Pabrik Sistem Baterai Hyundai di Cikarang Siap Beroperasi Juli 2024, Nilai Investasinya Rp900 Miliar
KEY TAKEAWAYS
Nilai investasi menyentuh 60 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp900 miliar
Berdiri di lahan 32.188 meter persegi, mulai beroperasi Juli 2024Pembangunan pabrik untuk sistem baterai Hyundai sedang berlangsung, lokasinya berada di kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat. Pabrik ini dinamai PT Hyundai Energy Indonesia (HEI) yang jadi anak perusahaan Hyundai Motor Group. Kelahirannya adalah hasil kolaborasi antara Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) dan Hyundai Mobile System (Mobis).
Fasilitas produksi sistem baterai kendaraan listrik ini jadi pertama dari Hyundai di kawasan Asia Tenggara. Kehadirannya diharapkan memperkuat posisi Indonesia untuk menjadi hub kendaraan listrik di wilayah ASEAN.
President Director of Hyundai Energy Indonesia, Changoug Hong mengatakan, proses pembangunan pertama kali fasilitas ini dimulai pada Desember 2023 dan akan melakukan aktivitas produksi pada Juli 2024. Lama pembangunan pabrik menurutnya menelan waktu hingga 13 bulan.
"Pabrik ini memiliki kapasitas produksi 21 ribu unit BSA (Battery System Assembly) hingga tahun depan dan selanjutnya akan bertambah hingga 56 ribu unit BSA," kata Hong dalam acara seremoni Groundbreaking Hyundai Energy Indonesia di Cikarang, Rabu (31/5).
Baca Juga: Hyundai Sediakan Ultra Fast Charging Station di Plaza Indonesia, Pertama dan Tercepat
Hong melanjutkan, nilai investasi yang dicukurkan untuk pembuatan pabrik sistem baterai mobil listrik Hyundai ini menyentuh 60 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp900 miliar dengan lahan seluas 32.188 meter persegi. Nantinya saat resmi beroperasi di tahun depan, fasilitas tersebut bakal mempekerjakan lebih dari 150 orang.
Untuk diketahui HEI akan bertugas memproduksi BSA, sementara battery cell akan dipasok dari PT HLI Green Power di Indonesia. HEI bakal memproduksi BSA dengan kapasitas energi 65 kWh, termasuk membuat kontrol baterai, perangkat keamanan, dan perangkat perlindungan pada baterai.
"HEI memiliki produksi 1,4 GWh dengan 2 module production dan satu BSA production line hingga tahun depan. Kami juga akan menambahkan 1 module line, 2 BSA line dan memiliki kapasitas produksi 3,6 GWh. HEI akan memiliki total kapasitas produksi 5 GWh dalam waktu dekat," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Head of Electric Powertrain Business Unit Hyundai Mobis, Heungsub Oh menjelaskan, kehadiran fasilitas ini akan melengkapi ekosistem kendaraan listrik Hyundai di Indonesia. Di sisi lain adalah pembuktian atas keseriusan Hyundai sebagai pemain besar di industri EV,
"Hyundai Energy Indonesia akan melakukan yang terbaik untuk mensukseskan pembangunan rantai nilai baterai EV di Indonesia dengan berkolaborasi dengan produsen khusus sel baterai HLI Greenpower dan pabrik HMMI," pungkasnya.
HEI, menurutnya memiliki tujuan untuk berkontribusi pada kebijakan ekosistem kendaraan listrik yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia. Di sisi lain juga berupaya untuk menciptakan lapangan kerja baru.
"Saya menantikan revitalisasi berkelanjutan kerjasama industri e-mobilitas Indonesia & Korea melalui upacara peletakan batu pertama HEI hari ini. Dan saya dengan sepenuh hati mendukung kisah sukses industri e-Mobilitas Indonesia," bebernya. (KIT/ODI)
Baca Juga: Aktivitas Produksi Mobil Hyundai di Indonesia Gunakan Energi Terbarukan 100 Persen
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Hyundai
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Hyundai Terbaru di Oto
Artikel Mobil Hyundai dari Carvaganza
Artikel Mobil Hyundai dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature