlaw seperti kebanyakan chopper. Sistem mekanikal transmisinya masih kayak motor standar, kopling di tangan dan persneling di kaki. Dana yang sudah dihabiskan sekira Rp 400 juta,” ujar Lutfi.
Ternyata Lufti bukanlah nama baru di acara Suryanation Motorland, karena di 2017 motor miliknya pernah menjadi The Greatest Bike Suryanation Motorland. Temanya pun sama, berkonsep traditional chopper. Saat ini, pria bertubuh gempal itu optimis motornya bisa memenangi seri final dan bisa terbang ke Amerika Serikat.
Selanjutnya, motor dengan aliran Traditional American Chopper ini dipajang dan diadu kembali di Suryanation Motorland Show Off. Semua pemenang The Best Region dari masing-masing kota bersaing di Jakarta pada November. (Bgx/Van)
Baca Juga: Begini Cara Modif Jok Ala MBTech
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature