Mitsubishi dan Pemerintah Indonesia Sepakati Nota Kesepahaman Mobil Listrik

Sebagai salah satu merek terkemuka dunia, penting sebuah brand bisa mengikuti perkembangan. Seiring menipisnya cadangan minyak bumi dan buruknya emisi gas buang, teknologi mobil listrik pun menjadi solusi. Seperti yang dilakukan Mitsubishi Motors Corporation (MMC) dengan pemerintah Indonesia.

Hari ini, MMC mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman dengan pemerintah Indonesia terkait pengembangan, penggunaan dan ketersediaan kendaraan listrik di Indonesia. Disebutkan dalam siaran persnya; “MMC mendukung ambisi Pemerintah Indonesia untuk mendorong pengembangan kendaraan listrik sebagai bagian dari strategi untuk mengurangi emisi CO2.”

Secara konkret, mereka menyediakan 10 kendaraan listrik untuk digunakan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia serta berbagai organisasi lainnya, termasuk instansi pendidikan dan lembaga penelitian.

Adapun 10 mobil itu terdiri atas 8 unit SUV Hybrid, Outlander PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) dan 2 unit mobil listrik, i-MiEV. Tak cuma kendaraan siap pakai, MMC juga mengirimkan 4 unit pengisian daya untuk membantu proses pengisian pada lembaga terkait.

“Nota kesepahaman ini merupakan bentuk kepercayaan Pemerintah Indonesia kepada teknologi listrik Mitsubishi Motors. Kerjasama ini sekaligus menunjukkan pentingnya Indonesia bagi Mitsubishi Motors dalam rencana pertumbuhan di masa depan. Kami senang dapat berperan dalam membantu mengurangi emisi di Indonesia dan mendukung transisi ke era ekonomi rendah karbon,” ujar Osamu Masuko, Chief Executive Officer MMC dalam rilis yang kami terima.

Kerjasama ini, disebut juga memungkinkan pemerintah menentukan langkah terkait kebijakan dan program insentif untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik bagi pengemudi dan produsen. Pemerintah Indonesia dan Mitsubishi Motors Corporation juga melakukan studi bersama untuk menguji efisiensi penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

Langkah yang sama, sebelumnya dilakukan oleh Yamaha. Pabrikan motor itu juga mengirimkan 10 unit kuda besi listriknya untuk digunakan oleh instansi. Tujuannya tak lain untuk menguji kesiapan penerimaan pasar pada era kendaraan baru.

Saat ini, Indonesia dan pabrikan otomotif, memang tengah gencar membangun jaringan dalam rangka persiapan elektrifikasi transportasi. Kedua belah pihak terus bersinergi, agar mampu menciptakan ekosistem yang memadai dengan tujuan minimalisir konsumsi bahan bakar minyak. Tentu saja, hal ini perlu diiringi dengan produksi listrik yang juga ramah lingkungan. (Van/Odi)

Baca Juga: Ini Kata Mitsubishi Soal Keluhan Mesin Xpander