Ada Rencana Subsidi dari Pemerintah, Charged Indonesia Kini Pilih Jual Produknya Mulai Rp38 Juta
Rencana pemberian subsidi Rp8 juta oleh pemerintah membuat para produsen motor listrik menerapkan strategi baru, salah satunya Charged Indonesia. Bila awalnya mereka menawarkan produk dengan skema sewa, kini konsumen bisa membelinya secara utuh.
KEY TAKEAWAYS
Charged memutuskan menjual motor listriknya
Banderol mulai Rp38 jutaChief Commercial Officer Charged Indonesia, Stephanus Widi menjelaskan per 1 Januari 2023 mendatang ke-3 produk dari Charged yakni Rimau, Anoa, dan Maleo sudah bisa dibeli dengan skema kepemilikan alias on the road (OTR).
"Sejak diluncurkan perdana pada 24 Oktober 2022, masyarakat menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk memiliki motor kami. Untuk menjawab permintaan masyarakat, maka kami memutuskan untuk mulai menambahkan opsi kepemilikan per 1 Januari 2023," kata Widi dalam keterangan resminya, Rabu (28/12).
Baca juga: VKTR Gandeng SLIS Guna Hadirkan Sepeda Motor Listrik
Motor listrik Charged yang dijual paling murah adalah Maleo seharga Rp38 juta OTR. Model ini diklaim bisa dipacu hingga kecepatan 70 km/jam dengan jarak tempuh 125 km dengan pola berkendara efisien.
Adapun untuk waktu pengisian daya baterainya berkisar 5 jam. Sementara bila menggunakan metode fast charging pengisian jadi lebih cepat, butuh 3 jam saja dari 10 persen sampai 100 persen.
Bila rencana subsidi Rp8 juta diteken pemerintah, konsumen yang berminat cukup membayar Rp30 juta OTR saja untuk Charged Maleo.
Produk ke-2 adalah Charged Anoa yang diset dengan banderol Rp46 juta. Jika subsidi cair, pelanggan cukup membayar Rp38 juta OTR.
Charged Anoa diklaim memiliki kecepatan puncak 90 km/jam. Dia memiliki 2 slot baterai yang mana 1 penggunaan baterai bisa menempuh jarak 100 km. Dalam paket pembelian, perusahaan hanya memberikan 1 opsi baterai saja.
Dengan gaya diusungnya, selain jadi motor komuter, Charged Anoa juga cocok dijadikan kendaraan logistik, bisnis, dan komersial yang ramah lingkungan.
Model ke-3 adalah Charged Rimau. Ini jadi portfolio paling tinggi dan termahal yang dimiliki perusahaan. Untuk harganya dijual Rp48 juta, bila dapat subsidi akan menjadi Rp40 juta OTR.
Bicara performa, Rimau diklaim memiliki kecepatan maksimal 95 km/jam. Dia juga punya 2 slot baterai, namun dalam paket pembelian hanya diberikan 1 komponen baterai saja.
Seluruh motor listrik Charged yang dijual menggunakan baterai 60V/45AH dan 1regular charger 10A. Untuk upgrade ke fast charger 15A, penambahan jumlah baterai dan penambahan jumlah charger bersifat opsional dengan biaya tambahan.
Kantongi Syarat Awal Dapat Subsidi
Kans Charged Indonesia mendapat subsidi pembelian motor listrik Rp8 juta terbuka lebar. Perusahaan yang bekerja sama dengan Vmoto Soco Group asal Cina ini sudah memiliki fasilitas pabrik di kawasan Cikupa, Tangerang.
Nilai valuasi antara Charged Indonesia dan Vmoto Soco diklaim tembus 38 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp592 miliar. Sebelumnya perusahaan telah mendapat suntikan dana investasi dari perusahaan asal Singapura, DeClout Ventures dengan nilai 4,5 juta dolar AS atau setara Rp70,4 milar sebagai bagian dari pendanaan putaran perdana.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya menyebutkan, merek motor listrik yang akan mendapat subsidi adalah mereka yang sudah memiliki pabrik di Indonesia. “Pemerintah sekarang sedang dalam tahap finalisasi, menghitung untuk memberikan insentif terhadap pembelian mobil dan motor listrik. Insentif akan diberikan kepada pembeli yang membeli mobil atau motor listrik yang memiliki pabrik di Indonesia," kata Agus.
Pabrik Charged sendiri memiliki total luas 16 ribu meter persegi dengan beberapa fasilitas yang dimilikinya. Pabrik ini juga mencakup pusat riset dan pengembangan yang diklaim 100 persen memanfaatkan energi terbarukan. Seluruh sumber listrik tidak dipasok oleh PLN melainkan pakai panel surya
Di setiap harinya pabrik Charged disebut mampu merakit 120 motor listrik dengan target awal 230 ribu unit per tahun. Charged made in Cikupa juga sudah berhasil diekspor ke pasar Vietnam dan Thailand.
Kendati demikian masih ada pekerjaan rumah yang perlu ditingkatkan oleh Charged Indonesia yakni soal persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Diketahui jika produk yang dirakit di Cikupa masih memiliki TKDN yang sangat rendah atau hanya 20 persen penggunaan komponen lokalnya. Rencananya pada 2024 kandungan komponen lokal yang digunakan mampu tembus 50 persen.
(KIT/TOM)
Baca juga: United E-Motor Tech Kucurkan Investasi Tambahan Rp124 Miliar untuk Pabrik Motor Listrik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Motor Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature