Nissan Bicara Strategi untuk Sambut Era Elektrifikasi di Indonesia
Elektrifikasi menjadi jalan yang dipilih Indonesia untuk mobilitas masa depannya. Ini terlihat dari strategi agresif yang diperlihatkan di industri otomotif mulai dari kebijakan hingga perpajakan. Harapannya pelaku industri, termasuk produsen otomotif, dapat segera berlari menyambut era mobilitas ramah lingkungan tersebut.
Nissan termasuk salah satu produsen otomotif yang memperhatikan soal inovasi dan teknologi ramah lingkungan tersebut. Terbukti dalam satu tahun terakhir di Indonesia, Nissan telah memperkenalkan Kicks dengan teknologi e-Power serta mobil listrik Leaf dengan beragam keunggulannya.
Ini sejalan dengan strategi Nissan NEXT yang juga diaplikasikan di Indonesia dengan menawarkan produk-produk masa depan yang berkelanjutan baik secara teknologi maupun keselamatan. Jargon “Driving Innovation to enrich people’s live” milik Nissan, diterjemahkan menjadi produk dan layanan yang meningkatkan kualitas hidup sosial masyarakat termasuk dalam menyikapi isu perubahan iklim dan pandemi Covid-19.
Pada Januari lalu, Nissan telah menargetkan produk dan aktivitas bisnis carbon netral yang dicapai pada 2050. Target utamanya, pada 2030 mendatang, semua produk Nissan di seluruh dunia akan menjadi 100 persen listrik.
Tantangan di Indonesia
Soal semangat elektrifikasi Nissan menjadi salah satu pionir di kendaraan listrik. Leaf menjadi produk populer di sejumlah negara berkat teknologi yang ditawarkan. Di Indonesia, Leaf baru hadir Juli lalu. Banderol harga Rp 600 jutaan disebut menjadi tantangan untuk menawarkan mobil listrik bagi sebagian besar pasar Indonesia yang ramai dengan produk Rp 200 juta sampai Rp 300 jutaan.
“Bicara mobil listrik di Indonesia, kalau mau dikategorikan memang masih cukup tinggi, karena rata-rata EV di atas Rp 600 juta. Penyebabnya karena biaya produksi baterai masih terlalu mahal. Tapi saya percaya harga mobil listrik akan menurun,” ucap Presiden Direktur PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) Evensius Go dalam konferensi virtual Nissan-Forwot, Rabu (6/10/2021).
Evensius mengungkapkan pihak Nissan akan terus mengedukasi mengenai mobil listrik di Indonesia. Ini sejalan dengan visi besar mereka untuk pasar global yang menargetkan zero emission melalui peran serta produk mereka sesuai dengan visi global Nissan.
“Doakan ada produk listrik di segmen itu (Rp 200 juta - Rp 300 juta) dari Nissan yang bisa kami bawa ke Indonesia. Utamanya kami selalu siap mendukung program pemerintah, jadi itu target kami,” ucap Evensius.
Asa Nissan dalam waktu dekat bisa terwujud berkat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas PP Nomor 73 Tahun 2019, Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil baru yang kini berdasarkan emisi. Rencananya peraturan ini akan mulai berlaku 16 Oktober mendatang.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa All New Nissan Leaf Layak Dilirik untuk Kendaraan Harian
Direktur Sales & Marketing PT NMDI Tan Kim Piauw mengungkapkan kehadiran peraturan ini akan merubah struktur industri otomotif di Indonesia yang sudah lama jadi wacana. Dirinya meyakini kehadiran peraturan ini akan mempercepat perubahan-perubahan yang lebih baik untuk industri otomotif.
“Indonesia pasar yang menarik dan memiliki potensi. Ini jadi tugas kami untuk mengembangkan dan membangun Nissan di Indonesia. Ini komitmen baik Nissan dan Indomobil di Indonesia,” ucap Tan.
Namun untuk menuju ke pasar yang ramah EV saat ini tetap memiliki tantangan terutama dalam hal infrastruktur pengisian daya atau stasiun pengisian daya kendaraan listrik umum (SPKLU). Tidak sedikit konsumen yang sudah terbuka dengan kendaraan listrik harus mengurungkan niat memiliki kendaraan listrik karena keterbatasan ini.
Nissan juga memiliki solusi untuk masalah menahun era EV ini dengan menghadirkan teknologi e-Power. Teknologi ini mengubah struktur kendaraan listrik dengan menambahkan generator daya alias mesin konvensional sebagai pengisi daya listrik baterai kendaraan.
Berbeda dengan hybrid konvensional yang mengubah kendaraan biasa dengan menambahkan baterai, e-Power sejak awal bergerak dengan motor listrik tanpa campur tangan mesin konvensional. Meski saat ini dibanderol Rp 471 juta dengan skema pajak baru diharapkan dapat mengubah harganya menjadi lebih kompetitif.
Teknologi e-Power ini yang dipercaya Nissan menjadi penghubung ke era elektrifikasi yang lebih pasti. Sembari menunggu kehadiran infrastruktur yang lebih baik.
“Prospek elektrifikasi sangat besar namun butuh waktu yang panjang. Tidak ada yang bisa pastikan berapa lama diperlukan untuk mengubah pasar menjadi elektrik. Banyak negara menjalankan elektrifikasi dengan baik karena ada campur tangan pemerintah yang melakukan investasi pada infrastruktur,” ucap Evensius.
Baca juga: Konsumsi dan Biaya Energi Nissan Leaf, Bintaro-Sudirman Hanya Perlu Rp 5 Ribuan
Produk Masa Depan
Ke depan, Nissan berencana untuk terus membawa produk dan teknologi terbaru di Indonesia. Meski belum ada bocoran model apa yang akan dibawa, produk Nissan terbaru nantinya tetap akan menawarkan teknologi terkini Nissan.
“Kalau ke depan masih ada lagi produk-produk yang kira-kira mengarah juga ke teknologi e-Power untuk menopang penjualan dan strategi Nissan di Indonesia,” ucap Evensius.
Beberapa model Nissan dengan teknologi e-Power sudah hadir di pasar global. Diantaranya nama-nama yang sudah familiar dengan konsumen Indonesia yakni Serena e-Power, X-Trail e-Power, dan Note e-Power.
Evensius berharap teknologi e-Power menjadi salah satu strategi untuk mendapatkan volume market yang baik. Dirinya meyakini dalam 5 tahun ke depan e-Power menjadi pilihan masyarakat Indonesia dan pihaknya terus melakukan edukasi terhadap pasar.
Nissan Kicks e-Power menggunakan mesin 1.198 cc yang menghasilkan daya listrik ke baterai. Motor listriknya menggerakkan roda dengan tenaga maksimal 129 ps sedangkan torsinya cukup besar yakni 260 Nm. (Sta/Raju)
Baca juga: Nilai Positif dari Mengendarai Mobil Tenaga Listrik New Nissan Kicks E-Power
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Nissan Leaf
Model Mobil Nissan
Jangan lewatkan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Nissan Leaf Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
Jenis Bahan Bakar
Electric
|
Electric
|
Bensin
|
Tenaga
148
|
168
|
97
|
Torsi
320 Nm
|
350 Nm
|
142 Nm
|
Ground Clearance
150 mm
|
160 mm
|
151 mm
|
Jenis Transmisi
Otomatis
|
Otomatis
|
E-CVT
|
Mesin
-
|
-
|
1798
|
Mesin
-
|
-
|
1.8L Petrol Engine, In-Line 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
|
Tren Hatchback
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Nissan Leaf dari Carvaganza
Artikel Mobil Nissan Leaf dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature