Strategi Chery Bangun Kepercayaan Konsumen di Indonesia, Siapkan Pabrik hingga Memperkuat Purnajual
KEY TAKEAWAYS
Chery sedang menyiapkan pabrik perakitan di Indonesia
Nanti akan menjadi basis produksi model setir kananPabrikan mobil asal Cina, Chery, resmi kembali ke pasar Indonesia pada pertengahan 2022 lalu. Kini, seluruh aktivitas bisnisnya dipegang oleh PT Chery Sales Indonesia (CSI) di bawah kendali pihak prinsipal langsung Chery International.
Perlu diketahui, Chery bukanlah merek baru di Tanah Air. Jika menarik ke belakang, brand ini sempat mewarnai industri otomotif dalam negeri sebelum akhirnya hengkang. Saat itu, Chery masuk ke Indonesia pada 2006 di bawah payung bisnis Indomobil Group dan perusahaan patungan bersama Chery Automobile Co.LTD, bernama Unicor Prima Motor.
Konsistensi Chery saat dipegang oleh Indomobil Group tak begitu lama, hingga akhirnya pada 2011 mereka hengkang tanpa alasan yang jelas. Di 2013 merek asal Tiongkok tersebut terpantau tak lagi melakukan aktivitas niaga, hal ini mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
'Chery yang sekarang bukanlah yang Chery yang dulu'. Mungkin itu yang ingin digemborkan oleh para petinggi Chery di Cina, khususnya untuk market Indonesia. Traumatik yang ditinggalkan beberapa tahun lalu, kini coba ditata lagi dengan beberapa komitmen dan upaya yang lebih terintegrasi. Investasi besar, janji pembangunan pabrik termasuk untuk suplai pasar global, penawaran produk berkualitas, dan ekspansi purna jual jadi tujuan mereka saat ini.
Vice President Chery International sekaligus President PT CSI, Shawn Xu mengatakan, Indonesia jadi salah satu pasar prioritas Chery khususnya untuk mobil dengan opsi setir kanan. Upaya branding, komunikasi, layanan, dan segala sesuatunya tentang kepercayaan konsumen adalah hal mutlak yang ingin ditingkatkan.
"Saya pikir itu normal ketika Anda mulai seperti bayi. Bayi dapat tumbuh sangat cepat tetapi pada awalnya bayi cukup lemah. Kami adalah grup yang berkelanjutan, itu sebabnya kami melakukan persiapan yang berbeda dalam hal sisi jaringan, sisi produk baru, termasuk pembuatan pabrik. Hal itulah yang membuat mengapa saya percaya pada opsi mobil setir kanan, karena di situ ada pasar yang besar," kata Shawn Xu saat interview eksklusif bersama OTO Media Group di Headquarter Chery International di Wuhu, Cina, belum lama ini.
Di Cina, Chery adalah raksasa otomotif. Selama 20 tahun terakhir mereka tercatat menguasai penjualan dalam negeri Tiongkok, termasuk aktivitas ekspor ke beberapa negara. Pusat produksi Chery yang bermarkas di Wuhu mampu memproduksi ratusan ribu unit mobil setiap tahunnya, dan bisa menyesuaikan regulasi standar keamanan sesuai permintaan pasar global yang dituju.
Nah di Indonesia, Chery sudah berkomitmen akan menjadi merek otomotif yang bersaing dan berjangka panjang. Mereka akan berinvestasi sebesar 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp14,9 triliun. Anggaran tersebut disiapkan untuk aktivitas produksi dan manufaktur di Indonesia.
Dari total nilai investasi tersebut, diperkirakan kapasitas produksi dari pabrik Chery di Indonesia mencapai 200 ribu unit per tahun. Guna mencapai target tersebut, investasi Chery akan dilakukan dalam 4 tahap. Pada tahap awal atau di tahun lalu sebesar 40 juta dolar AS (Rp593 miliar) disebut sudah diluncurkan untuk mencapai target produksi 20 ribu unit per tahun.
Kemudian pada 2028 mendatang atau tahap ke-4, Chery bakal menggenapkan investasinya mendekati 1 miliar dolar AS, sehingga bisa mengoptimalkan target atau proyeksi produksi di 200 ribu unit per tahun.
Baca Juga: Chery International Rilis Merek Jaecoo di Shanghai Auto Show 2023, Janji Dibawa ke Indonesia
Indonesia Jadi Basis Suplai Mobil Chery Setir Kanan
Masih pada kesempatan yang sama di sesi interview ekslusif, President of Chery International, Zhang Guibing menjelaskan, Indonesia memiliki potensi yang lebih menggairahkan ketimbang negara Asia Tenggara lainnya di sektor otomotif, termasuk untuk pengembangan merek mobil Chery. Nantinya, fasilitas manufaktur Chery di Indonesia juga akan menjadi basis ekspor global untuk negara yang menggunakan opsi setir kanan.
"Kami juga berpikir Indonesia memiliki potensi yang lebih besar. Jadi umumnya kita akan membuat pusat R&D. Bersama dengan Tuan Gao (Leader R&D Chery International) kami akan membuat Pusat Penelitian dan Pengembangan (Litbang) yang sangat besar untuk pengemudi setir kanan. Basisnya kami mencoba untuk menempatkan di Indonesia. Ini terkait R&D dari sisi produk dan juga dari basis manufaktur," jelasnya.
Zhang Guibing melanjutkan, saat ini mereka masih mencari lokasi R&D dan pabrik Chery di Indonesia yang sesuai kriteria dan sanggup memenuhi target industri. "Sekarang kami sedang membahas dan mencoba untuk menemukan lokasi terbaik untuk memproduksi mobil di Indonesia. Produksi ini bukan untuk Indonesia saja, tapi kami dapat mengekspornya ke Australia, Afrika Selatan, dan bahkan Inggris. Saya pikir sekarang kita sedang dalam perencanaan untuk melakukannya," imbuhnya.
Pabrik CKD Chery Beroperasi Tahun Ini
Saat ini produk Chery Tiggo 7 Pro, Tiggo 8 Pro, dan Omoda 5 yang dijual di Indonesia masih berstatus Semi Knocked Down (SKD). Chery melakukan assembling 3 produknya di manufaktur sewaan, PT Handal Indonesia Motor, Bekasi.
Nah untuk membuat aktivitas distribusi lebih cepat dan kemudahan variasi produk, dari keterangan Shawn Xu, pabrik Completely Knocked Down (CKD) milik Chery di Indonesia akan mulai beroperasi pada tahun ini.
"Saya katakan di tahun ini kami akan mengoperasikan fasilitas CKD yang sudah kami investasikan. Dan nanti di Mei 2023 kami akan mengirimkan 1 tim yang akan pergi ke Indonesia untuk berdiskusi tentang bagaimana kami dapat membuat produksi pabrik berikutnya. Mungkin kita bisa membeli tanah atau kita bisa bekerja sama dengan orang lain, keduanya bisa kita jadikan sebagai pilihan," imbuhnya.
Sementara dari sisi sales dan purna jual, Chery sendiri sudah berkomitmen akan merampungkan paling tidak 55 diler pada 2023 ini. CSI memiliki target penjualan tinggi selama 1 bulan ingin menjual 1.000 unit kendaraan. Berdasarkan target itu, Omoda 5 dijadikan tulang punggung, sedangkan Tiggo 7 Pro dan Tiggo 8 Pro mengisi sisanya.
Percaya Diri Sang Pemilik Diler Chery
Kepercayaan diri untuk penjualan 1.000 unit per bulan itu pun digaungkan para pemilik diler Chery Indonesia lewat penampilan musik serta koreografer di depan top management Chery dan tamu undangan dari mancanegara saat acara 2023 Chery International Appreciation Banquet di Wuhu, Anhui, Cina, Sabtu (22/4).
Salah satu pemilik diler Chery di kawasan Cibubur (PT Cherindo Lamda Sejahtera), Amelia Tjandra yang juga pensiunan Direktur Pemasaran & Direktur Corporate Planning & Communication PT Astra Daihatsu Motor (ADM), optimis bila Chery dengan segala produk, desain, teknologi, dan kemampuannya memiliki masa depan yang cerah di industri otomotif Indonesia.
"Pada saat saya melihat Chery yang baru dengan tampilan dan produk-produknya, ini adalah produk yang membuat Chery di Indonesia akan maju. Karena seperti di negara lainnya, Chery bisa mendapatkan apresiasi, kita juga percaya di Indonesia akan seperti itu. Karena ini berbeda dengan Chery yang lalu, Chery yang sekarang mesinnya ada garansi hingga 10 tahun atau jauh lebih baik dibandingkan kompetitor, Chery berani kasih garansi hingga 1 juta kilometer," ungkap Amel, panggilan karibnya yang turut hadir di Cina. (KIT/ODI)
Baca Juga: Melihat Langsung Fasilitas Manufaktur Serba Canggih Chery di Wuhu Cina
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil CHERY
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil CHERY Terbaru di Oto
Artikel Mobil CHERY dari Carvaganza
Artikel Mobil CHERY dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review