Begini Tampang Italjet Dragster dan Ducati Panigale Ketika Menjadi Satu
Apa jadinya jika Ducati Panigale V4 menjadi sebuah skuter. Tak mungkin, itulah sebagian jawaban dari para pengamat otomotif. Tapi di tangan Kardesign, semua jadi seperti nyata. Berkat keahliannya di bidang seni grafis, Kar Lee menggabungkan elemen Panigale V4 dengan Italjet Dragster dalam sebuah digimod.
Dipublikasikan melalui media sosial instagram Kardesign, skuter dari Italjet diubah menjadi lebih sangar karena menggunakan jubah dari Panigale V4. Dalam unggahannya itu, terdapat caption dengan kalimat "Orang yang iri akan mengatakan bahwa itu palsu. Apakah Anda akan membeli skuter Italjet Panigale baru?"
Meski gambar dan tulisannya memancing kontroversi, sebagian yang melihat justru merasa takjub dengan hasil karya Kar Lee. Sesuatu yang tidak mungkin bisa menjadi nyata dengan tangan terampilnya. Ia mampu merancang skuter Dragster dengan paras motor sport asal Bologna.
Sesuai gambar yang diunggah, perusahaan desain kreatif itu tetap menonjolkan rangka teralis yang unik milik Dragster. Tapi struktur bodinya meniru Panigale, lengkap dengan tulisan V2 200 yang seolah-olah menggunakan mesin 200 cc. Tentu saja itu hanya sebuah pengoperasian sederhana yang dilakukan Kar Lee, dan sudah menjadi kebiasaan dari setiap karya Kardesign.
Baca juga: Harley-Davidson Revival, Motor Listrik Untuk Kaum Milenial
Dragster pada dasarnya adalah skuter telanjang. Bingkai, suspensi, dan semua fondasi unik yang diusung membuatnya menonjol. Sementara dari desain yang tersebar, semua bodywork terlihat ramping dan aerodinamis. Di bagian depan, desainer membawa seluruh fairing Panigale, termasuk dual headlight LED, spion, serta visor. Ekornya juga merupakan replika motor sport Ducati dan dalam hal ini didukung oleh bingkai teralis Dragster yang indah, dicat merah. Hasilnya mampu mengesampingkan perbedaan antara superbike dan skuter sporty. Meski begitu keduanya memiliki tujuan dan konsep yang berbeda secara fundamental.
Mungkin kita tidak menyadari, Ducati dan Italjet sama-sama berasal dari Bologna. Faktanya, melalui google maps kedua pabrik hanya berjarak sekitar setengah jam dari satu sama lain. Praktis mereka merupakan tetangga dekat. Tidak menutup kemungkinan kalau kedua perusahaan bisa bekerja sama, karena sisi geografi bukanlah masalah.
Seperti kita ketahui, Italjet Dragster tersedia dengan pilihan opsi mesin 125 cc dan 200 cc. Perbedaan paling mencolok dibanding skuter lain ialah tidak adanya bodi samping. itu menunjukkan bahwa dirinya merupakan persilangan antara skuter dan naked bike streetfighter. Ciri khas yang dimilikinya yaitu headlamp LED kembar agresif, kisi-kisi mirip ventilasi udara di tameng depan, setang tegak model jepit, kursi step-up split, knalpot besar dan bagian ekor lebih pendek.
Dari semua elemen yang ia punya, sektor kaki-kakinya membuat orang terpukau. Tidak ada fork teleskopik atau upside down yang biasa kita lihat di skutik pada umumnya. Suspensi depan pakai Hub-Steering atau yang mereka namai SIS (Steering Independent System). Materialnya dibuat dari aluminium alloy yang juga dipakai oleh pesawat ruang angkasa. Mirip dengan produk sesama pabrikan Italia lainnya seperti Bimota, yakni model peredam kejut depan pakai mekanisme monoshock hydro pneumatic. Terapan serupa juga dapat ditemui pada suspensi belakang.
Bagian penghenti laju dibekali rem cakram berukuran 175 mm di depan dan 240 mm belakang. Masing-masing dijepit dengan kaliper lansiran Brembo. Anti-lock braking system (ABS) menjadi fitur standar keselamatan untuk dirinya, supaya roda tidak terkunci saat pengendara melakukan pengereman mendadak.
Ada dua pilihan mesin yang ditawarkan. Pertama, berkubikasi 125 cc 4-katup DOHC. Meski bervolume kecil, kemampuannya di atas rata-rata motor sekelas. Ia sanggup mengail tenaga 14,9 Hp di 10.000 rpm dan torsi 12,5 Nm pada 7.750 rpm. Ya, berdasar catatan angka, agresivitas muncul di putaran tinggi. Lantas bobot yang harus dihela, cuma 108 kg.
Sementara versi 200 cc menghasilkan power sebesar 19,8 Hp pada 8.250 rpm dan torsi 17 Nm pada 6.250 rpm. Keduanya berkonfigurasi satu silinder DOHC 4 klep berpendingin cairan. Padanannya adalah CVT dengan automatic centrifugal multiplate wet clutch.
Walau termasuk kategori skuter, ia tidak memiliki fitur kepraktisan khas skutik konvensional. Jangan berharap ada power charger, bagasi luas, ataupun teknologi penghemat bahan bakar. Pabrikan Italia ini merancangnya memang untuk performa. Kalau pun ada hanya untuk menunjang legalitas di jalan raya. Salah satunya brake lever di setang untuk menjaga tuas rem agar tidak tertekan saat bersinggungan dengan motor lain. (Bgx/Tom)
Sumber : Ride Apart, Motoblog
Baca juga: Ducati Multistrada V4 Jadi Motor Pertama di Dunia Dengan Teknologi Radar Cerdas
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature